
Surabaya (Trigger.id) – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik perhatian publik dengan pernyataan terbarunya di media sosial. Dalam unggahan di platform Truth Social pada Minggu, Trump menyatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan Biro Penjara Amerika Serikat, bersama dengan Departemen Kehakiman, FBI, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, untuk membangun ulang dan membuka kembali penjara legendaris Alcatraz.
Trump mengklaim bahwa langkah ini ditujukan untuk menampung “penjahat paling kejam dan berbahaya” di Amerika. Ia menambahkan bahwa negara tidak boleh terus “disandera oleh para kriminal, preman, dan hakim yang takut menjalankan tugasnya.” Dalam pandangannya, Alcatraz bisa menjadi simbol baru dari hukum, ketertiban, dan keadilan.
Saat kembali ke Gedung Putih, Trump menyebut ide tersebut sebagai gagasan spontan yang muncul karena frustrasinya terhadap para hakim yang ia sebut “radikal,” karena memberi hak proses hukum kepada para migran yang akan dideportasi. Ia menganggap pemberian proses hukum untuk setiap imigran ilegal akan menciptakan jutaan pengadilan.
Trump juga menyebut bahwa Alcatraz, meski kini menjadi objek wisata sejarah, tetap memiliki makna simbolik yang kuat tentang penegakan hukum.
Namun, perlu dicatat bahwa Alcatraz sudah tidak berfungsi sebagai penjara sejak tahun 1963. Penutupan dilakukan karena biaya operasional yang sangat tinggi, mencapai hampir tiga kali lipat dari penjara federal lainnya. Situs resmi Biro Penjara menyatakan bahwa diperlukan dana sekitar $3 juta hingga $5 juta hanya untuk renovasi dan pemeliharaan, belum termasuk biaya operasional harian.
Kini, pulau tersebut dikelola oleh National Park Service sebagai taman nasional dan destinasi wisata, dengan lebih dari satu juta pengunjung setiap tahunnya. Alcatraz juga telah diresmikan sebagai Landmark Bersejarah Nasional sejak 1986, yang berarti statusnya tidak bisa diubah sembarangan, kecuali memenuhi syarat tertentu, seperti kehilangan nilai historis atau perubahan kondisi signifikan.
Gagasan Trump langsung menuai kritik, termasuk dari mantan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, yang merupakan politisi Demokrat dari California, wilayah yang mencakup Alcatraz. Pelosi menyebut usulan tersebut sebagai “tidak serius,” mengingat Alcatraz sudah lama tidak digunakan sebagai penjara dan kini menjadi objek wisata populer.
Menariknya, ide membuka kembali Alcatraz juga sempat dilontarkan oleh Donald Trump Jr., beberapa hari setelah ayahnya kembali menjabat presiden dan menandatangani perintah eksekutif terkait pengiriman migran ke Teluk Guantanamo. Trump Jr. menulis, “Ini ide bagus. Mungkin kita juga harus buka kembali Alcatraz?!”
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Biro Penjara, Departemen Dalam Negeri, atau National Park Service terkait kemungkinan realisasi ide ini. (bin)
Tinggalkan Balasan