

Ketika kulit mulai keriput, ketika rambut sudah memutih, uban mulai bertebaran dalam jumlah yang sulit dihitung. Ketika gigi mulai tanggal satu demi satu, ketika mata sudah mulai rabun, serta ketika pendengaran telinga kita sudah mulai berkurang. Apa arti semuanya itu?.
Bahwa berbagai peristiwa perubahan fisik tersebut hanya sebagian dari cara-cara Allah SWT mengingatkan kita tentang terbatasnya umur, terbatasnya fisik dan kekuatan kita serta ketidakberdayaan kita melawan takdir dan sunnatullah tersebut.
Perubahan-perubahan fisik yang terjadi seiring bertambahnya usia, seperti rambut beruban, gigi tanggal, penglihatan rabun, dan pendengaran berkurang, dapat dianggap sebagai cara Allah mengingatkan hamba-Nya akan keterbatasan dan kerentanannya.
Dalam Islam, proses penuaan dianggap sebagai pengingat bagi manusia akan sementara dan rapuhnya kehidupan dunia, serta
sebagai kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk akhirat.
Malaikat Maut sendiri telah memperingatkan manusia untuk mempersiapkan bekal kematiannya, terlebih jika sudah memasuki umur 40 tahun.
Misteri umur 40 tahun ini disebutkan dalam Kitab Raudhah Al-Musytaq wa Ath-Thariq Ila Al-Malik Al-Khallaq karya Abul Faraj Ibnul Jauzi dan juga dibahas Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Ia mengatakan bahwa tidak ada satu hari pun, di mana matahari terbit dan terbenam, melainkan Malaikat Maut menyeru,
“Hai orang-orang yang telah berumur empat puluh tahun, inilah saatnya kalian mengambil bekal, selagi kalian masih berakal, anggota-anggota tubuh kalian masih kuat perkasa.”.
Beberapa konsep dalam Islam yang terkait dengan penuaan dan pengingat dari Allah:
- Tafakkur (Merenungkan): Perubahan fisik yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat menjadi momen untuk merenungkan makna hidup, tujuan sejati dalam kehidupan, dan hubungan dengan Allah. Ini adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan lebih mendalam.
- Kesabaran (Sabr): Penuaan seringkali disertai dengan berbagai tantangan fisik dan kesehatan. Kesabaran dalam menghadapi perubahan ini adalah salah satu bentuk ibadah dan dapat membawa pahala dari Allah.
- Tobat dan Kepatuhan: Menghadapi keterbatasan fisik bisa menjadi panggilan untuk bertaubat dan lebih taat kepada Allah. Menjaga kualitas kehidupan rohani dan moral juga menjadi penting dalam Islam.
- Kematian dan Hari Akhirat: Perubahan fisik ini juga mengingatkan manusia akan datangnya kematian dan hari akhirat. Ini adalah kesempatan untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian, di mana amal perbuatan akan dihisab.
- Bersyukur: Meskipun penuaan membawa perubahan, banyak yang tetap bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang masih mereka miliki. Bersyukur adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam.
- Belajar dari Pengalaman: Allah mengingatkan hamba-Nya melalui pengalaman hidup, termasuk proses penuaan. Ini adalah kesempatan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut dan tumbuh sebagai individu yang lebih bijak.
Sementara itu, dalam Shahih Bukhari terdapat suatu riwayat yang menyebut bahwa Allah SWT menangguhkan umur seseorang hingga 60 tahun sebagai kesempatan untuk meminta maaf. Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Allah telah banyak memberi kesempatan meminta maaf, kepada seseorang yang Dia tangguhkan ajalnya hingga mencapai umur enam puluh tahun.” (HR Bukhari dan dinilai shahih).
Dalam Islam, setiap fase kehidupan dianggap sebagai ujian dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan kualitas akhlak dan iman. Oleh karena itu, penuaan dan perubahan fisik yang datang bersamanya dianggap sebagai bagian dari rencana Allah dan merupakan bagian dari proses pengingatan dan ujian-Nya bagi hamba-Nya.
- Pemred Trigger.id
Referensi: Berbagai sumber
Tinggalkan Balasan