• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Mewaspadai Risiko Cedera pada Atlet

10 Maret 2023 by isa Tinggalkan Komentar

Kondisi pemain Madura United FC Ricki Ariansyah sudah membaik. Foto: Tempo

Tata kelola cedera dalam olah raga, harusnya merupakan bagian dari pengetahuan yang harus dimiliki oleh atlet, penyelenggara, atau pihak-pihak terkait lainnya.

Oleh: dr. Ari Baskoro, Sp.PD-KAI (Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr.Soetomo –Surabaya)

Apresiasi setinggi-tingginya patut disematkan pada Reva Adi Utama. Respons cepat pemain Madura United itu, mampu membantu menyelamatkan nyawa Ricki Ariansyah, rekan satu timnya.

Peristiwa menegangkan seperti itu, bukanlah pertama kali terjadi. Ironisnya, reaksi cepat pertolongan medis  pertama oleh sesama pemain, mungkin baru pertama kalinya terjadi di Indonesia. Patut disyukuri bahwa peristiwa tragis tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.Kondisi Ricki diberitakan telah berangsur membaik.

Riwayat kelam mengingatkan kita pada tragedi liga-3 di Pekanbaru-Riau,pada 18 Desember 2021. Taufik Ramsyah, kiper Tornado FC yang masih muda belia harus meregang nyawa. Itu akibat  benturan di kepala, saat membela klubnya berlaga melawan Wahana FC. Kiper 20 tahun itu langsung tidak sadarkan diri. Tindakan dan perawatan medis yang telah dilakukan, akhirnya tidak dapat menyelamatkan nyawanya. Tragis memang.

Kejadian yang dialami kedua atlet tersebut, memiliki pola yang sama. Terjadi benturan antara kepala dan kaki lawan, sehingga mengakibatkan trauma tumpul pada kepala.Nahas bagi Taufiq Ramsyah. Pertolongan pertama kedaruratan medis terlihat gagap. Bukan hanya sesama pemain, bahkan tim medis panitia pelaksana dinilai lamban bertindak.

Sebagai bahan pembelajaran, peristiwa fatal juga pernah terjadi pada kompetisi sepak bola bergengsi di Eropa. Itu terjadi saat laga antara tim Denmark melawan Finlandia pada ajang Euro 2021. Walaupun akhirnya menyerah 0-1 melawan Finlandia, tim Dinamit telah “memenangkan” simpati masyarakat internasional. Sang kapten tim, Simon Kjaer, tampak sangat cekatan dalam situasi yang menegangkan. Kepemimpinannya di lapangan, mampu memberikan kontribusi penting bagi keselamatan rekan satu timnya.

Berkat kesigapannya, gelandang Christian Eriksen yang kolaps di tengah lapangan, dapat tertolong nyawanya. Ketrampilan medis Simon Kjaer patut menjadi “benchmark” bagi atlet di Indonesia. Terlebih bagi seorang pelatih atau manajer suatu tim.

Risiko cedera pada atlet

Risiko kejadian fatal pada atlet, merupakan bagian integral dari kehidupan suatu kompetisi olah raga. Tidak ada satu pun olah raga yang tanpa mengandung risiko. Tetapi aspek unik dalam olah raga itu,harus tetap diperhitungkan dengan matang. Panitia penyelenggara dan semua pihak terkait, harusnya siap melakukan kalkulasi terhadap segala kemungkinan.

Termasuk kemungkinan terburuk pada atlet yang sedang berlaga. Tata kelola cedera dalam olah raga, harusnya merupakan bagian dari pengetahuan yang harus dimiliki oleh atlet, penyelenggara, atau pihak-pihak terkait lainnya.

Konsep dasar pencegahan cedera

Ada beberapa langkah yang sebaiknya dipahami. 

Pertama adalah identifikasi masalah yang sangat mungkin bisa terjadi. Khususnya terkait persoalan prevalensi dan insiden cedera pada atlet.Kedua, menyangkut pengembangan dan implementasi strategi pencegahan cedera. Ketiga, langkah evaluasi dari hasil intervensi yang dilakukan. Apakah cukup efektif ?

Risiko cedera, sangat berkaitan dengan jenis olah raga yang dilakoni. Misalnya basket, sepak bola, rugby , dan sepeda,masing-masing memiliki pola dan tingkat risiko yang sifatnya spesifik. Demikian pula dengan angkat berat,bela diri, dan high-intensity interval training (HIIT). Masing-masing memiliki tingkat risiko cedera, dari ringan hingga yang berat. Bahkan bisa fatal.

Pekerja profesional dalam olah raga, sebaiknya menyadari bahwa identifikasi penyebab cedera, merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan. Cedera olah raga jarang diakibatkan oleh satu faktor saja, melainkan sifatnya “kolaboratif”. Melibatkan beberapa faktor yang terjadi bersamaan. Risikonya tidak bersifat konstan, tetapi cenderung berubah seiring berjalannya waktu.

Faktor risiko intrinsik

Faktor risiko  seperti misalnya tingkat keterampilan (teknik khusus olah raga, stabilitas postur), dan kebugaran atlet ( kekuatan otot, VO2 max, rangeofmotion/ROM sendi), merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Latihan khusus yang terprogram, dapat meningkatkan kapasitasnya.

Jenis cedera bisa bersifat spesifik pada masing-masing jenis kelamin. Misalnya cedera buah pelir pada laki-laki. Sebaliknya, cedera hebat bisa terjadi pada area payudara atlet  perempuan. Pengetahuan ini penting sebagai regulasi kompetisi. Sekaligus modalitas proteksi yang diperlukan. Faktor risiko lainnya yang layak diperhitungkan adalah, usia dan komposisi tubuh ( berat badan, massa lemak, antropometri, dan bodymassindex).

Aspek riwayat kesehatan, atau cedera yang pernah terjadi sebelumnya, patut diperhitungkan. Dalam lingkup data profil seorang atlet, faktor konstitusi tubuh dan psikologis  (daya saing, motivasi, persepsi risiko), sangat diperlukan oleh seorang manajer/pelatih. Itu penting untuk menentukan kelaikan bertanding.

Faktor risiko ekstrinsik

Merupakan faktor eksternal yang dapat memengaruhi interaksinya pada seorang atlet. Meliputi faktor manusia (rekan satu tim dan lawan tanding), regulasi (pembinaan, penerapan aturan, dan pengadil/wasit di lapangan). Demikian juga dengan pengetahuan dasar peralatan pelindung (helm, pelindung mulut, pelindung tulang kering), dan peralatan olah raga pendukung ( sepatu, ski, raket).

Kondisi lingkungan jugalayak diperhitungkan (keadaan cuaca, kondisi salju/es, jenis lantai, rumput, serta pemeliharaannya).

Interaksi antara faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik, secara kumulatif dapat memperhitungkan tingkat cedera yang mungkin bisa terjadi. Data-data profil keseluruhan seorang atlet, dapat membantu seorang manajer tim dalam membuat suatu keputusan yang tepat. Alhasil risiko cedera pun diharapkan dapat ditekan.

Bagi seorang pekerja profesional di bidang olah raga, penting memiliki deskripsi yang tepat bagaimana mekanisme cedera dan kejadian yang memicunya. Kualifikasi cedera bisa dikaitkan dengan beberapa keadaan , misalnya:

  • Situasi kompetisi ( aksi tim, posisi pemain, posisi wasit/pengadil, keterampilan yang dilakukan sebelum dan pada saat cedera)
  • Perilaku atlet (performa dan interaksi dengan lawan)
  • Biomekanika. Khususnya menyangkut fisiologi gerakan otot-otot dan sendi-sendi/jaringan.

Pekerja profesional di bidang olah raga, harusnya konsisten mengikuti perkembangan terkini. Berbasiskan pada riset ilmiah tentang cedera. Olah raga modern saat ini melibatkan berbagai bidang keahlian yang bermuara pada peningkatan performa seorang atlet, sekaligus mampu menurunkan risiko cedera. Semoga semakin banyak lahir Reva Adi Utama lainnya. Itu bisa terjadi kalau memang diupayakan.

Share This :

Ditempatkan di bawah: Uncategorized

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Radio Siaran di Era Digital: Bertahan atau Bertransformasi?

11 September 2025 By admin

KPK Isyaratkan Menteri Agama Diduga Terima Aliran Dana Kasus Kuota Haji 2023–2024

11 September 2025 By admin

Manuel Neuer Siap Kembali ke Timnas Jerman Jika Dibutuhkan

11 September 2025 By admin

BNPB dan Pemprov Bali Tetapkan Siaga/Tanggap Darurat Banjir selama Satu Minggu

11 September 2025 By admin

PSSI Siapkan Strategi Khusus Kembangkan Pemain U-23

10 September 2025 By admin

Misinformasi, Lawan Berat Mitigasi Wabah Campak

10 September 2025 By admin

Kenapa Rasulullāh SAW. Tak Mau Menshalatkan Pelaku Korupsi?

10 September 2025 By admin

Usai Dilantik, Gus Irfan Langsung Bertolak ke Jeddah Tuntaskan Proyek Kampung Haji

9 September 2025 By admin

Studi: Minuman Manis dan Alkohol Bisa Memicu Rambut Rontok

9 September 2025 By admin

Gattuso Puji Mentalitas Italia Usai Tekuk Israel

9 September 2025 By admin

Sineas Dunia Boikot Industri Perfilman Israel sebagai Protes atas Genosida di Palestina

9 September 2025 By admin

Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus

8 September 2025 By admin

Menag Janji Bantu Renovasi Majelis Taklim di Bogor yang Ambruk

8 September 2025 By admin

Majelis Taklim di Bogor Ambruk, Lebih dari 80 Orang Jadi Korban

8 September 2025 By admin

Jerman Bangkit, Tundukkan Irlandia Utara 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

8 September 2025 By admin

Alex Marquez Cetak Kemenangan Perdana di MotoGP Catalunya 2025

8 September 2025 By admin

De Bruyne Akui Aneh Hadapi Manchester City dengan Seragam Napoli

7 September 2025 By admin

SBY: Demo Jadi Pengingat Pentingnya Dialog dan Kebersamaan

7 September 2025 By admin

Common Sense Media: AI Gemini Dinilai Berisiko Tinggi Bagi Anak dan Remaja

7 September 2025 By admin

Seribu Telur, Seribu Doa: Harmoni Religi dan Budaya di Namang

6 September 2025 By admin

Banjir di Pakistan Tewaskan Lebih dari 921 Orang, Jutaan Warga Terdampak

6 September 2025 By admin

Kluivert Akui Sudah Lama Inginkan Miliano Jonathans Perkuat Timnas Indonesia

6 September 2025 By admin

Maroko Jadi Wakil Afrika Pertama yang Amankan Tiket Piala Dunia 2026

6 September 2025 By admin

Pelatih Lebanon Anggap Laga Kontra Indonesia sebagai Ajang Regenerasi

5 September 2025 By admin

Spanyol Bekuk Bulgaria 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

5 September 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Korban Kerusuhan Nepal Bertambah, 72 Orang Tewas
  • Haaland Borong Dua Gol, Manchester City Libas MU 3-0 di Etihad
  • Barcelona Hantam Valencia 6-0, Tiga Pemain Cetak Brace
  • Kebiasaan Membawa Ponsel ke Kamar Mandi Tingkatkan Risiko Wasir Hingga 46%
  • Bayern Munich Resmikan Patung Franz Beckenbauer di Allianz Arena

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.