
Vatikan (Trigger.id) – Paus Leo XIV menyerukan perdamaian yang adil dan nyata di Ukraina serta gencatan senjata segera di Gaza dalam penampilan perdananya untuk memberikan berkat Angelus pada hari Minggu siang, yang bertepatan dengan Hari Ibu di banyak negara.
Dalam penampilannya dari balkon tengah Basilika Santo Petrus, Paus Leo berkata, “Saya juga menyerukan kepada kekuatan-kekuatan besar dunia dengan mengulangi seruan yang tak lekang oleh waktu: ‘jangan pernah ada perang lagi.’” Sekitar 100.000 umat berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk mendengarkan pesan tersebut.
Ini merupakan penampilan publik pertamanya dari loggia sejak terpilih sebagai Paus pada Kamis malam lalu—seorang Paus pertama dari Amerika Serikat. Kala itu pun, ia telah menyuarakan pesan damai.
Meskipun biasanya para Paus memberikan berkat Angelus dari jendela istana apostolik, Leo memilih balkon utama di pusat basilika—sebuah langkah yang dianggap simbolik, sekaligus praktis karena apartemen kepausan belum dibuka kembali sejak wafatnya Paus Fransiskus.
Paus Leo juga menghadirkan kebaruan dengan menyanyikan doa Latin Regina Caeli, berbeda dari pendahulunya yang hanya membacanya. Ini dianggap sebagai isyarat positif bagi kelompok tradisionalis dan konservatif yang selama ini merasa tersisih akibat pendekatan reformis Paus Fransiskus.
Sejak penampilan perdananya, Leo telah menunjukkan gaya yang lebih tradisional, seperti mengenakan mantel merah resmi kepausan dan stola berhias emas saat mengunjungi tempat suci Maria di selatan Roma. Gestur-gestur ini diapresiasi oleh kalangan konservatif. Seorang jurnalis Katolik konservatif Italia, Aldo Maria Valli, menulis di blog-nya, “Jangan buru-buru menghakimi Leo. Banyak hal yang saya sukai sejauh ini.”
Namun pada hari Minggu, Paus kembali mengenakan jubah putih sederhana dan salib dada perak yang biasa dipakai paus. Ia meninggalkan salib hias yang memuat relikui Santo Agustinus dan ibunya, Santa Monika, yang sempat ia kenakan saat pertama kali muncul sebagai paus.
Menyuarakan keprihatinan terhadap situasi dunia, Paus Leo mengutip Paus Fransiskus yang pernah menyebut konflik global saat ini sebagai “perang dunia ketiga dalam potongan-potongan.” Ia mengatakan, “Saya membawa dalam hati penderitaan rakyat Ukraina yang tercinta. Segala daya upaya harus dilakukan untuk mewujudkan perdamaian sejati, adil, dan abadi secepat mungkin.”
Mengenai Gaza, Paus Leo menyerukan gencatan senjata segera, bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang kelelahan, dan pembebasan semua sandera.
Ia juga menyampaikan ucapan Selamat Hari Ibu kepada seluruh ibu, termasuk “yang berada di surga.” Kerumunan yang hadir—termasuk marching band yang datang untuk perayaan Yubileum khusus—menyambut dengan tepuk tangan dan sorakan ketika lonceng Basilika Santo Petrus berbunyi.
Angela Gentile, seorang peziarah dari Bari, yang datang sejak tiga jam sebelumnya, mengungkapkan kebahagiaannya bisa melihat langsung Paus dari balkon pusat. “Apa yang baik bagi Roh Kudus, baik juga bagi saya,” ujarnya. “Saya percaya.”. (bin)
Tinggalkan Balasan