
Surabaya (Trigger.id) – Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri dengan tradisi khas masing-masing. Meski esensi perayaannya tetap sama, yakni mengungkapkan rasa syukur dan kebersamaan, namun tiap negara memiliki cara unik dalam menyambut hari kemenangan ini. Berikut adalah beberapa tradisi menarik Idul Fitri dari berbagai belahan dunia.
Indonesia: Mudik dan Ketupat sebagai Simbol Kebersamaan
Di Indonesia, Idul Fitri sering disebut sebagai Lebaran dan identik dengan tradisi mudik, di mana masyarakat kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga besar. Umat Muslim juga melaksanakan doa khusus sebelum matahari terbenam, mengenakan pakaian baru, serta melakukan ziarah ke makam kerabat. Perayaan semakin meriah dengan hidangan khas seperti ketupat yang melambangkan kebersamaan.
Malaysia: Hari Raya Aidilfitri dengan Duit Raya
Di negeri jiran Malaysia, Idul Fitri dikenal sebagai Hari Raya Aidilfitri dan juga ditandai dengan tradisi balik kampung. Masyarakat akan mengenakan pakaian baru, mengunjungi keluarga untuk meminta maaf, serta membagikan “duit raya” sebagai bentuk kebahagiaan, terutama kepada anak-anak. Sajian khas seperti ketupat dan rendang pun turut menyemarakkan perayaan.
Filipina: Wakas ng Ramadan dengan Amal dan Kebersamaan
Di Filipina, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, komunitas Muslim tetap merayakan Idul Fitri secara meriah. Tradisi “Wakas ng Ramadan” diawali dengan salat Id berjamaah, ceramah keagamaan, serta pemberian amal kepada yang membutuhkan. Anak-anak juga mendapat hadiah berupa permen, sementara masyarakat mengenakan pakaian baru dan berkumpul bersama keluarga.
Nigeria: Small Sallah dan Ucapan ‘Barka Da Sallah’
Di Nigeria, Idul Fitri disebut sebagai Small Sallah dan berlangsung selama dua hari. Ritual keagamaan seperti pembayaran zakat fitrah menjadi bagian utama perayaan. Masyarakat saling menyapa dengan ucapan “Barka Da Sallah,” yang berarti “Salam pada Sallah” dalam bahasa Hausa.
Sudan: Henna dan Kue Kering Menyambut Lebaran
Di Sudan, perayaan Idul Fitri dimulai sejak sebelum 1 Syawal. Wanita menghias tangan mereka dengan henna dan menyiapkan aneka kue kering sebagai sajian khas untuk tamu yang datang berkunjung.
Mesir: Dongeng dan Hadiah Khusus untuk Wanita
Di Mesir, perayaan berlangsung selama tiga hari. Orang tua menasihati anak-anaknya untuk selalu berbuat baik, sementara para wanita menerima hadiah istimewa dari orang yang mereka cintai. Anak-anak menikmati hiburan rakyat seperti mendengarkan dongeng di jalanan.
Afghanistan: Persiapan Lebaran Sejak Sepuluh Hari Sebelumnya
Di Afghanistan, perayaan Idul Fitri dipersiapkan sejak sepuluh hari sebelumnya. Pasar lokal ramai oleh masyarakat yang membeli pakaian baru, permen, dan makanan khas seperti jalebis dan kue wa kolcha.
Bangladesh: Salat Berjamaah dan Kemeriahan di Jalanan
Di Bangladesh, umat Muslim melaksanakan salat berjamaah sebelum matahari terbenam. Mereka mengenakan pakaian baru, menikmati hiburan di jalanan, serta menghabiskan waktu bersama keluarga.
India: Hiasan Masjid dan Festival Kuliner
Di India, yang memiliki populasi Muslim lebih besar dibandingkan Pakistan, Idul Fitri menjadi salah satu perayaan utama. Masjid-masjid dihias untuk salat Id, wanita mengenakan pakaian baru, dan makanan khas seperti permen serta hidangan istimewa tersedia di berbagai restoran.
Pakistan: Chand Raat dan Tradisi Mehndi
Di Pakistan, malam terakhir Ramadan disebut Chand Raat. Para gadis membeli gelang serta menghias tangan mereka dengan henna (mehndi). Malam itu juga dimanfaatkan untuk belanja persiapan Idul Fitri sebelum tidur menyambut hari raya.
Arab Saudi: Kemegahan dan Kembang Api
Di Arab Saudi, perayaan Idul Fitri berlangsung dengan penuh kemegahan. Rumah-rumah dihiasi, makanan lezat disiapkan untuk tamu, dan anak-anak menerima hadiah dari para tetua. Para dermawan juga diam-diam meninggalkan sembako di depan rumah mereka yang membutuhkan. Kembang api menghiasi langit sebagai simbol semangat keislaman.
Palestina: Mansaf sebagai Hidangan Istimewa
Di Palestina, rumah-rumah dihias untuk menyambut Idul Fitri. Masyarakat memasak mansaf, hidangan khas berbahan dasar daging domba, roti markouk, dan nasi kuning dengan yogurt kental.
Azerbaijan: Kumpul Keluarga dan Tradisi Berbagi
Di Azerbaijan, Idul Fitri dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga, menikmati makanan simbolis, serta berbagi hadiah dan menyumbangkan uang untuk amal.
Kazakhstan: Donat Baursaki sebagai Sajian Idul Fitri
Di Kazakhstan, masyarakat merayakan Idul Fitri dengan berbagi donat goreng bernama baursaki, yang menjadi simbol kebersamaan.
Uzbekistan: Ramadhan Hayti dengan Plov dan Kush-Tilli
Di Uzbekistan, Idul Fitri disebut Ramadhan Hayti dan diawali dengan Hayit-namaz (doa pagi). Masyarakat menyiapkan kue tradisional seperti kush-tilli dan chak-chak serta memasak plov khusus yang kemudian dibagikan kepada tetangga. Anak-anak menikmati berbagai permen, sementara istri pengantin baru menerima tamu dengan mengenakan kerudung tembus pandang.
Idul Fitri memang dirayakan dengan beragam cara di berbagai negara, namun semangat utamanya tetap sama: merayakan kebersamaan, berbagi kebahagiaan, serta mempererat silaturahmi. Setiap negara memiliki tradisi unik yang mencerminkan budaya dan nilai-nilai lokal mereka, menjadikan Idul Fitri sebagai perayaan yang penuh warna dan makna bagi umat Muslim di seluruh dunia. (bin)
Tinggalkan Balasan