• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Sejarah Panjang Konflik Palestina-Israel, Pertikaian Tak Kunjung Padam

31 Oktober 2023 by isa Tinggalkan Komentar

Ilustrasi Kehidupan di Gaza : Mengapa konflik terus terjadi di sana?. Foto: BBC

Kelompok milisi Palestina, Hamas, melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Aksi itu dilakukan dengan mengerahkan ratusan pasukan bersenjata yang menyusup ke lingkungan warga sipil Israel di dekat Jalur Gaza.

Dalam serangan tersebut, sedikitnya 1.400 warga Israel meninggal dunia. Ada pula 203 tentara dan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, yang dibawa ke Gaza sebagai sandera – berdasarkan catatan militer Israel.

Di sisi Palestina, lebih dari 5.000 warga Gaza tewas akibat serangan udara dan artileri militer Israel, sebagai balasan dari serangan Hamas.

Tak hanya itu, pasukan Israel kini masuk perbatasan Gaza dan melakukan serangan darat.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan aksi militer di Gaza “mungkin memakan waktu satu, dua atau tiga bulan, tetapi pada akhirnya tidak akan ada lagi Hamas”.

Konflik Israel dan Palestina ini adalah yang terbaru dari pertikaian kedua pihak selama tujuh dekade terakhir.

Sepanjang sejarah, wilayah tersebut telah dilanda serangkaian konflik bersenjata, termasuk beberapa perang yang menentukan dinamika hubungan Israel-Palestina.

Bagaimana konflik bermula?

Inggris menguasai wilayah yang dikenal sebagai Palestina setelah mengalahkan Kesultanan Ottoman, penguasa wilayah Timur Tengah dalam Perang Dunia Pertama.

Wilayah itu dihuni oleh minoritas Yahudi dan mayoritas Arab, serta kelompok etnis lainnya yang jumlahnya lebih sedikit.

Namun ketegangan antara kedua etnis yang tinggal di wilayah itu meningkat, sehingga komunitas internasional memberi tugas kepada Inggris untuk mendirikan “rumah nasional” bagi orang Yahudi di Palestina,

Keputusan ini merujuk pada Deklarasi Balfour yang ditandatangani pada 1917. Deklarasi itu dinamai demikian karena merupakan kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Inggris yang menjabat saat itu, Arthur Balfour, dengan komunitas Yahudi di Inggris.

Deklarasi ini diabadikan dalam mandat Inggris atas Palestina dan didukung oleh Liga Bangsa-Bangsa yang baru dibentuk pada 1922. Organisasi ini adalah cikal bakal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) .

Bagi orang-orang Yahudi, Palestina adalah rumah bagi leluhur mereka, namun komunitas Arab di Palestina juga mengeklaim wilayah tersebut dan menentang klaim sepihak komunitas Yahudi di sana.

Antara 1920-an hingga 1940-an, jumlah orang Yahudi yang tiba di Palestina terus bertambah. Banyak dari mereka melarikan diri dari persekusi yang mereka alami di Eropa, khususnya holokos yang dilakukan Nazi di Jerman dan sekitarnya pada Perang Dunia Kedua.

Pertikaian antara komunitas Yahudi dan Arab, serta pemerintahan Inggris, juga meningkat.

Pada 1947, PBB melakukan pemungutan suara dan memutuskan membagi Palestina menjadi negara Yahudi dan Arab. Adapun Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.

Rencana ini diterima oleh para pemimpin Yahudi, namun ditolak oleh pemimpin Arab dan tak pernah diimplementasikan.

Bagaimana dan mengapa Israel dibentuk?

Pada 1948, lantaran tak mampu menyelesaikan pertikaian antara komunitas Yahudi dan Arab di Palestina, Inggris menarik diri dan para pemimpin Yahudi mendeklarasikan pembentukan negara Israel.

Wilayah itu dimaksudkan sebagai tempat aman bagi komunitas Yahudi yang mengalami persekusi, serta sebagai kampung halaman bagi mereka.

Pertempuran antara Yahudi dan milisi Arab semakin intens selama berbulan-bulan. Sehari setelah Israel mendeklarasikan diri sebagai negara, lima negara Arab menyerang wilayah itu.

Ratusan warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam apa yang mereka sebut sebagai Al Nakba atau “bencana”.

Pada saat pertempuran berakhir dengan gencatan senjata pada tahun berikutnya, Israel menguasai sebagian besar wilayah tersebut.

Yordania menduduki wilayah yang kemudian dikenal sebagai Tepi Barat, dan Mesir menduduki Gaza.

Sementara wilayah Yerusalem terbagi untuk pasukan Israel di barat dan pasukan Yordania di timur.

Sebab tak pernah ada perjanjian perdamaian, peran dan pertempuran terus terjadi pada dekade-dekade berikutnya.

Peta Israel

Dalam perang pada 1967, Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat, serta sebagian Dataran Tinggi Golan di Suriah, Gaza, dan Semenanjung Sinai.

Sebagian besar pengungsi Palestina dan keturunan mereka tinggal di Gaza dan Tepi Barat, serta di sejumlah negara seperti Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Baik mereka maupun keturunan mereka tak diizinkan oleh Israel untuk kembali ke kampung halaman mereka. Israel beralasan hal itu akan membuat Israel kewalahan dan mengancam keberadaannya sebagai negara Yahudi.

Israel masih menduduki Tepi Barat dan mengeklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina mengeklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina pada masa mendatang.

AS adalah satu dari segelintir negara yang mengakui kota ini sebagai ibu kota Israel.

Selama 50 tahun terakhir Israel telah membangun permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang dihuni lebih dari 700.000 orang Yahudi.

Permukiman ini dianggap ilegal berdasar hukum internasional – seperti yang dinyatakan oleh Dewan Keamanan PBB dan pemerintah Inggris – meskipun Israel menolak klaim ini.

Apa itu Jalur Gaza?

Gaza adalah sebidang tanah sempit yang diambil antara Israel dan Laut Mediterania, yang berbatasan dengan Mesir di bagian selatan.

Dengan panjang hanya 41 km dan lebar 10 km, wilayah ini dihuni lebih dari 2.000.000 penduduk, menjadikannya sebagai salah satu tempat terpadat di dunia.

Setelah perang pada 1948-1949, Gaza diduduki oleh Mesir selaa 19 tahun.

Apa masalah utama antara Israel dan Palestina?

Ada sejumlah isu yang tak dapat disepakati oleh kedua belah pihak.

Ini termasuk:

  • Apa yang akan terjadi terhadap pengungsi Palestina
  • Apakah permukiman Yahudi di Tepi Barat tetap berada di sana atau dipindah
  • Apakah kedua pihak harus berbagi Yerusalem
  • Dan – mungkin yang paling rumit – apakah negara Palestina harus dibentuk berdampingan dengan Israel

Upaya apa saja yang sudah dilakukan?

Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina telah dilakukan berulang kali antara 1990-an hingga 2000-an, diselingi dengan pecahnya pertikaian.

Perdamaian yang dinegosiasikan tampaknya mungkin terjadi pada masa-masa awal.

Sejumlah pembicaraan rahasia di Norwegia menjadi proses perdamaian Oslo, yang dilambangkan dengan upacara di halaman Gedung Putih pada 1993 yang dipimpin oleh Presiden AS Bill Clinton.

Dalam momen bersejarah, Palestina mengakui negara Israel dan Israel mengakui musuh bebuyutannya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebagai satu-satunya wakil rakyat di Palestina.

Otoritas Palestina yang memiliki pemerintah sendiri kemudian dibentuk.

Namun, perpecahan segera muncul ketika pemimpin oposisi Israel saat itu, Benjamin Netanyahu, menyebut proses perdamaian Oslo sebagai ancaman bagi Israel.

Israel mempercepat proyek permukiman komunitas Yahudi di wilayah yang mereka duduki di Palestina.

Kelompok milisi Palestina, Hamas, yang baru saja muncul saat itu, mengirim pelaku bom bunuh diri untuk membunuh orang-orang di Israel dan merusak peluang terjadinya perjanjian perdamaian.

Suasana di Israel memburuk, dengan puncaknya pada momen pembunuhan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin oleh seorang ekstrimis Yahudi pada 4 November 1995.

Pada 2000-an, upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian – termasuk pada 2003 ketika peta jalan dirancang oleh negara-negara besar dangan tujuan akhir solusi dua negara, namun hal ini tak pernah terlaksana.

Upaya perdamaian akhirnya terhenti pada 2014, ketika perundingan antara Israel dan Palestina di Washington, AS, gagal.

Rencana perdamaian terbaru – yang disiapkan oleh AS ketika Donald Trump masih menjabat sebagai presiden – disebut sebagai “kesepakatan abad ini” oleh Perdana Menteri Netanyahu, namun ditolak oleh Palestina karena hanya sepihak dan tidak pernah dilaksanakan.

Mengapa Israel dan Gaza sekarang berperang?

Gaza dikontrol oleh Hamas, kelompok Islam yang berkomitmen untuk menghancurkan Israel. Hamas ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Inggris dan banyak negara lainnya.

Hamas memenangkan pemilu terakhir Palestina pada tahun 2006, dan menguasai Gaza pada tahun berikutnya dengan menggulingkan rival mereka, kelompok Fatah dan Presiden Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat.

Sejak saat itu, para milisi di Gaza telah berperang beberapa kali dengan Israel, yang bersama dengan Mesir telah mempertahankan blokade parsial untuk mengisolasi Hamas dan mencoba menghentikan serangan, khususnya penembakan roket tanpa pandang bulu ke kota-kota Israel.

Warga Palestina di Gaza mengatakan blokade yang dilakukan Israel dan serangan udara terhadap wilayah padat penduduk merupakan hukuman kolektif.

Tahun ini merupakan tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Mereka juga mengeluhkan blokade dan tindakan militer yang dilakukan di sana sebagai respons terhadap serangan mematikan terhadap warga Israel.

Ketegangan ini mungkin menjadi salah satu alasan serangan terbaru Hamas.

Namun para milisi mungkin juga berusaha meningkatkan popularitas mereka di kalangan rakyat Palestina, termasuk dengan menggunakan sandera untuk menekan Israel agar membebaskan sekitar 4.500 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara mereka.

Siapa yang mendukung Israel dalam konflik terbaru, dan siapa yang mendukung Palestina?

AS, Uni Eropa dan negara-negara Barat mengutuk serangan Hamas terhadap Israel.

AS, sekutu terdekat Israel, telah memberikan bantuan militer dan ekonomi senilai lebih dari US$260 miliar kepada Israel dan menjanjikan peralatan tambahan, rudal pertahanan udara, bom dan amunisi.

AS juga telah mengerahkan dua kapal induk ke perairan Mediterania timur untuk menghalangi musuh-musuh Israel, khususnya Gerakan Hizbullah di Libanon, membuka front kedua perang itu.

Rusia dan China sama-sama menolak mengutuk Hamas, dan mengatakan mereka tetap menjaga kontak dengan kedua pihak yang berkonflik.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyalahkan kebijakan AS atas tidak adanya perdamaian di Timur Tengah.

Iran, musuh bebuyutan Israel, adalah pendukung utama Hamas, seperti halnya Hizbullah, yang milisinya terus bertikai dengan pasukan Israel hampir setiap hari sejak serangan Hamas terhadap Israel.

Sejumlah pertanyaan tentang peran Iran dalam serangan Hamas mengemuka, setelah ada laporan mengatakan bahwa mereka memberikan lampu hijau beberapa hari sebelum Hamas melakukan serangan. Namun Iran membantah keterlibatannya.

Sumber: BBC Indonesia

Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, update, wawasan Ditag dengan:Israel, Konflik Palestina-Israel, Palestina, Palestina-Israel, Sejarah Panjang

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Indonesia Harus Siapkan Regulasi AI Demi Wujudkan Kedaulatan Digital

30 Juni 2025 By admin

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Robot K9 Tunjukkan Aksi Deteksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
  • Prabowo: Polri Miliki Peran Vital Kawal Agenda Pembangunan Bangsa
  • Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis
  • Minum Kopi Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Asalkan….
  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.