
Jakarta (Trigger.id) – Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global, mengingat statusnya sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Selasa (28/5). Ia menekankan pentingnya sertifikasi halal, baik bagi pelaku usaha maupun konsumen, dalam membangun ekosistem industri halal yang kuat, kompetitif, dan berkelanjutan.
“Potensi besar ini harus kita jadikan prestasi. Sertifikasi halal adalah kunci dalam membangun ekosistem halal yang baik. Apalagi kini sudah ada dukungan teknologi yang bisa mempermudah prosesnya,” ujarnya.
Namun demikian, Zulhas mengungkapkan bahwa proses pengurusan sertifikasi halal di Indonesia masih dinilai rumit dan berbelit. Ia mencontohkan pengalamannya saat menjabat Menteri Perdagangan, di mana negara-negara Eropa mengeluhkan kompleksitas dalam memperoleh sertifikat halal dari Indonesia.
“Saat saya menjadi Mendag, negara-negara Eropa menyampaikan komplain tentang sulitnya mengurus sertifikat halal. Ini harus kita ubah. Prosesnya harus disederhanakan agar potensi besar ini bisa benar-benar kita manfaatkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan, menyatakan bahwa secara resmi proses sertifikasi halal di Indonesia sudah dibuat mudah, cepat, dan terjangkau. Namun, ia mengakui masih ada oknum dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang tidak berada di bawah BPJPH memanfaatkan situasi untuk melakukan pungutan liar (pungli).
Haikal mendorong para pelaku usaha untuk tidak ragu melapor jika mengalami pungli dalam proses sertifikasi halal. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga transparansi dan keadilan dalam sistem ini serta siap menindak tegas oknum-oknum yang terbukti menyimpang, terutama dalam melindungi pelaku UMKM. (bin)
Tinggalkan Balasan