
Literasi hidup sangat penting karena dapat memberikan kemampuan seseorang guna mengambil keputusan yang bijaksana dan membuat pilihan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Provokator literasi yang sekaligus Master Trainer Menebar Energi Positif (MEP), Yusron Aminulloh, mencermati saat ini banyak orang paham literasi namun perilakunya justru merusak dan menghancurkan peradaban. “Lihat saja orang paham hukum justru menyalahgunakan hukum, orang paham literasi keuangan tapi justru ilmunya dibuat untuk tindakan kejahatan dan lain-lain,” ucap Yusron dalam acara Sarasehan Literasi sekaligus Launching Perpustakaan Digital UWKS, di Ruang Ponco Waliko Kampus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Rabu (08/11/2023).
Di hadapan para dosen, pegiat literasi dan para pengelola perpustakaan, Yusron menegaskan bahwa literasi membaca (buku), adalah kemampuan untuk memahami dan menafsirkan teks tertulis, dan merupakan keterampilan fundamental yang sangat penting untuk dipelajari. “Meskipun sekarang sudah masuk era digital, tapi kebiasaan membaca buku punya kekuatan tersendiri. Baunya buku saja sudah membuat kita merasa semangat membaca,” tambah Yusron.
Jika ingin literasi tetap terjaga, menurut CEO DeDurian Park tersebut, maka harus ada empat pilar penjaganya. Masing-masing harus ada perpustakaan nasional, perpustakaan kampus/sekolah, taman baca yang disediakan Pemerintah Daerah dan kembangkan budaya menulis.
Yusron mengingatkan jangan biarkan anak-anak kita lemah dalam membaca dan menulis. Karena dari membaca dan menulis akan muncul daya imajinasi anak. “Anak-anak di luar sana bisa runtut menceritakan siapa ayah dan ibunya, bisa sangat jelas menggambarkan tentang kotanya, bisa dengan bangga menceritakan negerinya,” urai Yusron.
Anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan dan keterampilan baca tulis, kata Yusron jiwanya menjadi kosong, tidak memiliki visi dan imajinasi hidup dan gagasannya terbatas. “Mereka yang tidak punya keterampilan atau literasi yang bagus, cenderung hedonis dan hidup tanpa makna karena tidak memiliki legacy,” pungkas Yusron Aminulloh. (ian/zam)
Tinggalkan Balasan