
Jakarta (Trigger.id) — Sejak diluncurkan pada 5 Desember 2024, Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) telah memberikan dampak signifikan dalam upaya penanggulangan stunting di Indonesia. Hingga 28 April 2025, program ini berhasil menjangkau 141.382 anak dari keluarga berisiko stunting, dengan dukungan 20.396 orang tua asuh yang tersebar di seluruh provinsi.
Program Genting merupakan inisiatif Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN yang bertujuan mengurangi risiko stunting melalui pendekatan berbasis komunitas. Bantuan yang diberikan mencakup nutrisi bagi 115.335 anak, akses air bersih untuk 2.623 anak, edukasi pencegahan dan penanganan stunting kepada 22.465 anak, serta pembangunan 959 fasilitas seperti jamban sehat dan rumah layak huni.
Dukungan yang diberikan dalam program GENTING meliputi bantuan nutrisi dan non-nutrisi. Bantuan nutrisi berupa pemberian pangan lokal kaya protein hewani dengan kecukupan gizi dalam bentuk makanan lengkap siap santap atau kudapan, dengan standar minimal Rp15.000 per hari per orang selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Bantuan non-nutrisi mencakup perbaikan jamban dan rumah layak huni, akses air bersih, serta edukasi pencegahan dan penanganan stunting.
Program GENTING dilaksanakan secara mandiri oleh mitra, difasilitasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan/atau Kader BKKBN. Orang tua asuh dalam program ini dapat terdiri dari berbagai pihak, mulai dari individu hingga instansi seperti BUMN/BUMD, LSM/komunitas, dan perusahaan swasta. Contohnya, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) di Kabupaten Padang Lawas Utara aktif terlibat dalam program ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya percepatan penurunan stunting.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, menekankan bahwa pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan masyarakat luas. Dengan semangat kebersamaan, GENTING diharapkan menjadi model kolaborasi nasional yang mampu mengubah kehidupan jutaan anak Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Maju pada 2045 dengan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Sementara Dr. Rini Handayani, M.Sc., pakar gizi masyarakat dari Universitas Indonesia, menilai bahwa Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) merupakan pendekatan inovatif yang sangat relevan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Menurutnya, keberhasilan program ini terletak pada dua aspek penting: partisipasi masyarakat dan pemenuhan kebutuhan gizi secara langsung pada kelompok rentan.
“GENTING bukan hanya program bantuan, tetapi juga bentuk nyata dari kolaborasi sosial. Ketika masyarakat ikut terlibat menjadi orang tua asuh, secara tidak langsung terjadi edukasi kolektif bahwa stunting adalah tanggung jawab bersama,” ujar Dr. Rini.
Ia juga menekankan bahwa pemberian makanan bergizi selama masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap perkembangan otak, tinggi badan, dan imunitas anak. Menurutnya, dukungan nutrisi minimal Rp15.000 per hari per anak yang disediakan dalam program ini sudah sesuai dengan standar gizi yang direkomendasikan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI.
Sementara itu, Sosiolog Kesehatan dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Bambang Suharto, menyoroti sisi sosiologis dari program GENTING.
“Program ini secara cerdas memanfaatkan kearifan lokal berupa gotong royong. Ketika perusahaan, individu, dan komunitas menjadi orang tua asuh, itu membentuk solidaritas sosial yang memperkuat fondasi pembangunan kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Dr. Bambang juga menilai bahwa keterlibatan langsung sektor swasta seperti BUMN dan perusahaan lokal menunjukkan bahwa dunia usaha bisa menjadi mitra strategis dalam agenda pembangunan nasional, terutama dalam isu kesehatan anak.
Kedua pakar tersebut sepakat bahwa GENTING dapat menjadi model percontohan nasional dan bahkan internasional jika dijalankan secara konsisten, transparan, dan berbasis data. Evaluasi berkala serta pengawasan dalam distribusi bantuan juga menjadi poin penting agar program ini terus tepat sasaran. (bin)
Tinggalkan Balasan