• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) “Tenggelam” di Tengah Pusaran Zaman

7 Desember 2024 by getlucky Tinggalkan Komentar

Oleh: Isa Anshori*

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) adalah organisasi yang lahir pada 6 Desember 1990 di Malang, Jawa Timur, atas prakarsa sejumlah cendekiawan, budayawan, dan tokoh nasional, termasuk tokoh politik, yang bertujuan untuk memberdayakan umat Islam Indonesia dalam berbagai bidang. Dengan visi memperjuangkan kesejahteraan umat dan kemajuan bangsa, ICMI awalnya mendapat respons positif dan berhasil menjadi salah satu wadah strategis bagi kalangan intelektual Muslim di Indonesia.

Pada era awal, ICMI memainkan peran signifikan dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. Di bawah kepemimpinan tokoh seperti B.J. Habibie, organisasi ini mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Muslim dan menjadi salah satu penggerak dalam pembentukan kebijakan nasional, terutama di bidang teknologi dan inovasi.

ICMI juga aktif dalam advokasi terhadap kebijakan yang lebih pro-Umat Islam tanpa bersifat eksklusif. Berbagai program, seperti pendirian Bank Muamalat, Universitas Paramadina, dan Tabloid Republika, merupakan beberapa capaian penting dari ICMI.

Pada masa keemasan, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berfungsi sebagai think tank yang kuat dengan pengaruh signifikan terhadap arah pembangunan bangsa. Pemikiran ICMI tentang politik, ekonomi keumatan, dan visi masa depan Indonesia menjadi rujukan utama pemerintah, bahkan sering kali menjadi katalis kebijakan strategis. Keberadaan ICMI sebagai mitra pemerintah kala itu sangat diperkuat oleh keberadaan tokoh sentral seperti B.J. Habibie, yang menjembatani gagasan intelektual dengan implementasi kebijakan.

Namun, memasuki era Reformasi, ICMI mulai menghadapi tantangan yang signifikan. Euforia demokrasi, fragmentasi politik, dan munculnya organisasi serupa dengan segmentasi berbeda mengurangi daya tarik ICMI. Fokus politik yang lebih cair dan beragam juga membuat organisasi ini terlihat kurang relevan dalam menjawab dinamika baru masyarakat.

Selain itu, munculnya tantangan globalisasi, digitalisasi, dan isu-isu kontemporer yang lebih kompleks, seperti krisis lingkungan, gender, dan kebangkitan generasi milenial, membuat ICMI terlihat kurang adaptif. Ketiadaan inovasi program yang signifikan dan pergantian kepemimpinan yang kurang strategis turut membuat organisasi ini terkesan stagnan.

Saat ini, pengaruh ICMI tampak meredup, baik dalam perannya sebagai mitra pemerintah maupun dalam kapasitasnya sebagai penjaga moral dan intelektual umat. Ada beberapa faktor yang menjelaskan fenomena ini:


1. Melemahnya Konsistensi Gagasan dan Arah Gerakan

ICMI pada masa keemasan dikenal dengan visi yang tegas: memperjuangkan kemajuan umat Islam melalui pendekatan intelektual, teknologi, dan ekonomi. Sayangnya, saat ini organisasi ini terlihat kurang konsisten dalam menawarkan gagasan segar dan relevan untuk menjawab tantangan baru. Dalam konteks globalisasi, digitalisasi, dan ketidakpastian ekonomi, ICMI belum sepenuhnya memanfaatkan posisinya untuk mengembangkan kebijakan berbasis intelektual yang berdampak luas.


2. Fragmentasi dan Kurangnya Daya Jangkau di Era Reformasi

Reformasi membawa kebebasan politik yang juga memecah fokus gerakan intelektual Islam. Banyak tokoh ICMI terlibat dalam berbagai organisasi politik, ekonomi, dan sosial lain yang memiliki visi yang lebih spesifik. Hal ini menyebabkan ICMI kehilangan sebagian tokoh penting yang dulu menjadi penggerak utama organisasi. Fragmentasi ini memperlemah bargaining power ICMI dalam menyampaikan gagasan besar kepada pemerintah.


3. Minimnya Pemanfaatan Teknologi dan Generasi Muda

Di era digital, banyak organisasi berbasis keumatan yang telah memanfaatkan teknologi untuk memperluas pengaruh, seperti gerakan fintech syariah, startup berbasis dakwah, hingga komunitas intelektual berbasis media sosial. Namun, ICMI terlihat belum maksimal dalam mengadopsi pendekatan ini. Selain itu, keterlibatan generasi muda juga masih sangat minim, sehingga organisasi ini terkesan ketinggalan zaman.


4. Pergeseran Fokus Pemerintah

Pemerintah saat ini cenderung lebih pragmatis dalam menentukan mitra strategisnya, dengan berfokus pada aktor yang memberikan solusi langsung terhadap isu-isu mendesak seperti transformasi digital, pendidikan vokasi, dan stabilitas ekonomi. ICMI, yang dulu unggul dalam menawarkan konsep besar berbasis keilmuan, kini jarang tampil di forum-forum diskusi nasional maupun internasional sebagai penghasil gagasan solutif.


Apa yang Harus Dilakukan ICMI?

Untuk kembali mendapatkan posisi strategisnya sebagai mitra pemerintah dan rujukan intelektual, ICMI perlu melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Revitalisasi Gagasan dan Fokus Utama
    • ICMI harus kembali menjadi pelopor pemikiran besar, seperti transformasi digital berbasis nilai-nilai Islam, kebijakan ekonomi keumatan dalam era disrupsi, dan kebijakan pendidikan untuk generasi masa depan.
    • Menawarkan konsep “Nasib Indonesia ke Depan” dengan basis data, kajian mendalam, dan solusi yang konkret.
    • ICMI perlu menciptakan program yang relevan dengan isu-isu kontemporer, seperti ekonomi digital, pengembangan teknologi berbasis syariah, dan penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.
  2. Menggandeng Generasi Muda Cendekiawan Muslim
    • Melibatkan generasi muda intelektual Muslim yang aktif di bidang teknologi, ekonomi kreatif, dan advokasi sosial untuk memperluas daya jangkau organisasi.
    • Mengakomodasi partisipasi generasi muda cendekiawan Muslim dengan pendekatan yang lebih inklusif, inovatif, dan berbasis digital.
  3. Memperkuat Kolaborasi dan Akses ke Pemerintah serta Organisasi Lain.
    • Menjadi mitra strategis pemerintah dengan fokus pada isu-isu prioritas nasional, seperti pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat desa, dan pengembangan ekonomi berbasis syariah.
    • Bekerjasama dengan organisasi lain, termasuk yang berfokus pada isu global, seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan pendidikan, dapat memperluas jaringan dan pengaruh ICMI.
  4. Memanfaatkan Platform Digital
    • Mengembangkan media digital sebagai ruang diskusi, penyebaran pemikiran, dan advokasi kebijakan untuk menarik perhatian masyarakat luas, terutama kaum milenial.
    • Kehadiran ICMI di platform digital harus diperkuat untuk menarik perhatian publik, khususnya generasi muda, dan menyebarkan nilai-nilai organisasi secara lebih luas.

Penutup

ICMI, dengan warisan sejarah yang kuat, tetap memiliki potensi untuk memainkan peran besar di Indonesia. Namun, untuk bertahan di tengah perubahan zaman, organisasi ini harus mampu bertransformasi, beradaptasi, dan menawarkan solusi nyata yang relevan bagi umat Islam dan bangsa. Jika langkah ini dilakukan, ICMI dapat kembali menjadi aktor strategis dalam pembangunan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

ICMI memiliki sejarah besar sebagai organisasi yang mampu mengintegrasikan intelektualisme dengan keimanan. Namun, untuk bertahan di tengah tantangan zaman, ICMI harus bertransformasi menjadi organisasi yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada solusi konkret. Dengan mengembalikan visi besar dan memperkuat posisinya di tingkat nasional maupun global, ICMI dapat kembali menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

—000—

*Pemred Trigger.id dan Anggota ICMI Orwil Jatim

Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, update, wawasan Ditag dengan:ICMI, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Pusaran, Tenggelam, Zaman

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

KPK Duga Korupsi Kuota Haji Khusus Terjadi pada 2023–2024

27 Juni 2025 By admin

Khutbah Jumat: Hakikat Taat yang Sesungguhnya

27 Juni 2025 By admin

Jazz dan Big Band, Harmoni Dinamis dalam Sejarah Musik Dunia

26 Juni 2025 By admin

Muharram, Sejarah dan Keutamaan Amal Di Dalamnya

26 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah
  • Menlu Sugiono: Pengiriman 10 Ribu Ton Beras ke Gaza Terkendala Akses Masuk
  • Fluminense Singkirkan Inter Milan di 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025
  • Film Terakhir Fast & Furious Tayang 2027, Vin Diesel: Brian Kembali Hadir
  • Makepung, Pacuan Kerbau Pelestari Tradisi dan Identitas Budaya Bali

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.