

Dalam perjalanan hidup yang penuh ujian dan ketidakpastian, keyakinan kepada Allah SWT adalah cahaya yang menerangi hati manusia. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya kepada hamba yang sepenuh hati yakin kepada-Nya. Keyakinan atau yaqin adalah kunci utama bagi seorang Muslim dalam meraih pertolongan dan rahmat Allah, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW.
Janji Allah kepada Orang yang Yakin
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.”
(QS. Ali ‘Imran [3]: 9)
Begitu pula dalam ayat lain, Allah berfirman:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا • وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍۢ قَدْرًۭا
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
(QS. At-Thalaq [65]: 2-3)
Ayat-ayat ini menegaskan bahwa siapa pun yang benar-benar percaya dan bersandar kepada Allah, akan dipenuhi kebutuhannya, diberi jalan keluar dari kesulitan, dan tidak akan dibiarkan sendirian.
Kisah Inspiratif: Abu Bakar Ash-Shiddiq di Gua Tsur
Salah satu kisah paling menggetarkan hati tentang keyakinan kepada Allah adalah saat Rasulullah SAW dan sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq bersembunyi di Gua Tsur dalam perjalanan hijrah ke Madinah. Ketika kaum Quraisy mengejar dan hampir menemukan mereka, Abu Bakar berkata dengan penuh kecemasan:
“Wahai Rasulullah, seandainya salah satu dari mereka menundukkan pandangannya ke arah kita, pasti mereka akan melihat kita.”
Rasulullah SAW pun dengan tenang menjawab:
“Wahai Abu Bakar, apa pendapatmu tentang dua orang, sedangkan Allah yang ketiganya? Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Keyakinan Rasulullah SAW bahwa pertolongan Allah akan datang, meskipun bahaya begitu dekat, menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam. Dan benar, Allah menurunkan perlindungan-Nya. Kaum Quraisy pun tak melihat mereka dan akhirnya berlalu pergi.
Pelajaran untuk Kehidupan Kita
Kisah ini menunjukkan bahwa dalam situasi paling genting sekalipun, Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang yakin kepada-Nya. Keyakinan itu melahirkan ketenangan hati, optimisme, dan keberanian dalam menghadapi ujian hidup.
Yakin kepada Allah bukan sekadar ucapan, tetapi sikap hati yang mantap, disertai usaha maksimal dan tawakal penuh. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Andaikan kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang.”
(HR. Tirmidzi, no. 2344)
Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang benar-benar percaya kepada-Nya. Dalam setiap kesulitan, pasti ada jalan keluar. Dalam setiap ujian, ada hikmah dan pertolongan. Maka tugas kita hanyalah memperkuat keyakinan, memperbaiki amal, dan menjaga hati agar tetap bersandar hanya kepada-Nya.
وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلًا
“Dan cukuplah Allah sebagai Penolong dan Penjaga bagi orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 81)
—000—
Tinggalkan Balasan