Kisah Ashabul Kahfi adalah kisah inspiratif yang relevan bagi pemuda masa kini. Mereka adalah sekelompok pemuda beriman yang bersembunyi di dalam gua untuk mempertahankan keimanan mereka dari tirani penguasa zalim yang memaksa penyembahan berhala.
Allah SWT mengabadikan kisah mereka dalam Surah Al-Kahfi ayat 9-26 sebagai pelajaran berharga tentang keteguhan iman, keberanian, dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
Para pemuda ini memilih untuk meninggalkan kemewahan dan kenyamanan demi mempertahankan tauhid. Ini mengajarkan bahwa seorang pemuda harus berani memperjuangkan kebenaran meski menghadapi risiko besar. Mereka tidak tunduk pada tekanan atau pengaruh lingkungan yang menyimpang dari ajaran Allah.
Salah satu nilai inti dari kisah ini adalah keteguhan iman. Di tengah ancaman dan tantangan, para pemuda tetap teguh dalam keyakinan mereka. Ini menunjukkan bahwa iman yang kokoh adalah landasan bagi setiap pemuda untuk menghadapi tantangan zaman.
Mereka tidur di dalam gua selama 309 tahun (kalender hijriyah) atau 300 tahun (kalender masehi), sebagai tanda kekuasaan Allah dan simbol kesabaran yang luar biasa. Kesabaran mereka mengajarkan kepada kita bahwa setiap ujian adalah bagian dari perjalanan menuju kedewasaan dan kemenangan spiritual.
Ashabul Kahfi menyadari bahwa menyelamatkan iman mereka akan memberi dampak jangka panjang. Pemuda masa kini juga dituntut untuk berpikir visioner dan melakukan tindakan yang bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Mereka tidak berjuang sendirian. Solidaritas dan persatuan di antara mereka memperlihatkan pentingnya berjuang bersama dalam komunitas yang memiliki visi dan misi sama. Pemuda hari ini juga harus menyadari bahwa kerja sama dalam kebaikan akan melahirkan kekuatan besar untuk membangun peradaban.
Pemuda dan Peradaban Bangsa
Pemuda adalah tulang punggung peradaban bangsa. Jika pemuda memiliki daya juang, keteguhan, dan keimanan seperti Ashabul Kahfi, maka mereka akan menjadi agen perubahan dan pencipta peradaban unggul. Di tengah tantangan zaman modern, seperti materialisme dan hedonisme, pemuda dituntut untuk kembali pada nilai-nilai spiritual dan memperkuat karakter.
Seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an, kekuatan iman dan perjuangan pemuda akan menjadi pilar bagi kemajuan umat dan bangsa. Ingatlah, pemuda yang beriman dan berilmu akan mampu mengubah dunia, sebagaimana Allah memberi keberkahan dan kemenangan bagi Ashabul Kahfi.
Ketika Allah SWT membangunkan mereka dari tidur panjang, mereka tidak menyadari berapa lama mereka telah tertidur. Mereka mengira hanya beberapa saat saja berlalu. Salah seorang dari mereka pergi ke kota untuk membeli makanan, namun masyarakat yang ditemuinya terkejut karena uang yang dibawanya adalah uang kuno. Saat itulah mereka sadar bahwa Allah telah menjaga para pemuda ini sebagai bukti kekuasaan-Nya dan tanda bagi orang-orang beriman.
—000—
*Dosen di Univ Trunojoyo Madura dan Sekretaris LDNU Jawa Timur
Tinggalkan Balasan