
Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar (smstauhid.com)

Salah satu asma Alloh adalah Al A’la, Alloh Yang Maha Tinggi. Di dalam Al Quran Alloh Swt. berfirman, “Katakanlah: ” serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Alloh, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrohpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. Dan, tiadalah berguna syafa’at di sisi Alloh melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab: (perkataan) yang benar”, dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Sabaa [34] : 22-23)
Kalau kita sudah mengenal Allah Yang Maha Tinggi, maka kita tidak akan meninggi-ninggikan siapapun selain Allah. Kita tidak akan meninggi-ninggikan siapapun, karena tidak ada orang yang tinggi derajatnya kecuali Allah-lah yang meninggikannya. Jika kita memiliki jabatan tinggi, maka bersikaplah sewajarnya saja, tidak perlu meninggi-ninggikan diri (sombong), karena bukan jabatan itu yang membuat derajat kita tinggi di hadapan Allah Swt., melainkan jikalau jabatan tersebut menjadi jalan kita menjadi ahli takwa kepada Allah Swt. Ketakwaannya inilah yang membuat ia ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt.
Sesuai dengan janji Alloh Swt. di dalam Al Quran,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Artinya : Wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS. Al Hujurot [49] : 13)
Allah Yang Maha Tinggi. Hanya Alloh yang kuasa meninggikan dan merendahkan makhluk-Nya. Maka, tidak perlu silau melihat ketinggian atau kedudukan orang lain, tak usah merasa mulia dari orang lain ketika mendapat jabatan tinggi. Yakinilah semua itu tidak ada apa-apanya di hadapan Allah apalagi jika tidak menjadi jalan ibadah kepada-Nya. Kedudukan tinggi di dunia yang malah menjadi jalan kesombongan, hakikatnya adalah kehinaan.
Kalau kita mau terpukau dan kagum pada ketinggian manusia hendaklah karena ketinggian amal sholeh, ibadah dan akhlaknya. Bahkan, “iri” terhadap orang sholeh karena kesholehannya ini sangat dianjurkan sehingga kita pun terpacu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menjadi lebih dekat kepada Allah Swt.
Maka, milikilah cita-cita untuk memiliki ketinggian sejati, yaitu ketinggian iman kepada Alloh, ketinggian kualitas ibadah dan akhlak. Inilah yang akan menjadi jalan diangkatnya derajat kita oleh Alloh Swt. Yang Maha Tinggi. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Tinggalkan Balasan