

Saudara sekalian, Semua tuntutan syari’at Islam memerlukan power atau energi dalam merealisasi dan optimalisasi. Power yang dimaksud adalah derajat ketinggian iman kita pada ajaran Islam.
Praktik syariat kita sangat bergantung pada seberapa tangguhnya iman di hati. Jika derajat keimanan kita rendah, maka sulit untuk mengamalkan atau mempraktekkan tuntutan syari’at. Sebaliknya, jika iman sedang kuat, maka kita semakin berdaya dalam mengalahkan hawa nafsu.
Iman yang kuat akan memproteksi diri dari jeratan dan jebakan hawa nafsu yang selalu mendorong untuk melanggar dan menjauhi ajaran Islam.
Kondisi iman yang lebih tinggi dari hawa nafsu, akan membuat kita menang melawan hawa nafsu, dan itulah kebahagiaan sejati, kemuliaan yang tak tertandingi, dan keselamatan yang sebenarnya.
Kondisi keimanan yang lebih rendah dari hawa nafsu akan membuat kita kalah melawan jebakan hawa nafsu yang sangat kuat, dan itulah kesengsaraan sejati, kehinaan yang sebenarnya, dan kebinasaan yang tak tertolong lagi.
Demikianlah, terdapat perang abadi yang terjadi dalam diri, berkecamuk tanpa henti, sampai kita di panggil pulang oleh Ilahi Rabbi.
Kemenangan iman akan selalu mengantarkan pada kemenangan lain yang lebih besar. Kekalahan iman juga bisa mengantarkan kepada kekalahan lain yang lebih fatal.
Marilah bersemangat untuk selalu menguatkan iman agar mampu menjadi pemenang melawan hawa nafsu dengan cara selalu menjaga dan mengokohkan koneksi kita pada Allah SWT.
“Imaan Akan Mengalahkan Hawa Nafsu” adalah sebuah konsep yang menekankan pentingnya keyakinan (iman) dalam mengendalikan keinginan dan nafsu pribadi. Dalam banyak tradisi agama dan spiritual, iman dianggap sebagai kekuatan yang membantu seseorang untuk tetap teguh dan tidak tergoda oleh hawa nafsu atau godaan duniawi.
Berikut beberapa poin yang relevan dengan konsep ini:
- Kekuatan Iman: Iman memberikan kekuatan spiritual dan moral kepada individu untuk melawan godaan dan dorongan yang mungkin merusak atau tidak bermanfaat.
- Pengendalian Diri: Dengan iman yang kuat, seseorang dapat lebih mudah mengendalikan diri dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana, meskipun terkadang bertentangan dengan keinginan sesaat.
- Keseimbangan Hidup: Iman membantu menciptakan keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual, membantu seseorang untuk hidup dengan lebih harmonis dan bermakna.
- Pentingnya Doa dan Ibadah: Aktivitas spiritual seperti doa dan ibadah memperkuat iman dan memberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan dan godaan.
- Kesabaran dan Ketabahan: Iman mendorong kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup, membantu individu untuk tidak mudah menyerah pada godaan.
Penting untuk selalu mengembangkan dan memelihara iman agar dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi hawa nafsu dan menjaga keseimbangan hidup.
Ya Rahman.., jadikan kami hamba yang selalu mendekat padaMU agar iman menjadi kuat, hingga selalu bisa menang melawan hawa nafsu.
Aamiin.
—000—
*Ketua Dewan Pembina Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan