Surabaya (Trigger.id) – Rambut rontok merupakan kekhawatiran jutaan orang di Amerika Serikat. Namun bisakah shampo anti ketombe menjadi solusi untuk mencegahnya?
Di TikTok, dokter kulit dan pembuat konten lainnya mengatakan shampo anti ketombe yang mengandung bahan aktif ketoconazole mungkin dapat membantu memperlambat kerontokan rambut.
“Shampo anti ketombe, tidak hanya baik untuk mencegah ketombe. Ini juga bagus untuk rambut rontok,” kata Shereene Idriss, MD, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Idriss Dermatology, di TikTok. Video yang diposting pada 9 Maret tersebut, telah dilihat lebih dari 3,1 juta kali.
Sementara TikToker Anushya Vijayaraghevan, PharmD, dalam keterangan videonya, dia mendukung shampo ketoconazole sebagai cara untuk melawan kerontokan rambut bila digunakan bersamaan dengan perawatan lain.
Shampo anti ketombe tertentu mengandung ketoconazole, yang digunakan terutama untuk melawan infeksi jamur pada kulit. Selain bekerja melawan infeksi kulit kepala, ketoconazole juga dapat ditemukan dalam krim yang digunakan untuk mengobati kutu air atau ruam keringat. Shampo ketoconazole banyak tersedia di toko-toko tanpa resep dan dengan resep dokter.
Shampo Anti Ketombe Dapat Membantu Mencegah Rambut Rontok
Meskipun obat tersebut tidak disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mencegah kerontokan rambut, ada beberapa bukti bahwa ketoconazole dalam shampo anti ketombe mungkin membantu, kata Idriss kepada Health.
Secara khusus, peretasan ini mungkin efektif melawan androgenetic alopecia—juga dikenal sebagai kebotakan pola pria atau kerontokan rambut pada wanita—yang merupakan penyebab paling umum kerontokan rambut.
Ketoconazole memiliki sifat antiandrogenik, artinya bekerja melawan hormon seks yang dapat menyebabkan androgenetic alopecia. Secara khusus, hal ini dapat mengurangi kadar dihidrotestosteron (DHT), hormon yang berhubungan dengan kerontokan rambut dalam tingkat tinggi, dan bahkan berpotensi merangsang pertumbuhan kembali rambut, jelas Idriss.
“DHT dapat menyebabkan miniaturisasi folikel rambut (ciri khas androgenetic alopecia) dan pada akhirnya menyebabkan kerontokan rambut,” Susan Massick, MD, profesor dermatologi klinis di The Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan kepada Health.com. (kai)
Tinggalkan Balasan