Surabaya (Trigger.id) – Pada khutbah Jumat kali ini, kita akan mengingat empat pesan penting yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada sahabatnya, Abu Dzar al-Ghifari. Keempat pesan ini adalah nasihat yang sangat berharga bagi kita semua dalam menjalani kehidupan sebagai Muslim yang bertakwa, khususnya dalam mempersiapkan bekal untuk akhirat.
Khutbah I:
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ يَحْشُرُنَا فِي الْمَحْشَرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْجَبَّارُ وَأَشْهَدُ اَنَّ حَبِيْبَنَا وَ نَبِيَّنّا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنَّ اْلبَحْرَ عَمِيْقٌ، وَخُذِ الزَّادَ كَامِلاً فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ، وَخَفِّفِ اْلحِمْلَ فَإِنَّ العَقَبَةُ كَئُوْدٌ، وَأَخْلِصِ اْلعَمَلَ فَإِنَّ النَاقَدَ بَصِيْرٌ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Dalam sebuah kesempatan Rasulullah SAW bertemu dengan salah seorang sahabatnya, yang bernama Abu Dzar Al Ghifari.
Abu Dzar al-Ghifari, adalah salah satu sahabat yang terkenal karena keteguhannya dalam keimanan dan ketulusannya dalam menyampaikan kebenaran. Beliau berasal dari Bani Ghifar, sebuah kabilah yang tinggal di sekitar Mekah dan dikenal sebagai suku perampok. Namun, Abu Dzar memiliki jiwa yang berbeda dari kaumnya; dia tidak suka menyembah berhala dan memiliki kecenderungan terhadap agama yang lurus.
Saat itu, Rasulullah menyampaikan empat pesan penting, yang isinya juga ditujukan untuk kita semua sebagai umat Muhammad SAW:
يَا أَبَا ذَرٍّ، جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنَّ اْلبَحْرَ عَمِيْقٌ، وَخُذِ الزَّادَ كَامِلاً فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ، وَخَفِّفِ اْلحِمْلَ فَإِنَّ العَقَبَةُ كَئُوْدٌ، وَأَخْلِصِ اْلعَمَلَ فَإِنَّ النَاقَدَ بَصِيْرٌ
“Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena laut itu dalam; ambilah bekal yang cukup karena perjalanannya jauh; ringankan beban bawaan karena lereng bukit sulit dilalui, dan ikhlaslah beramal karena Allah Maha Teliti.
Empat Pesan Rasul kepada sahabat Abu Dzar al-Ghifari yang juga pesan untuk kita semua umat Islam, yaitu :
- Perbaharuilah kapalmu (niat) karena laut itu dalam;
- Ambilah bekal (amal ibadah) yang cukup karena perjalanannya jauh;
- Ringankan beban bawaan (dosa) karena lereng bukit sulit dilalui;
- Ikhlaslah beramal karena Allah Maha Teliti.
Keempat pesan Rasulullah kepada sahabat Abu Dzar al-Ghifari ini penuh dengan makna dan merupakan panduan yang sangat relevan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Berikut penjelasan dari masing-masing pesan tersebut:
- “Perbaharuilah kapalmu (niat) karena laut itu dalam (جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنَّ اْلبَحْرَ عَمِيْقٌ،) .”
- Kapal diibaratkan sebagai niat yang menjadi alat untuk menavigasi kehidupan. Laut yang dalam menggambarkan tantangan dan ujian hidup yang kompleks dan berat. “ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ”
Artinya: “(Dialah) yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2). - Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan Allah menciptakan kehidupan dan kematian adalah untuk menguji manusia, agar terlihat siapa yang paling baik amalnya. Fokusnya adalah pada kualitas amal yang dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia.
- Dengan memperbarui niat kita secara berkala, kita memastikan bahwa segala yang kita lakukan berlandaskan tujuan yang benar yaitu mencari keridhaan Allah. Niat yang ikhlas dan benar akan membantu kita menghadapi dan menavigasi kesulitan hidup dengan ketenangan dan keteguhan hati.
- Kapal diibaratkan sebagai niat yang menjadi alat untuk menavigasi kehidupan. Laut yang dalam menggambarkan tantangan dan ujian hidup yang kompleks dan berat. “ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ”
- “Ambilah bekal (amal ibadah) yang cukup karena perjalanannya jauh (وَخُذِ الزَّادَ كَامِلاً فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ،).”
- Bekal di sini merujuk pada amal ibadah dan kebaikan yang kita kumpulkan di dunia sebagai persiapan untuk kehidupan akhirat. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18) - Perjalanan yang jauh menggambarkan panjangnya perjalanan di alam kubur, padang mahsyar, dan kehidupan abadi di akhirat. Dengan memperbanyak amal shalih, kita mempersiapkan diri untuk menghadapi perjalanan panjang ini agar bisa sampai ke tujuan akhir kita, yaitu surga.
- Bekal di sini merujuk pada amal ibadah dan kebaikan yang kita kumpulkan di dunia sebagai persiapan untuk kehidupan akhirat. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
- “Ringankan beban bawaan (dosa) karena lereng bukit sulit dilalui (وَخَفِّفِ اْلحِمْلَ فَإِنَّ العَقَبَةُ كَئُوْدٌ) .”
- Dosa diumpamakan sebagai beban berat yang dapat menghambat perjalanan kita menuju Allah. Lereng bukit yang sulit dilalui menggambarkan perjalanan hidup yang penuh rintangan dan ujian.
- Jika dosa-dosa terus ditumpuk tanpa adanya upaya taubat, maka perjalanan akan semakin berat. Karenanya, kita diperintahkan untuk selalu berusaha mengurangi dosa dengan bertobat dan memperbaiki diri agar bisa melalui perjalanan hidup dan menuju akhirat dengan ringan.
- “Ikhlaslah beramal karena Allah Maha Teliti (وَأَخْلِصِ اْلعَمَلَ فَإِنَّ النَاقَدَ بَصِيْرٌ).”
- Keikhlasan dalam beramal sangat penting karena Allah Maha Mengetahui setiap niat dan tujuan kita. Keikhlasan berarti melakukan segala sesuatu hanya untuk Allah, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia. Allah akan menilai amal kita dengan cermat, sehingga amalan yang dilakukan dengan ikhlas akan memiliki nilai yang tinggi di sisi-Nya. Ini menjadi pengingat untuk selalu menjaga hati agar amal ibadah kita murni demi keridhaan-Nya. وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
- Artinya:
- “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan agar mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
- Ayat ini menegaskan bahwa dalam beribadah, seorang Muslim diperintahkan untuk beramal dengan penuh keikhlasan hanya untuk Allah, tanpa disertai dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari manusia. Keikhlasan adalah kunci dari setiap amal agar diterima oleh Allah.
Keempat pesan ini menekankan pentingnya niat yang benar, bekal amal yang cukup, pengurangan dosa, dan keikhlasan dalam beribadah, yang kesemuanya merupakan bekal utama untuk menuju kehidupan akhirat yang diridhai Allah.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ.
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Tinggalkan Balasan