
Surabaya (Trigger.id) – Pernahkah Anda bertanya-tanya, berapa usia jantung Anda sebenarnya? Kini, para peneliti telah menciptakan “heart age calculator” atau kalkulator usia jantung yang dapat membantu Anda mengetahuinya.
Penelitian yang dipublikasikan pada 30 Juli di JAMA Cardiology ini menjelaskan bahwa alat tersebut menghitung peluang seseorang terkena penyakit kardiovaskular (CVD) dengan mengubahnya menjadi usia relatif jantung, bukan hanya persentase risiko. Menurut para ahli, pendekatan ini dapat membuat orang lebih mudah memahami, sekaligus memprioritaskan kesehatan jantung mereka.
Menurut penulis studi, Dr. Sadiya Khan, profesor epidemiologi kardiovaskular di Northwestern University Feinberg School of Medicine, jika usia jantung Anda jauh lebih tua dari usia sebenarnya, hal itu seharusnya menjadi pemicu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Menghitung Risiko Jantung dengan Cara Baru
Kalkulator usia jantung ini didasarkan pada alat PREVENT dari American Heart Association yang sebelumnya digunakan untuk memprediksi risiko serangan jantung, gagal jantung, atau stroke dalam 10 tahun mendatang. Bedanya, jika PREVENT menampilkan angka dalam bentuk persentase, kalkulator baru ini menerjemahkannya menjadi usia jantung yang lebih mudah dipahami.
Misalnya, seorang perempuan berusia 45 tahun dengan diabetes dan kolesterol borderline mungkin memiliki risiko CVD 3,9% dalam 10 tahun ke depan menurut PREVENT. Namun, dalam kalkulator usia jantung, usianya diperkirakan setara dengan 60 tahun.
Alat ini diperuntukkan bagi orang yang belum pernah mengalami gagal jantung atau CVD, dan perhitungannya didasarkan pada data seperti:
- Jenis kelamin
- Usia
- Kadar HDL dan kolesterol total
- Tekanan darah sistolik
- Status diabetes
- Kebiasaan merokok
- Fungsi ginjal (eGFR)
- Penggunaan obat penurun tekanan darah atau kolesterol
- Indeks massa tubuh (untuk PREVENT)
Temuan Penelitian: Rata-rata Usia Jantung Lebih Tua dari Usia Sebenarnya
Dalam uji coba pada lebih dari 14.000 orang dewasa Amerika berusia 30–79 tahun tanpa riwayat CVD, peneliti menemukan rata-rata usia jantung lebih tua dari usia kronologis. Kesenjangan terbesar terlihat pada peserta berkulit hitam dan Hispanik, mereka yang berusia paruh baya, serta kelompok dengan pendidikan dan pendapatan rendah.
Menurut Khan, usia jantung yang sama atau hanya sedikit lebih tua dari usia sebenarnya adalah pertanda baik. Namun, jika usia jantung lebih tua 5–10 tahun, itu bisa menjadi tanda perlunya penanganan medis. Biasanya, hal ini berkaitan dengan tekanan darah dan kolesterol yang kurang optimal—dua faktor risiko yang bisa diperbaiki lewat perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Manfaat di Dunia Nyata
Banyak ahli sepakat bahwa kalkulator ini dapat menjadi sarana komunikasi kesehatan yang efektif. Melihat usia jantung dan usia kronologis berdampingan dianggap lebih mudah dipahami ketimbang hanya angka persentase risiko.
Bahkan, jika alat ini terintegrasi dalam rekam medis elektronik, dokter bisa memantau perubahan usia jantung pasien dari waktu ke waktu.
Keterbatasan dan Kritik
Meski menjanjikan, tidak semua ahli sepenuhnya optimis. Ada yang meragukan efektivitasnya dalam mengubah perilaku pasien atau menurunkan angka kejadian penyakit jantung. Beberapa pakar juga mengingatkan bahwa alat ini belum mempertimbangkan faktor penting lain, seperti riwayat keluarga, kondisi terkait kehamilan, atau biomarker kesehatan lainnya.
Selain itu, usia jantung yang rendah bisa saja membuat seseorang merasa terlalu aman, sehingga mengabaikan potensi risiko lain.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Usia Jantung Lebih Tua?
Kalkulator ini hanyalah salah satu metode untuk memperkirakan risiko CVD, bukan satu-satunya acuan. Namun, jika hasilnya menunjukkan usia jantung Anda lebih tua dari usia sebenarnya, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai langkah pencegahan, seperti:
- Mengontrol tekanan darah
- Menurunkan kolesterol
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan ideal
- Mengurangi konsumsi alkohol, gula, lemak, dan garam
- Meningkatkan kualitas tidur
- Rajin berolahraga
Memahami usia jantung Anda bisa menjadi motivasi tambahan untuk mulai merawat kesehatan sejak sekarang—karena semakin muda jantung Anda, semakin panjang peluangnya untuk terus berdetak sehat. (bin)
Tinggalkan Balasan