

Di antara sahabat Rasulullah SAW yang paling dikenal sebagai teladan dalam urusan rezeki dan keberkahannya adalah Abdurrahman bin Auf RA. Ia adalah seorang pengusaha sukses, namun yang lebih menakjubkan adalah bagaimana keberkahan rezeki menghampirinya berkat kejujuran, kerja keras, dan tawakal kepada Allah SWT.
Ketika berhijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf tidak membawa harta apa pun. Ia datang sebagai seorang pendatang tanpa modal dan tanpa keluarga. Namun, lihatlah bagaimana ia membuka pintu rezeki dengan cara yang halal dan penuh keberkahan.
Suatu hari, Rasulullah SAW mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan seorang sahabat Anshar, Sa’ad bin Rabi’. Sa’ad adalah orang kaya dan berkata kepada Abdurrahman, “Aku orang yang paling kaya dari kaum Anshar. Aku akan berikan separuh hartaku kepadamu dan aku punya dua istri, lihatlah mana yang engkau sukai, akan kuceraikan lalu engkau nikahi.”
Namun, dengan penuh ketawadhuan, Abdurrahman menjawab, “Semoga Allah memberkahi engkau dan keluargamu serta hartamu. Tunjukkan saja aku di mana pasar.” (HR. Bukhari)
Ia pergi ke pasar dengan tangan kosong. Tak lama kemudian, ia mulai berdagang keju dan minyak. Berkat kejujuran, kecerdikan, dan keuletannya, Allah memberkahi usahanya. Hari demi hari, kekayaannya bertambah, namun yang lebih penting, ia tetap dermawan dan rendah hati.
Ketika Rasulullah SAW suatu kali meminta infak untuk jihad di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf datang dan menyumbangkan 200 uqiyah emas. Rasulullah SAW pun bersabda:
لَنْ يَضُرَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ مَا فَعَلَ بَعْدَ الْيَوْمِ
“Tidak akan merugi Abdurrahman dengan apa yang dia lakukan setelah hari ini.” (HR. Tirmidzi)
Dalil Terkait Keberkahan Rezeki
Keberkahan rezeki bukan hanya terletak pada jumlahnya, tetapi bagaimana rezeki itu memberi kebaikan, ketenangan, dan manfaat yang luas. Berikut beberapa dalil yang menunjukkan cara membuka pintu keberkahan rezeki:
- Bertakwa kepada Allah
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”(QS. At-Talaq: 2-3)
- Mensyukuri Nikmat
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
- Bersilaturahmi
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
- Jujur dan Amanah dalam Berdagang
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada.”
(HR. Tirmidzi)
Penutup:
Kisah Abdurrahman bin Auf mengajarkan bahwa keberkahan rezeki bukan datang dari kelicikan, tapi dari ketaatan, kejujuran, dan doa yang tulus. Ia membuktikan bahwa dari tanpa harta bisa menjadi jutawan, asal niatnya lillahi ta’ala, usahanya halal, dan tidak lupa bersedekah.
Semoga kita pun mampu membuka pintu-pintu keberkahan rezeki dengan cara-cara yang diridhai Allah.
—000—
*Pengasuh Pesantren Al Quran Nurul Falah Surabaya
Tinggalkan Balasan