• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Serawut atau Sawut dalam Konteks Kuliner Modern

4 November 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Jajanan tradisional Serawut atau Sawut. Foto: Dok. Trigger.id

Surabaya (Trigger.id) – Saat ini, serawut atau sawut mulai mendapatkan perhatian kembali sebagai bagian dari upaya melestarikan makanan tradisional. Beberapa variasi sawut modern menambahkan bahan-bahan baru, seperti keju atau gula palem, untuk memberikan rasa dan tampilan yang lebih menarik. Meski demikian, banyak orang tetap mempertahankan cita rasa asli sawut yang sederhana dan khas sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi.

Sawut adalah bukti bahwa makanan sederhana pun bisa memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Sebagai salah satu kekayaan kuliner Nusantara, sawut adalah simbol ketahanan, kesederhanaan, dan kebersahajaan masyarakat Jawa.

Sawut diadopsi dari kata sêmrawut dalam bahasa Jawa berarti “berantakan,” merujuk pada bentuk tampilan sawut yang memang terlihat acak-acakan dan tidak rapi. Jajanan ini populer di daerah Jawa, terutama di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sebagai makanan rumahan yang sederhana namun kaya akan nilai budaya dan sejarah.

Sejarah Sawut

Sawut diyakini sudah ada sejak masa kolonial, ketika masyarakat Indonesia masih menghadapi keterbatasan bahan pangan dan berbagai bentuk penindasan ekonomi. Singkong pada masa itu menjadi salah satu bahan pangan utama karena mudah ditanam, murah, dan tahan lama. Sawut menjadi salah satu kreasi dari masyarakat untuk mengolah singkong secara sederhana, tetapi tetap enak dan bergizi. Awalnya, sawut mungkin dikonsumsi oleh kalangan masyarakat pedesaan yang mencari alternatif pangan di tengah kesulitan ekonomi.

Dalam perkembangannya, sawut mulai diperkenalkan di berbagai daerah di Jawa, terutama di kalangan petani dan pekerja lapangan yang membutuhkan energi cepat. Singkong yang parut kasar dan dikukus kemudian ditaburi gula merah parut atau kelapa parut, menjadi makanan ringan yang mudah disiapkan dengan bahan yang sangat sederhana. Jajanan ini lambat laun menjadi bagian dari tradisi kuliner Jawa yang diwariskan turun-temurun.

Filosofi Sawut

Sawut tidak hanya merupakan jajanan, tetapi juga memiliki filosofi yang terkait dengan kehidupan masyarakat Jawa. Bentuknya yang sederhana dan semrawut mencerminkan sifat kerendahan hati dan penerimaan terhadap ketidaksempurnaan. Sawut mengajarkan bahwa hidup tidak selalu rapi dan teratur, dan kadang kala kita harus menerima “ketidakberaturan” yang ada. Filosofi ini sejalan dengan pandangan hidup masyarakat Jawa yang menghargai kebersahajaan dan kesederhanaan.

Selain itu, karena sawut berbahan dasar singkong, jajanan ini juga melambangkan ketahanan dan keteguhan hati. Singkong adalah tanaman yang tahan di segala cuaca dan dapat bertumbuh dengan baik di tanah yang sederhana. Filosofi ini dianggap mengajarkan masyarakat untuk kuat, fleksibel, dan bersyukur dengan apa yang ada, bahkan dalam kondisi yang sulit.

Proses dan Bahan Pembuatan

Proses pembuatan sawut sangat sederhana, tetapi itulah yang menjadi daya tariknya. Singkong diparut secara kasar (pasrah dalam istilah Jawa) sehingga menghasilkan tekstur yang tidak rata dan kasar. Singkong parut tersebut kemudian dikukus dan dicampur dengan gula merah atau ditaburi kelapa parut yang gurih. Rasa manis dari gula merah dan gurihnya kelapa menciptakan perpaduan rasa yang khas, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta jajanan tradisional.

Asal dan Penyebaran Sawut

Sawut atau serawut banyak ditemukan di wilayah Jawa, khususnya di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, di mana singkong banyak dibudidayakan. Sawut dikenal sebagai jajanan yang biasanya dibuat untuk dikonsumsi sehari-hari di rumah, namun juga disajikan dalam acara-acara kecil atau kegiatan gotong-royong di desa. Popularitasnya semakin meluas seiring dengan berkembangnya minat pada jajanan tradisional di kalangan generasi muda dan upaya pelestarian kuliner tradisional.

Share This :

Ditempatkan di bawah: ekonomi pariwisata, update Ditag dengan:Filosofi Sawut, Jajanan Tradisional, Sawut, Semrawut, Serawut, Singkong

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025

19 November 2025 By admin

Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik

19 November 2025 By admin

PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus

19 November 2025 By admin

Indonesia Sambut Resolusi DK PBB untuk Perdamaian Gaza

19 November 2025 By admin

Skotlandia Akhiri Penantian 28 Tahun, Lolos Dramatis ke Piala Dunia 2026

19 November 2025 By admin

Surabaya Bentuk Pasukan Gabungan PRJ di 54 Titik untuk Kembalikan Fungsi Jalan

18 November 2025 By admin

Hajar Slovakia 6-0, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026

18 November 2025 By admin

Tom Cruise Raih Oscar Pertamanya, Sebut Film sebagai Jati Dirinya

18 November 2025 By admin

Padel Resmi Masuk Asian Games 2026, Raih Momentum Menuju Olimpiade

18 November 2025 By admin

DK PBB Gelar Voting Resolusi Perdamaian Gaza Usulan AS Hari Ini

17 November 2025 By admin

Mentan: Demi Swasembada Pangan, Tak Ada Lagi Tanggal Merah

17 November 2025 By admin

Gus Irfan Beberkan Persiapan Haji 2026 dan Tantangan Umrah Mandiri

17 November 2025 By admin

Inggris Sapu Bersih Kualifikasi Piala Dunia 2026

17 November 2025 By admin

Pemerintah Libatkan 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih

16 November 2025 By admin

Indonesia U-23 Takluk 0-3 dari Mali dalam Laga Uji Coba

16 November 2025 By admin

Doa Indah Nabi SAW: Menolak Haram, Menguatkan Tawakal

16 November 2025 By admin

Surabaya–Inggris Sepakati Program Sekolah Kurangi Sampah Plastik

15 November 2025 By admin

Dua Gol Woltemade Antar Jerman Taklukkan Luxembourg 2-0

15 November 2025 By admin

Waketum PSSI: Belum Ada Keputusan Resmi soal Timur Kapadze untuk Kursi Pelatih Timnas

15 November 2025 By admin

Indonesia Intensifkan Koordinasi Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza

15 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Membangun Keluarga Tangguh di Era Modern

14 November 2025 By admin

Yusril: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Bahan Reformasi Polri

14 November 2025 By admin

Marak Penculikan, Sekolah Diminta Awasi Penjemput Anak

14 November 2025 By admin

George Clooney Masih Tersinggung Disangka Mabuk oleh Francis Ford Coppola

14 November 2025 By admin

Inter Cari Pengganti Sommer, Ini Tiga Kandidatnya

14 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Lalampa Toboli: Aroma Kampung Halaman yang Kini Dilindungi Negara
  • Kemenangan Fátima Bosch di Miss Universe 2025 Simbol Perjuangan Perempuan Meksiko
  • Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terlibat Kasus Google Cloud
  • Flick Terbuka Latih Messi Jika Pulang ke Barcelona
  • KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.