

Al-Qur’an seringkali membicarakan tentang manusia yang merupakan salah satu ciptaan Allah yang sangat menarik. Manusia memiliki perilaku kehidupan atau amal yang beragam.
Tak dapat dipungkiri bahwa sikap seseorang manusia mukmin (orang yang beriman) memiliki dinamika dan paradigma. Seorang mukmin selalu dipengaruhi atas kondisi sosial, politik, budaya yang melatarbelakanginya. Apakah mereka akan menjadi insan kamil (manusia sempurna), memiliki keimanan yang sangat tinggi dan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi lingkungannya.
Karena itu seorang mukmin tidak cukup jika hanya sekadar mengucapkan lewat lisan semata bahwa ia beriman, akan tetapi seorang mukmin yang memiliki keimanan sejati perlu penghayatan dalam hati, dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata di masyarakat.
Cukup banyak ayat Qur’an yang memaparkan sifat orang mukmin dan banyak pula ayat yang menjelaskan tentang sifat orang mukmin dalam Al-Qur’an menjadikan begitu besarnya perhatian dan sayangnya Allah kepada orang-orang mukmin.
Surat Al-Anfal Ayat 2 menjelaskan:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Seorang mukmin hatinya selalu tertambat kepada “Kekasihnya”, yakni Allah SWT, dan karena itu ketika nama sang kekasihnya (Allah SWT) disebut maka hatinya bergetar karena terjadi resonansi.
Lalu ketika ayat-ayat Allah dibacakan maka bertambahlah keimanan mereka. Dan ini menunjukkan sejatinya sifat orang yang beriman (mukmin) tadi. Hati orang mukmin akan selalu tenang dan terus mengingat Allah, keimanannya terus bertambah, kemudian orang mukmin selalu berpasrah kepada Allah terhadap apa saja yang telah dikerjakan.
Sikap optimis tetap harus mereka miliki, namun bagaimana hasil dari apa yang dilakukan mereka pasrahkan kepada Allah.
Reward Bagi Orang Mukmin
Dalam Surat Al-Anfal Ayat berikutnya, yakni ayat 3:
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Orang mukmin selalu mengerjakan kewajiban utama yakni menyembah (shalat) kepada Allah SWT, selanjutnya mereka juga menafkahkan sebagian rezeki yang diberikan oleh Allah.
Karenanya lengkaplah hakekat atau ciri-ciri orang mukmin tersebut. Secara ruhani hatinya selalu sambung dengan Allah dan secara jasmani ia kerjakan perintah-perintah-Nya (shalat dan bersedekah). Lalu apa balasan bagi orang-orang mukmin tersebut?.
Dalam Surat Al-Anfal Ayat 4, Allah SWT menerangkan:
أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُمْ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Artinya: Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.
Orang-orang mukmin sejati akan mendapatkan keistimewaan tempat dari Allah SWT. Mereka akan memperoleh derajat yang tinggi disisi Tuhannya. Disisi Tuhannya saja mereka memperoleh derajat yang tinggi apalagi dimata manusia.
Orang-orang mukmin sejati juga pasti mendapat ampunan atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Dan Allah sudah menyiapkan balasan bagi orang mukmin dengan kenikmatan rezeki mulia.
Tinggalkan Balasan