• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Citra Diri Obesitas dan Hikmah Puasa Ramadhan

12 Maret 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Nuansa menjelang bulan suci Ramadhan yang bersamaan dengan momen antre berdesakan mendapatkan beras, mengingatkan penulis akan kejadian masa lampau. Sewaktu di bangku sekolah dasar (SD) sekitar tahun 1970-an, mengalami betapa sulitnya mendapatkan beras di pasar. Bisa makan nasi dengan lauk pauk seadanya, sudah merupakan suatu kenikmatan. Berasnya pun jatah pegawai negeri yang kala itu banyak disertai kerikil dan kutu. Jagung dan singkong, bisa jadi merupakan menu “wajib” pelengkap sehari-hari yang patut disyukuri. Peristiwa “bersejarah” bagi penulis tersebut, kini berulang. Belakangan ini, rakyat disusahkan dengan anomali harga beras dan kebutuhan pokok lainnya yang melambung tinggi di luar batas kewajaran. Demi memperoleh beras, warga rela antre berjam-jam.Dampaknya, tidak semua masyarakat bakal bisa merasa bergembira menyambut bulan Ramadan yang penuh hikmah.

Dulu hampir semua teman-teman SD dan tetangga di kampung, berbadan “ramping”. Jarang sekali ada yang terlihat gemuk menggemaskan. Kala itu, berbadan  gemuk merupakan suatu “kebanggaan”. Sering kali malah bisa mencerminkan status sosial keluarganya. Pendapat yang berkembang saat itu, berbadan gemuk dapat mengisyaratkan adanya pemenuhan gizi yang mencukupi. Paradigmanya, lemak yang membungkus tubuh seseorang, hanya dipandang sebagai cadangan kalori semata yang dapat dibongkar setiap saat (misalnya saat berpuasa). Tidak lebih!. Guru SD yang mengajarkan murid-muridnya agar mulai berlatih berpuasa Ramadhan, tidak disambut dengan antusias oleh semua siswa. Terutama yang bertubuh “ramping”. Mereka berpendapat, puasa Ramadhan akan semakin “merampingkan” tubuh mereka.

Konsep berat badan ideal, telah berkembang dari waktu ke waktu. Kini kegemukan atau obesitas, tidak bisa lagi dipandang sebagai kebanggaan. Bukan pula pencerminan  status sosial seseorang. Sejatinya semua orang bisa berpotensi mengalami obesitas. Terutama yang memiliki pola hidup yang tidak tepat, selalu “memanjakan” mulutnya, dan malas berolah raga.Obesitas sudah dimaknai sebagai penyakit kronis yang mestinya  memerlukan pengelolaan khusus. Dampak risikonya dapat memicu berbagai penyulit medis. Misalnya diabetes melitus (DM), penyakit kardiovaskuler, stroke,dan kanker, bila dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat badan ideal. Status imunitasnya pun dapat tertekan, sehingga rentan mengalami infeksi.

Puasa Ramadhan merupakan pintu yang tepatmenuju status kesehatan yang lebih optimal, terutama bagi mereka yang mengalami obesitas.Mestinya saat menjalani puasa, akan terjadi pengurangan frekuensi konsumsi nasi yang tadinya tiga kali sehari, menjadi dua kali sehari. Dengan pola tersebut, diprediksi akan terjadi penurunan konsumsi beras penduduk Indonesia (114,6 kg/orang /tahun) yang jauh di atas rata-rata konsumsi beras dunia (60 kg/orang/tahun) (BRIN,2022). Hal itu dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dan mencegah krisis pangan nasional.

Perubahan pola diet saat puasa Ramadhan, seyogianya mengacu pada pedoman “isi piringku” ( setengah piring diisi sayur mayur dan buah, sedangkan setengah lainnya terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk), terbukti lebih menyehatkan dan dapat menurunkan berat badan. Dari perspektif medis, status inflamasi/peradangan akan menurun pada semua individu yang menjalankan puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan. Hikmahnya, dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM) secara signifikan.

Obesitas

Ada klasifikasi yang mengategorikan seseorang disebut sebagai penyandang obesitas. Acuannya pada ukuran IMT yang dihitung berdasarkan rumus berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter), atau IMT = Kg/M2. Disebut berat badan normal/ideal, bila memiliki IMT antara 18,5-22,9. Kelebihan berat badan (overweight) bila memenuhi kriteria IMT 23-24,9, sedangkan disebut sebagai  obesitas bila IMT-nya melebihi angka 25.

Dengan semakin berkembangnya pengetahuan di bidang kedokteran, obesitas harus dipahami sebagai “bom waktu” munculnya penyakit-penyakit lainnya. Sejatinya Indonesia saat ini tidak hanya dihadapkan pada permasalahan stunting/tengkes yang berkonotasi pada rendahnya asupan gizi, tetapi juga problem “gizi berlebih”. Beban ganda masalah gizi (Double burden of malnutrition), bisa mencerminkan adanya suatu ketimpangan status sosial-ekonomi suatu masyarakat.

Dari waktu ke waktu, ada tren peningkatan angka obesitas di Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sedikitnya terdapat 68 juta orang dewasa yang mengalami obesitas di negara kita. Itu artinya, satu dari tiga orang dewasa (35,4 persen), memiliki risiko bagi pintu masuknya PTM. Saat ini PTM (khususnya DM, penyakit jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal), menduduki peringkat tertinggi angka morbiditas dan mortalitas di negara kita. Pembiayaannya pun menelan biaya tinggi (penyakit katastropik).

Obesitas merupakan akumulasi jaringan lemak dalam tubuh seseorang. Ada dua bagian utama lemak jaringan. Komponen lemak coklat, mengacu pada fungsinya sebagai penyimpan cadangan energi dan pengatur suhu tubuh yang optimal. Warna kecoklatan,  dikarenakan sel-sel lemaknya dipenuhi dengan sirkulasi darah dan mitokondria yang banyak mengandung komponen zat besi. Pada orang dewasa, depolemak coklat menempati area sekitar leher, ginjal, kelenjar adrenal, jantung dan sekitar dada. Individu yang ramping (misalnya pada atlet), lebih banyak memiliki kandungan lemak coklat, bila dibanding dengan yang berberat badan lebih atau obesitas.

Seseorang yang tampak buncit, lebih banyak memiliki depo lemak di seputar area perut. Dalam bidang medis, hal itu disebut sebagai obesitas abdominal/perut atau obesitas sentral. Hampir keseluruhan komponennya terdiri dari lemak visceral atau lemak putih (white adipose tissue/WAT). Lemak semacam itu mencerminkan adanya kelebihan energi yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Tetapi ada yang lebih krusial. Dalam WAT, banyak terkandung berbagai macam substansi yang berperan penting pada terjadinya inflamasi/peradangan kronis.Dengan semakin bertambahnya massa WAT, semakin meningkat pula risiko mengalami PTM pada seseorang dengan obesitas.

Puasa Ramadhan tidak hanya bermakna sebagai persoalan spiritual saja, tetapi juga bermanfaat bagi terpeliharanya kesehatan seseorang yang menjalankannya.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di: Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya

*Penulis buku:

  • Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, Tips, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Citra Diri Obesitas, Hikmah Puasa Ramadhan, Obesitas, Puasa Ramadhan

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Film Terakhir Fast & Furious Tayang 2027, Vin Diesel: Brian Kembali Hadir

1 Juli 2025 By admin

Makepung, Pacuan Kerbau Pelestari Tradisi dan Identitas Budaya Bali

1 Juli 2025 By admin

Jazz: Simbol Kebebasan, Pemberontakan, dan Pertukaran Budaya Global

1 Juli 2025 By admin

Cristiano Ronaldo Tolak Piala Dunia Antarklub Demi Mimpi Terakhir di Piala Dunia 2026

30 Juni 2025 By admin

AS Desak Israel Capai Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan di Gaza

30 Juni 2025 By admin

Indonesia Harus Siapkan Regulasi AI Demi Wujudkan Kedaulatan Digital

30 Juni 2025 By admin

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • 10 Film Terbaik Tahun 2025, dari Horor Distopia hingga Blockbuster Superhero
  • Kunjungan Presiden Prabowo ke Saudi Perkuat Kerja Sama Strategis di Bidang Haji
  • Menkes Ajak BGN Perkuat Intervensi Gizi Ibu Hamil untuk Tekan Angka Stunting
  • Kalahkan Juventus 1-0 Real Madrid Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub
  • Presiden Prabowo ke Arab Saudi, Bahas Isu Timur Tengah dan Kampung Haji

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.