

Hidup berkah dalam pandangan Al-Qur’an melibatkan keseluruhan aspek kehidupan yang mencakup hubungan dengan Allah, sikap terhadap sesama, keadilan sosial, etika, dan moralitas. Dengan mengikuti ajaran-ajaran Al-Qur’an, umat Islam diharapkan dapat mencapai keberkahan di dunia dan akhirat.
Al-Qur’an memberikan petunjuk-petunjuk yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan manusia dengan Allah, etika, moralitas, keadilan sosial, dan cara hidup yang membawa keberkahan. Beberapa prinsip yang dapat diambil dari Al-Qur’an tentang hidup berkah:
Taqwa (Ketaatan kepada Allah): Al-Qur’an secara berulang-ulang menekankan pentingnya taqwa, yaitu kesadaran dan ketaatan kepada Allah. Taqwa mencakup penghormatan, ketaatan, dan ketakwaan kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An Nisa: 1)
Keadilan dan Kesetaraan: Al-Qur’an menyerukan kepada umat Islam untuk berlaku adil dan memperlakukan orang lain dengan kesetaraan. Hidup berkah juga mencakup keadilan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial, ekonomi, dan hukum.
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن تَعْدِلُوا۟ ۚ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (Q.S. An Nisa: 135)
Bersyukur dan Sabar: Al-Qur’an menekankan pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat Allah dan bersabar dalam menghadapi cobaan. Bersyukur dan sabar merupakan kunci untuk mendapatkan berkah dari Allah.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim: 7)
Zakat dan Sedekah: Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk memberikan zakat dan bersedekah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan untuk mencapai keberkahan dalam kehidupan.
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al Baqarah: 274).
Kejujuran dan Etika Bisnis: Al-Qur’an menentang praktik-praktik curang dan penipuan dalam bisnis. Menjaga kejujuran dan etika bisnis merupakan bagian dari hidup berkah.
. وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ. ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ.
Artinya: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. (Q.S. Al-Mutaffifin: 1-2).
Hidup berkah dalam pandangan Islam bukan hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga melibatkan aspek etika, sosial, dan pendidikan. Melalui pemenuhan kewajiban agama, berperilaku baik, dan membantu sesama, seseorang diharapkan dapat mencapai hidup berkah di dunia dan akhirat.
—000—
- Kreator Konten Trigger.id
Tinggalkan Balasan