
Jakarta (Trigger.id) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional. Salah satunya adalah penciptaan sekitar 1,5 juta lapangan kerja baru yang diperkirakan mulai terserap pada Januari–Februari 2026.
Menurut Presiden, MBG tidak hanya berperan dalam pemenuhan gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga membuka pasar bagi hasil produksi rakyat. Pasokan bahan pangan seperti beras, telur, sayur, ikan, dan ayam kini banyak terserap dari desa-desa serta kecamatan.
“Dengan program makan bergizi ini, kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja baru di awal tahun depan. Ekonomi rakyat ikut bergerak karena kebutuhan bahan baku berasal langsung dari kampung-kampung,” kata Prabowo dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional salah satu partai politik di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pemerintah mengalokasikan hampir Rp335 triliun atau sekitar 20 miliar dolar AS pada 2026 untuk mendukung kelancaran program. Dana tersebut, lanjutnya, akan mengalir lebih merata ke desa-desa, tidak lagi terpusat di kota besar.
“Selama puluhan tahun uang dari daerah mengalir ke Jakarta, lalu keluar negeri. Sekarang kita balik, uangnya masuk ke desa,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada Februari 2025, program MBG telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan dukungan anggaran sekitar Rp300 triliun. Prabowo menegaskan, manfaat program ini terbukti besar meski di lapangan masih ditemui tantangan, seperti kekurangan pasokan dan kasus keracunan makanan dalam jumlah sangat kecil.
Kepala Negara mencatat tingkat penyimpangan program hanya 0,00017 persen dari seluruh distribusi.
Ia juga membandingkan pencapaian Indonesia dengan Brasil, yang membutuhkan 11 tahun untuk menjangkau 40 juta penerima program makan gratis. “Indonesia dalam waktu kurang dari setahun sudah mampu menjangkau 30 juta penerima,” ucapnya.
Prabowo menambahkan, tujuan utama MBG adalah membangun generasi Indonesia Emas yang sehat dan kuat. “Ada kekurangan, tentu ada. Tetapi manfaatnya jauh lebih besar. Banyak saudara kita yang sebelumnya hanya makan nasi dengan garam, kini bisa mendapatkan asupan gizi lebih baik,” pungkasnya. (ian)
Tinggalkan Balasan