
Surabaya (Trigger.id) – Sejarah Bali sebelum bergabung kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada masa awal kemerdekaan mencerminkan dinamika politik, perlawanan, dan pergolakan identitas nasional.
Sebelum kemerdekaan Indonesia, Bali berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, Belanda berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan di Bali setelah serangkaian perang, seperti Perang Puputan Badung (1906) dan Perang Puputan Klungkung (1908). Meskipun berada di bawah kekuasaan kolonial, Bali tetap mempertahankan kekhasan budayanya.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Bali menjadi salah satu wilayah yang turut bergolak melawan Belanda, yang ingin kembali menguasai Indonesia. Perlawanan heroik dilakukan oleh tokoh seperti I Gusti Ngurah Rai, yang memimpin pasukan Ciung Wanara melawan Belanda dalam Pertempuran Margarana pada 20 November 1946. Pertempuran ini menjadi simbol perlawanan rakyat Bali terhadap penjajahan.
Pada 1946, Belanda membentuk Negara Indonesia Timur (NIT) sebagai bagian dari strategi untuk mendirikan negara federasi Republik Indonesia Serikat (RIS). Bali menjadi salah satu wilayah yang dimasukkan ke dalam NIT. Hal ini dilakukan melalui tekanan Belanda terhadap tokoh-tokoh lokal dan penguasa tradisional agar menerima pembentukan negara boneka tersebut.
Namun, banyak rakyat Bali yang tidak setuju dengan bergabungnya Bali ke NIT karena merasa itu bertentangan dengan semangat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perlawanan rakyat dan kaum republiken di Bali terus berlanjut, meskipun Belanda berupaya mengamankan wilayah dengan cara militer dan diplomasi.
Kembalinya Bali ke Pangkuan NKRI
Perubahan besar terjadi setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949, ketika Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun, RIS hanya bertahan sebentar, karena banyak daerah, termasuk Bali, mendukung gagasan negara kesatuan. Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan, dan Bali resmi menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perjuangan untuk mempertahankan Bali sebagai bagian dari Indonesia tidak lepas dari peran tokoh-tokoh lokal seperti I Gusti Ngurah Rai, yang dikenal sebagai pahlawan nasional. Semangat rakyat Bali untuk bersatu dengan NKRI juga menjadi faktor utama yang memengaruhi integrasi Bali ke dalam negara kesatuan.
Sejarah Bali dalam masa peralihan kemerdekaan hingga kembali ke pangkuan NKRI menunjukkan betapa kompleksnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Bali tidak hanya berjuang melawan kolonialisme, tetapi juga melawan upaya pemecahbelahan yang dilakukan oleh Belanda melalui NIT. Perjuangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia secara keseluruhan.
Referensi: Berbagai sumber
Tinggalkan Balasan