
Surabaya (Trigger.id) – Menguatkan dan mendukung Jatim Berdaya yang merupakan Program Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pemerintah Provinsi Jatim akan menambahkan anggaran di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu sebesar Rp. 62 Miliar di perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P APBD) 2022.
Ini kata Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono usai rapat paripurna Nota penjelasan Gubernur Khofifah terhadap Nota Keuangan Perubahan APBD 2022 di DPRD Jatim, Senin (29/8/2022).
“Dalam hal ini dialokasikan untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan prioritas misi Promosi dan Investasi di Arab Saudi (Riyadh) dan Mesir (Cairo),”jelas Adhy Karyono mantan pejabat Kemensos RI ini.
“Kerjasama ini, juga untuk mempromosikan produk-produk Jawa Timur di dua negara tersebut. Mereka paling senang dengan produk dari Jawa Timur,”katanya
Selain mengenalkan produk asli Jawa Timur, sambung Adhy Karyono,juga memperdalam sejarah Islam yang berasal di Jawa Timur.” Sejak tahun 2021 lalu kedua negara tersebut ingin menggalinya dari Jawa Timur. Insya Allah dari kerjasama ini, Jawa Timur akan go Internasional,” paparnya
Ketika ditanyai, apakah kerjasama ini tindak lanjut rencana akan pembangunan Taman Sains Islam (Indonesia Islamic Science Park) di kawasan Jembatan Suramadu, di sisi Madura seperti janji di awal terpilih gubernur, Adhi Karyono membenarkan hal tersebut.
“Masih ada hubungan Internasional Islamic Science Park (IISP) tentunya dapat dukungan internasional,”katanya
Untuk realisasi IISP, lanjut Adhy Karyono, saat ini masih dalam proses penyusunan anggarannya dan ini bagian dari dukungan internasional.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan membangun Taman Sains Islam (Indonesia Islamic Science Park) di kawasan Jembatan Suramadu, di sisi Madura. Untuk membangun Taman Sains Islam tersebut, Khofifah mengatakan butuh lahan seluas 101 hektare. Lahan tersebut akan digunakan 20 persen untuk edukasi, 30 persen untuk seni, dan 50 persen untuk wisata. “Kami harap IISP akan jadi sentra diseminasi Islam secara internasional dengan Islam wasathiyah, Islam garis tengah, Islam yang penuh damai, Islam yang penuh kasih,” kata dia.
Dalam prosesnya, Khofifah mengatakan lahan yang tersedia baru sekitar 60 hektare. Karena itu, ia mengatakan akan memulai pembangunan Taman Sains Islam tersebut secara bertahap, tidak harus menunggu semua lahan tersedia.
“Kita bisa bangun 10 hektare dulu. Kemudian kita tambah lagi, dan masih ada opsi reklamasi. Karena reklamasi kewenangan Pemprov, untuk persiapan reklamasi saya sudah koordinasi dengan Pak Luhut,”pungkanya. (ian)
Tinggalkan Balasan