Surabaya (Trigger.id) – Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang bepergian atau mudik Idul fitri tahun ini, dengan sekitar 14 juta di antaranya dari wilayah metropolitan Jakarta. Angka ini jauh lebih tinggi daripada masa sebelum pandemi, yang biasanya hanya sekitar 30 juta per tahun.
Dengan luar biasanya jumlah oarng yang bepergian atau mudik tahun ini, sudah bisa dipastikan akan mampu menggerakkan roda ekonomi di daerah-daerah tujuan mudik.
Para pemudik juga akan membawa sejumlah dana ke kampung yang akan meningkatkan konsumsi di daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Di samping itu, tempat-tempat wisata juga akan ramai dikunjungi sehingga akan menghidupkan sektor pariwisata.
Sebelumnya Menteri Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan rasa syukurnya karena suasana lebaran yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat muslim di Indonesia sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini umat muslim yang merayakan idul fitri sudah bisa mudik untuk mengunjungi sanak keluarga dan saudara di kampung halaman dan merasakan kehangatan serta suasana silaturahmi,” ucap Luhut dikutip melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan, Minggu (1/5).
Perayaan Lebaran tahun ini terasa istimewa karena sejak pandemi Covid-19 merebak tahun 2020, baru tahun 2022 ini, Pemerintah memberikan kebijakan mudik. Pemerintah juga menetapkan cuti bersama selama 4 hari kerja dan libur nasional selama 2 hari. Harapannya, rakyat Indonesia dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman namun tetap melaksanakan prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mudik tahun 2022 diharapkan juga menjadi salah satu momen pemulihan ekonomi nasional setelah selama 2 tahun “terpuruk” karena pandemi Covid-19.
Selama dua tahun, mobilitas masyarakat terbatas dan daya beli juga menurun. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi melambat bahkan pada tahun 2020 negatif. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah bersama dengan otoritas lainnya mengeluarkan kebijakan yang komprehensif, misalnya mengeluarkan program Jaring Pengaman Sosial, program Pemulihan Ekonomi Nasional dan memperkuat sistem keuangan nasional. Kebijakan Pemerintah di atas dan efektifnya pencegahan penyebaran Covid-19, berhasil membawa bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit dan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,69 persen pada tahun 2021.
Untuk rakyat Indonesia, mudik Lebaran bukan hanya merayakan hari raya keagamaan Idul Fitri tetapi telah menjadi budaya. Dapat dipastikan, lebaran tahun 2022 akan terjadi mudik dengan jumlah yang besar. Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub, jumlah pemudik Lebaran tahun 2022 diperkirakan sebanyak 85,5 juta orang. Jumlah tersebut setara dengan 31,6 persen dari total penduduk Indonesia.Mudik Lebaran 2022 akan meningkatkan demand terhadap transportasi. PT Angkasa Pura I (Persero) memprediksi akan terjadi peningkatan penumpang pada bandara yang dikelola, sebesar 30 persen dari rata-rata penumpang harian. PT Jasa Marga (Persero) memprediksi, total volume arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 melalui jalan tol yang dikelolanya sebanyak 2,5 juta kendaraan. Kemenhub juga memprediksi jumlah pemudik menggunakan transportasi laut sebanyak 1,4 juta orang dan kereta api sebanyak 7,66 juta orang. Hal ini akan berdampak positif terhadap sektor transportasi dan juga memberikan multiplier effect termasuk kepada pelaku UMKM dan kuliner.
Di samping peningkatan sektor transportasi, Lebaran juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat termasuk kebutuhan pokok berupa pangan dan sandang. Hal ini juga akan memberikan dampak positif untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, industri olahan dan perdagangan. (ian)
Tinggalkan Balasan