Surabaya (Trigger.id) – Hari pertama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Surabaya kemarin (28/3) berjalan lancar dan tanpa hambatan berarti.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti memberikan apresiasi karena ada salah satu SMP di Kota Surabaya yang telah menerapkan PTM 100 persen dengan satu sift. “SMPN 30 yang kemarin saya kunjungi seluruh siswa masuk semua, mulai kelas tujuh sampai kelas sembilan,” terang Reni. Menurutnya, ini pertama kali dilakukan PTM 100 dengan satu sift enam jam pelajaran.
Meskipun demikian, kehadiran siswa mengikuti 100 pesrsen dengan satu sift ini harus seijin orang tua. “Jadi kalau orang tidak atau belum mengijinkan anaknya ikut PTM 100, pihak sekolah juga tidak boleh memaksa,” jelas Reni.
Secara umum menurut Reni, siswa cukup antusias dan merasa sangat senang karena sudah lama tidak bertemu teman-temannya. Kalau sebelum ini harus diatur per sift, tapi sekarang mereka bisa bertemu.
“Yang unik itu beberapa guru kelas sembilan mengaku pangling dengan siswa-siswinya. Koq sekarang mereka sudah besar-besar ya,” begitu kata Reni Astuti menirukan pengakuan seorang guru yang ia temui kemarin.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Surabaya, menurut Reni bisa terselenggara karena Surabaya sudah semakin aman. “Ini terbukti dari informasi Dinas Kesehatan Surabaya bahwa positivity rate kita sudah 2,85 persen dan itu sudah jauh lebih baik dari 5 persen yang dipersyaratkan. Sementara BOR di rumah sakit sekitar 8 persen,” papar Reni.
Reni Astuti juga mengingatkan, selama pluit mengakhiri pandemi belum ditiupkan, itu tandanya pandemi covid-19 masih belum berakhir. Karenanya, protokol kesehatan harus tetap dijaga dengan baik. Dengan begitu meskipun pandemi belum berakhir tetapi PTM 100 persen bisa berjalan dengan lancar. (ian)
Tinggalkan Balasan