
Surabaya (Trigger.id) – Ketahuilah bahwa salah satu musibah paling berbahaya bagi seorang mukmin adalah matinya hati. Hati yang mati adalah hati yang tidak tersentuh oleh nasihat, tidak tersentak oleh dosa, dan tidak tergugah oleh ayat-ayat Allah. Ulama besar Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata, “Doamu tidak dikabulkan karena hatimu telah mati.”
Maka hari ini, marilah kita merenungi bersama, apa saja penyebab hati menjadi mati, dan bagaimana cara menghidupkannya kembali, agar kita tidak menjadi hamba yang lalai dan tertolak doanya di sisi Allah. Simak materi Khutbah Jumat kali ini:
Khutbah I:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَائِرِهِمْ بِمُشَاهَدَةِ حُكْمِ شَرْعِهِ وَبَدِيْعِ صَنْعِهِ وَمُحْكَمِ آيَاتِهِ، وَأَلْهَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى، وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا، فَسُبْحَانَهُ مَنْ إِلَهٌ عَظِيْمٌ، وَتَبَارَكَ مَنْ رَبٌ وَاسِعٌ كَرِيْمٌ، وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي أَسْمَائِهِ، وَصِفَاتِهِ، وَأَفْعَالِهِ، وَخَيْرَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَشْرَفُ رُسُلِهِ وَخَيْرِ بَرِيَاتِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ فِي غَدَوَاتِ الدَّهْرِ وَرُوحَاتِهِ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan hati sebagai tempat tumbuhnya iman dan taqwa. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan dalam kelembutan hati dan kekhusyukan jiwa.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwa salah satu musibah paling berbahaya bagi seorang mukmin adalah matinya hati. Hati yang mati adalah hati yang tidak tersentuh oleh nasihat, tidak tersentak oleh dosa, dan tidak tergugah oleh ayat-ayat Allah. Ulama besar Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata, “Doamu tidak dikabulkan karena hatimu telah mati.”
Salah satu ulama besar tabi’in yang dikenal dengan kezuhudan dan kedalaman ilmunya, yaitu Imam Hasan Al-Bashri, pernah berkata:
“Wahai anak Adam, doamu tidak dikabulkan karena hatimu telah mati.”
Ini bukan pernyataan biasa. Ini adalah peringatan keras bagi kita semua bahwa mati hati adalah bencana besar bagi seorang mukmin. Maka mari kita renungi, apa saja penyebab hati menjadi mati menurut Imam Hasan Al-Bashri?
Pertama, Banyak dosa dan tidak bertobat
Imam Hasan berkata:
عَجِبْتُ لِمَنْ يَعْلَمُ أَنَّهُ مُذْنِبٌ، كَيْفَ لَا يَبْكِي وَيَسْتَغْفِرُ اللهَ؟
“Aku heran terhadap orang yang tahu bahwa dirinya berdosa, tapi ia tidak menangis memohon ampunan kepada Allah.”
Dosa yang dilakukan terus-menerus tanpa taubat akan menghitamkan hati. Sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an:
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin: 14)
Kedua, Panjang angan-angan terhadap dunia
Imam Hasan mengatakan:
اثْنَتَانِ تُهْلِكَانِ النَّاسَ: طُولُ الْأَمَلِ وَاتِّبَاعُ الْهَوَى.
“Dua hal yang menghancurkan manusia: panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu.”
Orang yang terlalu cinta dunia dan berpikir hidup masih panjang akan menunda tobat, menunda kebaikan, hingga akhirnya wafat dalam kelalaian.
Ketiga, Tidak khusyuk dalam shalat dan ibadah
Shalat adalah cahaya hati. Tapi jika kita melakukannya dengan lalai, hanya rutinitas, maka hati akan menjadi keras dan gelap.
Keempat, Tidak membaca Al-Qur’an dan tidak merenunginya
Al-Qur’an adalah obat bagi hati. Tapi jika seseorang jarang membacanya, apalagi merenungi maknanya, maka hatinya akan gersang dan tidak peka terhadap kebaikan.
Kelima, Bergaul dengan orang-orang yang lalai
Imam Hasan Al-Bashri mengingatkan:
لَا تُصَاحِبْ مَنْ لَا يُذَكِّرُكَ بِاللَّهِ
“Jangan kau bersahabat dengan orang yang tidak membuatmu ingat kepada Allah.”
Pergaulan yang buruk bisa menyeret kita jauh dari Allah, membenamkan kita dalam kesia-siaan dan kelalaian.
Ma’asyiral Muslimin,
Jika hati telah mati, maka nasihat tidak akan masuk, ayat Al-Qur’an tidak menggugah, dan doa pun tidak menembus langit. Maka marilah kita hidupkan kembali hati kita dengan taubat, dzikir, dan muhasabah diri.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah II:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Tinggalkan Balasan