Jakarta (Trigger.id) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa wacana pengemudi ojek online (ojol) tidak mendapatkan subsidi BBM masih berada dalam tahap simulasi. Hal ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam agar kebijakan subsidi benar-benar tepat sasaran dan tidak menimbulkan beban baru bagi masyarakat.
“Itu masih simulasi. Semua masih simulasi. Jadi itu masih diskusi, masih simulasi, belum diputuskan. Jadi tunggu saja,” ujar Mensos di Jakarta, Minggu (01/12).
Beliau juga menegaskan bahwa subsidi yang dirancang oleh pemerintah difokuskan untuk masyarakat menengah ke bawah, termasuk kemungkinan penerapan bantuan langsung tunai (BLT) bagi pengemudi ojol yang memenuhi kriteria tertentu. Langkah ini mencakup evaluasi data agar penerima manfaat berasal dari kelompok yang benar-benar membutuhkan, sesuai arahan pemerintah untuk menciptakan satu data terintegrasi melalui BPS
Selain itu, ada diskusi mengenai pengaturan status hukum ojol. Dengan regulasi yang lebih jelas, seperti penggunaan pelat kuning atau kode khusus, ojol dapat dikategorikan sebagai transportasi umum, sehingga berpotensi memenuhi syarat untuk subsidi langsung.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengisyaratkan untuk tidak memasukkan pengemudi ojol dalam daftar penerima subsidi BBM tepat sasaran.
Hal itu dikarenakan, menurut dia, kendaraan yang digunakan para pengemudi ojol untuk usaha, sementara subsidi BBM tepat sasaran yang disasar pemerintah ditekankan untuk penggunaan transportasi publik.
Menanggapi hal tersebut, Kemensos masih menunggu keputusan dan nantinya akan menjadi pedoman bagi mereka untuk melakukan langkah lanjutan.
“Jadi nanti seperti apa tentu, keputusan itulah yang akan menjadi pedoman kita selanjutnya. Jadi apa yang disampaikan Pak ESDM itu baru simulasi,” kata Mensos.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menegaskan bahwa empat juta pengemudi ojol bakal turun berunjuk rasa ke jalan apabila bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mereka dicabut.
“Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti, maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini,” kata Igun seperti dikutip Antara.news.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan terkait skema pengemudi ojol yang tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite bukan merupakan keputusan akhir.
Kata Bahlil, hingga saat ini pihaknya masih menggodok formulasi subsidi energi untuk BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran.
“Belum ada keputusan final,” ujar Menteri Bahlil. (ian)
Tinggalkan Balasan