
Teheran (Trigger.id) – Pemimpin Ansarullah Yaman, atau Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menyatakan pihaknya siap bertindak tegas terhadap Israel jika Tel Aviv kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan melanggar kesepakatan gencatan senjata. Pernyataan tersebut disampaikan al-Houthi dalam siaran televisi pada Selasa.
“Jari kami tetap di pelatuk, dan kami siap memberikan respons langsung jika rezim Zionis meningkatkan eskalasi di Gaza,” tegas al-Houthi.
Ia juga memperingatkan bahwa meskipun mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat, Israel tidak akan luput dari konsekuensi keamanan, militer, dan ekonomi jika kembali mengobarkan konflik di Gaza. Menurutnya, invasi baru Israel ke wilayah tersebut akan menjadi tantangan berat bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Lebih lanjut, al-Houthi mengkritik rencana Presiden AS Donald Trump yang disebut ingin memaksa rakyat Palestina keluar dari Gaza. Ia menyebut rencana itu sebagai proyek agresif dan destruktif yang bertujuan merebut tanah Palestina dari umat Muslim.
Menurut al-Houthi, ambisi tersebut tidak hanya akan berhenti pada pencaplokan Masjid Al-Aqsa, tetapi juga bisa berlanjut hingga Mekah dan Madinah.
Selain itu, ia memperingatkan para pemimpin Arab yang bekerja sama dengan AS bahwa mereka berisiko ditinggalkan jika kepentingan Gedung Putih berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: https://trigger.id/trump-desak-israel-batalkan-gencatan-senjata-dengan-hamas-dan-ancam-tindakan-keras/
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (10/02) waktu setempat, mendesak Israel untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas jika kelompok tersebut tidak membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan di Gaza sebelum Sabtu (15/02) siang. Pernyataan ini disampaikan Trump di Gedung Oval setelah menandatangani beberapa kebijakan eksekutif.
“Jika semua sandera tidak dikembalikan sebelum Sabtu pukul 12 siang, saya kira itu adalah batas waktu yang tepat. Saya akan mengatakan, batalkan gencatan senjata dan biarkan kekacauan terjadi,” ujar Trump kepada wartawan sebagaimana dikutip CNN.(ian)
Tinggalkan Balasan