• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Vasektomi “Berhadiah” Bantuan Sosial

7 Mei 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

 Untuk sekian kalinya gagasan Dedi Mulyadi, menuai kontroversi. Gubernur Jabar itu mensyaratkan seorang pria harus dilakukan vasektomi terlebih dahulu, untuk memperoleh bantuan sosial (Bansos). Banyak pihak kemudian meresponsnya, antara yang pro dan kontra. Tidak sedikit pula yang menyampaikan kritik ataupun saran. Sebelum diterapkan, metode kontrasepsi pria “berhadiah” Bansos, hendaknya dipertimbangkan secara saksama dari berbagai aspek. Tidak hanya dari perspektif medis. Namun juga pertimbangan penting dari sisi lainnya. Misalnya sudut pandang Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Komnas HAM, dan beberapa pihak terkait lainnya. 

Fisiologi testosteron

Pada kondisi fisiologis, seorang pria memiliki dua buah testis (pelir, zakar) yang dibungkus oleh skrotum. Dalam perkembangannya menuju fase pubertas, testis memulai proses produksi sperma (spermatogenesis). Selain berperan dalam fungsi reproduksi, testis merupakan tempat sintesis hormon seks pria yang disebut testosteron. Pada dasarnya, testosteron merupakan hormon krusial yang mengendalikan berbagai tahapan spermatogenesis. Artinya, untuk menghasilkan sperma yang berkualitas dan dalam kuantitas yang optimal, mutlak diperlukan testosteron. 

 Selain menginduksi spermatogenesis, ada beragam fungsi testosteron lainnya. Misalnya mengendalikan karakteristik seks sekunder seorang pria (pola pertumbuhan rambut dan jakun, perubahan suara, efek anabolik, pembentukan masa otot, libido, serta maskulinitas). 

Produksi testosteron mencapai puncaknya saat memasuki fase remaja, hingga awal dewasa (sekitar usia 17-20 tahun). Setelah umur 30 tahun, hormon seks pria itu menurun secara bertahap. Biasanya penurunannya sekitar satu hingga tiga persen per tahun. Dibandingkan saat mencapai puncaknya pada umur 25 tahun, kadarnya tinggal sekitar 65-70 persen saja ketika berusia 40 tahun. Pola sekresinya juga bersifat diurnal. Artinya, mencapai kadar puncak tertinggi antara jam 07.00-10.00. Kemudian menurun secara bertahap pada malam hari. Siklus diurnal testosteron, akan berlangsung terus sepanjang hidup manusia. Pola sekresi testosteron yang fluktuatif, bersifat individual. Ada beberapa individu memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, dibanding individu lainnya. 

 Untuk aktivitasnya, sel-sel sperma memerlukan dukungan media transportasi saat terjadi ejakulasi. Cairan mani yang berasal dari vesikula seminalis dan kelenjar prostat, berperan penting sebagai wahananya. Selain sebagai sarana transpor, cairan mani berfungsi dalam banyak hal. Misalnya sokongan nutrisi dan perlindungan sperma, pelumas uretra, serta mencegah infeksi (lihat gambar di bawah)

Vasektomi

Vasektomi dikategorikan dalam operasi kecil (bedah minor). Prosedurnya dengan cara memotong kedua saluran transportasi sperma (vas deferens). Kemudian ujungnya diikat. Tujuannya agar air mani yang keluar saat ejakulasi, tidak lagi mengandung sel-sel sperma. Dengan demikian seorang pria yang telah dilakukan vasektomi, tidak lagi mampu membuahi sel telur. Proses kehamilan pun, dapat dicegah. 

Sejatinya vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi pada pria. Hingga kini akseptornya terbilang sangat minim. Prevalensinya tidak pernah mencapai satu persen. Pola tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia. Di seluruh dunia pun, juga tidak berkembang dengan optimal. Pasalnya berdasarkan Fatwa MUI tahun 2012, hukumnya haram. Meski demikian ada perkecualiannya, jika dilakukan dengan tujuan yang tidak melanggar syariat agama. Menurut Fatwa tersebut, vasektomi harus tidak mengakibatkan kemandulan permanen, dapat dikembalikan lagi seperti sediakala , dan tidak membahayakan akseptornya. 

Vasektomi tidak menghambat produksi sperma. Namun karena salurannya diputus, sel-sel sperma akan diserap kembali oleh tubuh. Libido (gairah seksual) dan ereksi seorang pria juga tidak akan terganggu, meski tidak ada lagi sel-sel sperma yang keluar saat ejakulasi. Meski sangat efektif dan dianggap sebagai prosedur yang permanen, vasektomi tidak dapat mencegah kehamilan hingga seratus persen. Penyebabnya terjadi rekanalisasi spontan. 

Sebelum seorang pria hendak dilakukan vasektomi, harus dilakukan suatu konseling terlebih dahulu. Intinya mereka harus siap secara psikologis dan dilakukan secara sukarela, lantaran vasektomi hampir seratus persen efektif. Indikasinya dilakukan jika pria tersebut tidak ingin memiliki anak lagi. Atau memantik risiko tinggi, jika terjadi kehamilan pada istrinya. Keluarga tersebut sedikitnya telah memiliki dua orang anak. Anak terkecil setidaknya telah berumur dua tahun.

Apabila di kemudian hari pihak pria/keluarga memutuskan ingin memiliki anak lagi, dapat dilakukan tindakan rekanalisasi. Meski demikian, tindakan operasinya tergolong rumit, mahal, dan angka keberhasilannya tidak mencapai satu persen. Hingga kini, belum ada aturan terkait sisi pembiayaannya. 

Senyampang belum diputuskan gagasan vasektomi “berhadiah” Bansos, sebaiknya pihak-pihak terkait menetapkannya secara bersama melalui kajian yang mendalam. 

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:bantuan sosial, Berhadiah, Dedi Mulyadi, KB, Vasektomi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

21 Desember 2025 By admin

Gol Penalti Gyokeres Antar Arsenal ke Puncak

21 Desember 2025 By admin

Liga Italia Serie A: Juve Tekuk Roma 2-1

21 Desember 2025 By admin

ICJ Sidangkan Dugaan Genosida Rohingya

21 Desember 2025 By admin

Prabowo Setujui PP Reformasi Polri

21 Desember 2025 By admin

20 Desember dan Retaknya Solidaritas Manusia di Tengah Kepentingan Dunia

20 Desember 2025 By admin

UNRWA Ingatkan Krisis Kelaparan di Gaza Masih Mengancam

20 Desember 2025 By admin

Persebaya Percayakan Shin Sang-gyu Dampingi Tim Saat Hadapi Borneo FC

20 Desember 2025 By admin

Bologna Tembus Final Piala Super Italia Usai Singkirkan Inter Milan

20 Desember 2025 By admin

Napoli Singkirkan AC Milan, Lolos ke Final Piala Super Italia 2025

19 Desember 2025 By admin

Putusan MK soal Royalti Perlu Aturan Turunan Jelas

19 Desember 2025 By admin

Menkeu Pastikan Bantuan Bencana dari Luar Negeri Bebas Pajak

19 Desember 2025 By admin

Maroko Juara Piala Arab FIFA 2025 Usai Tumbangkan Yordania 3-2

19 Desember 2025 By admin

Antara Narasi “Pahlawan Devisa” dan Realitas Perlindungan Pekerja Migran

18 Desember 2025 By admin

FIFA Naikkan Total Hadiah Piala Dunia 2026 hingga 50 Persen

18 Desember 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana
  • Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya
  • Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal
  • Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama
  • “Code Blue” Bencana Sumatera

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.