
Jakarta (Trigger.id) – Presiden Prabowo Subianto menyetujui usulan sejumlah tokoh masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) untuk membentuk Komisi Investigasi Independen guna menyelidiki rangkaian kerusuhan pada 25 serta 28–30 Agustus 2025 di Jakarta dan beberapa daerah lain. Peristiwa yang disebut GNB sebagai prahara Agustus itu menelan korban jiwa hingga 10 orang, termasuk Affan Kurniawan yang meninggal setelah tertabrak kendaraan taktis Barracuda milik Brimob Polri.
“Presiden menyetujui pembentukan komisi tersebut. Detail formatnya nanti akan diumumkan pihak Istana,” ujar Lukman Hakim Saifuddin, perwakilan GNB, usai pertemuan dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9) malam.
Menurut Lukman, investigasi independen diperlukan agar aksi unjuk rasa masyarakat sipil, mahasiswa, dan pelajar tidak disalahkan sebagai penyebab kerusuhan. Ia menegaskan, demonstrasi damai adalah hak konstitusional warga negara sebagaimana diatur dalam UUD 1945.
“Unjuk rasa itu damai, namun kemudian berubah menjadi kerusuhan, perusakan, dan penjarahan. Agar tidak ada lagi saling tuduh dan fitnah, perlu ada investigasi independen,” jelasnya.
Ia menambahkan, komisi tersebut harus diisi oleh tokoh-tokoh berintegritas, profesional, dan mandiri, serta memiliki kewenangan kuat untuk menunaikan tugasnya.
Pertemuan Presiden Prabowo dengan GNB berlangsung sekitar tiga jam. Sejumlah tokoh lintas agama dan bangsa hadir, antara lain Romo Franz Magnis-Suseno SJ, Prof. M. Quraish Shihab, KH. Ahmad Mustofa Bisri, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Alissa Q. Wahid, Bhikkhu Pannyavaro Mahathera, serta tokoh lain seperti Komaruddin Hidayat, Karlina Supelli, Erry Riyana Hardjapamekas, dan Slamet Rahardjo. (bin)
Tinggalkan Balasan