
“Meskipun syahwat tersebut pemberian Allah, namun Allah juga mengingatkan manusia agar hati-hati dengan syahwat. Kendalikan syahwat dan jangan sebaliknya syahwat yang mengendalikan Anda.”
Oleh: Prof. Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A., Ph.D. (Buya Yahya)

Syahwat adalah sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah kepada mahluknya (manusia dan binatang). Malaikat juga mahluk Allah, tetapi mereka tidak memiliki syahwat seperti manusia dan hewan. Malaikat hanya memiliki satu pilihan, yakni hanya taat beribadah kepada Allah SWT.
Meskipun syahwat tersebut pemberian Allah, namun Allah juga mengingatkan manusia agar berhati-hati dengan syahwat. Kendalikan syahwat dan jangan sebaliknya syahwat yang mengendalikan Anda.
Makanya ada perintah jika Anda tak mampu mengendalikan syahwat, maka berpuasalah.
Namun kita sebagai manusia ini khan sering beralasan berbuat maksiat karena tak mampu mengendalikan syahwat. Lha bagaimana bisa mengendalikan syahwat jika Anda sendiri yang mengundang syahwat tersebut untuk datang,
Sering menonton video-video porno, sering membaca cerita-cerita yang bisa membangkitkan syahwat dan seterusnya. Akibatnya, syahwat jadi sulit Anda kendalikan karena memang Anda sendiri yang mengundang.
Jika sudah begitu, setiap melihat lawan jenis syahwat langsung muncul. Anda sudah tak mampu lagi membedakan mana yang mahrom dan yang tidak, karena otak Anda isinya syahwat semua. Makanya jaga indra penglihatan Anda, karena dari mata tersebut syahwat seringkali muncul.
Makanya, wahai anak muda jangan kotori dirimu dengan tontonan yang tidak benar. Jika ada ustadz yang bilang nonton video porno itu tidak apa-apa, toh ini juga tidak beneran. Ustadz macam apa dia, apa dasarnya dia bicara seperti itu.
Berikutnya, saya ingin sampaikan kepada orang tua. Jika anak-anak Anda sudah waktunya menikah, maka segera nikahkanlah. Jangan selamanya memandang mereka tetap sebagai anak-anak Mereka adalah pribadi-pribadi yang sudah memiliki wawasan untuk berpikir, mereka adalah mahluk yang memiliki keinginan dan sebagainya. Jika mereka sudah ingin menikah, segera nikahkan. Jangan larang mereka menikah hanya gara-gara belum selesai kuliah, karena hal tersebut bisa berbahaya. Mereka terus melanjutkan kuliah, tetapi tanpa sepengetahuan orang tua, mereka sudah berbuat zina.
Tinggalkan Balasan