

Tarhib Ramadhan adalah langkah awal yang baik untuk mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan. Persiapan ini melibatkan berbagai aspek, seperti mental, spiritual, intelektual, finansial, dan fisik.
Tarhib Ramadhan adalah upaya memantaskan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Sedangkan menurut Kementerian Agama RI, kata tarhib dalam bahasa Arab digunakan untuk sambutan acara-acara tertentu.
Kenapa kita perlu menyiapkan dan memantaskan diri memasuki bulan Ramadhan, karena kita tahu bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, dimana banyak sekali keutamaan yang tidak terdapat di bulan-bulan lainnya.
Jika sekarang kita telah memasuki 10 hari terakhir bulan Sya’ban yang merupakan bulannya Rasulullah Saw., maka waktu yang tersisa ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan?. Karena kalau kita mengacu pada para salafus shalih, mereka sudah menyiapkan diri enam bulan sebelum masuk bulan Ramadhan.
Kualitas dan kuantitas amal kita memang tidaklah sehebat dan sebanyak yang dilakukan salafus shalih, tetapi minimal kita bisa belajar dari mereka. Berikut beberapa tips yang bisa membantu dalam memantaskan diri untuk menyambut bulan Ramadhan:
1. Persiapan Mental
Evaluasi keadaan mental dan emosional, identifikasi potensi masalah atau stres, dan usahakan untuk menyelesaikan konflik sebelum Ramadhan. Urusan kita dengan Allah Swt. mudah kita selesaikan karena Allah maha pengampun dan maha pemaaf. Allah akan menerima tobat dan mengampuni siapapun mereka yang bertobat. Tetapi dengan sesama manusia, ini yang seringkali mengganjal. Saling memberi maaf adalah salahsatu upaya positif yang harus kita lakukan.
Kenali batasan diri, tetap realistis dalam ekspektasi, dan berkomitmen untuk meningkatkan diri. Disini banyak orang yang tidak mengenal dirinya. Artinya ia tidak realistis melihat keadaan dirinya. Berekspektasi berlebihan dan sering kurang menjaga komitmen.
2. Persiapan Spiritual
Penguatan Iman: Mulai sekarang perbanyak ibadah, perbanyak baca Al-Qur’an, dan tingkatkan kualitas shalat. Rencanakan waktu untuk banyak dzikir, doa, dan tafakur. Biasakan shalat malam, sehingga nanti ketika shalat tarawih di bulan Ramadhan, kita lebih semangat dan tidak merasa terpaksa mengerjakannya.
Taubat: Lakukan taubat dan introspeksi diri, tinggalkan kebiasaan buruk, dan niatkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik ketika memasuki bulan Ramadhan. Dengan banyak bertobat, niscaya kita akan merasa lebih pantas memasuki Ramadhan.
3. Persiapan Intelektual
Gali ilmu Ramadhan: Tingkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam terkait dengan Ramadhan. Mengapa kita wajib perpuasa, tarawih, memperbanyak membaca Al-Qur’an, tata cara membayar zakat dan seterusnya. Dasar kewajiban kita berpuasa Ramadhan terdapat dalam firmal Allah di surat Al Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Sementara di Al Baqarah ayat 185, Allah Swt. lebih detail menjelaskan tentang apa saja istimewanya bulan Ramadhan:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
4. Persiapan Finansial
Memasuki bulan Ramadhan kita juga harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. Kita buat perencanaan anggaran khusus untuk bulan Ramadhan dengan banyak berinfaq, sedekah dan juga membayar zakat (mal atau fitrah). Tetapkan prioritas pengeluaran dan alokasikan dana untuk amal dan sedekah.
Jangan sampai masuk bulan Ramadhan sementara kita masih sibuk mencari rezkinya Allah sehingga melalaikan istimewanya Ramadhan.
5. Persiapan Fisik
Jaga kesehatan tubuh dengan pola makan yang seimbang dan olahraga ringan. Pastikan tidur yang cukup untuk menjaga stamina selama bulan Ramadhan.
Puasa dapat membantu tubuh membersihkan diri dari racun dan zat berbahaya. Saat berpuasa, tubuh fokus pada pemulihan dan regenerasi sel-selnya.
Ramadhan selain ibadah batin juga merupakan ibadah lahir. Secara batin kita berupaya meningkatkan kualitas ibadah, dan secara lahir kita berpuasa dengan tidak makan dan minum sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tidak mungkin kita mampu menjalankan puasa dengan optimal dengan kondisi tubuh kurang sehat.
Selain persiapan-persiapan diatas, yang tak kalah pentingnya adalah memperbaiki hubungan dengan keluarga, saudara, tetangga dan juga teman. Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan atau berbagi kebahagiaan selama bulan Ramadhan.
—000—
*Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Timur
Tinggalkan Balasan