

“The Oxford Companion to Jazz” adalah buku referensi yang diedit oleh Bill Kirchner dan berisi kumpulan esai yang ditulis oleh berbagai pakar jazz, musisi, kritikus, dan akademisi. Buku ini berbeda dari buku sejarah jazz tradisional karena tidak hanya memberikan kronologi perkembangan jazz, tetapi juga menawarkan berbagai perspektif yang lebih dalam mengenai aspek-aspek tertentu dari jazz. Berikut adalah beberapa perspektif penting yang disorot dalam buku ini:
1. Sejarah dan Perkembangan Jazz
Buku ini membahas sejarah jazz dalam berbagai konteks, bukan hanya dari segi musik, tetapi juga dari segi sosial, budaya, dan politik. Perspektif sejarah jazz di buku ini menunjukkan:
- Jazz sebagai Musik Amerika yang Autentik: Beberapa esai menyoroti bagaimana jazz adalah bentuk seni musik pertama yang benar-benar lahir di Amerika. Jazz dianggap sebagai refleksi dari keragaman budaya Amerika, terutama dari komunitas Afrika-Amerika yang menciptakan jazz di tengah tekanan sosial.
- Perkembangan Gaya: Berbagai esai menggali perkembangan gaya jazz dari ragtime, blues, swing, hingga bebop dan free jazz. Pembaca dapat memahami bagaimana masing-masing gaya berkembang dan saling mempengaruhi satu sama lain. Setiap era jazz dijelaskan dengan konteks sosial dan ekonomi, seperti bagaimana Swing berfungsi sebagai hiburan di masa Depresi dan Perang Dunia II.
- Jazz di Luar Amerika: Jazz tidak hanya dianggap sebagai musik Amerika, tetapi juga bagaimana ia memengaruhi dunia, mulai dari Eropa hingga Asia dan Afrika. Buku ini memeriksa bagaimana jazz berkembang di luar AS dan bagaimana musisi internasional memberikan kontribusi unik dalam perkembangan jazz.
2. Teknik dalam Jazz
The Oxford Companion to Jazz juga menyoroti aspek teknis dari jazz melalui berbagai esai yang mendalam:
- Improvisasi: Salah satu esai berfokus pada improvisasi sebagai salah satu teknik paling mendasar dalam jazz. Jazz improvisasi dianggap sebagai ekspresi kebebasan individual, tetapi juga sebagai hasil dari interaksi kompleks antara musisi. Buku ini menjelaskan bagaimana improvisasi telah berkembang dari era ragtime hingga jazz modern, dengan contoh-contoh dari tokoh seperti Louis Armstrong, Charlie Parker, dan John Coltrane.
- Struktur Harmonis dan Ritmis: Esai lain membahas perkembangan harmoni dalam jazz, mulai dari penggunaan akor dasar hingga harmoni yang lebih kompleks dalam bebop dan jazz modern. Peran ritme dalam jazz, terutama penggunaan swing feel dan sinkopasi, juga dijelaskan secara rinci. Teknik ini membantu menjelaskan mengapa jazz memiliki keunikan dibandingkan dengan genre musik lainnya.
- Komposisi dan Aransemen: Beberapa esai membahas seni komposisi dan aransemen dalam jazz, termasuk peran komposer seperti Duke Ellington dan Thelonious Monk. Buku ini mengungkapkan bagaimana aransemen yang rumit sering kali tersembunyi di balik improvisasi yang tampaknya spontan, memberikan gambaran tentang interaksi antara komposisi yang terstruktur dan kebebasan dalam bermain jazz.
3. Perkembangan Jazz dalam Konteks Sosial dan Budaya
Buku ini menyoroti bahwa jazz selalu terhubung erat dengan isu-isu sosial dan politik:
- Ras dan Identitas: Banyak esai yang membahas bagaimana jazz adalah cerminan dari perjuangan rasial di Amerika. Jazz dianggap sebagai alat bagi komunitas Afrika-Amerika untuk mengekspresikan identitas mereka dan melawan diskriminasi. Peran jazz dalam gerakan hak-hak sipil juga dibahas secara mendalam.
- Gender dalam Jazz: Ada esai yang secara khusus membahas peran perempuan dalam sejarah jazz, seperti kontribusi para musisi perempuan yang sering kali diabaikan dalam narasi utama. Penulis juga menyoroti tokoh-tokoh seperti Billie Holiday dan Mary Lou Williams, serta tantangan yang dihadapi perempuan dalam industri jazz yang didominasi laki-laki.
- Hubungan dengan Genre Lain: Buku ini mengeksplorasi hubungan jazz dengan genre musik lain seperti klasik, blues, dan bahkan rock. Jazz telah menjadi genre yang terus berkembang dan beradaptasi dengan berbagai bentuk musik lainnya. Hal ini terlihat dari kolaborasi antara musisi jazz dengan orkestra atau band rock, serta munculnya fusion jazz pada 1970-an.
4. Kritik dan Perspektif Teoretis
Salah satu keunggulan buku ini adalah adanya berbagai perspektif kritik tentang jazz. Beberapa esai membahas:
- Teori Jazz: Pembahasan mendalam tentang teori musik jazz, mulai dari penggunaan skala, mode, hingga formasi harmoni yang unik. Ada pembahasan tentang bagaimana jazz menggabungkan elemen dari musik Barat dan Afrika untuk menciptakan sesuatu yang baru.
- Perubahan Status Jazz: Beberapa penulis mengkritik bagaimana jazz telah berubah dari musik rakyat yang populer menjadi bentuk seni yang lebih elit, terutama setelah berkembangnya jazz modern yang lebih abstrak dan sulit diakses oleh masyarakat umum.
Secara keseluruhan, The Oxford Companion to Jazz adalah buku yang memberikan perspektif yang sangat luas tentang jazz. Tidak hanya memberikan gambaran kronologis tentang sejarah jazz, tetapi juga menawarkan wawasan mendalam mengenai teknik, teori, dan konteks sosial dari genre ini. Berbagai sudut pandang penulis yang beragam membuat buku ini menjadi referensi penting bagi mereka yang ingin memahami jazz dalam segala aspeknya, baik dari sisi musikal, budaya, maupun teoritis.
Sebagai perbandingan, buku ini menawarkan pendekatan yang lebih terfragmentasi tetapi kaya, berbeda dengan buku seperti The History of Jazz oleh Ted Gioia yang lebih linier dan naratif.
—000—
*Pemimpin Redaksi Trigger.id
Tinggalkan Balasan