• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis

1 Juli 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Nama Sunjay Kapoor tak asing lagi bagi penggemar film Bollywood. Miliuner sekaligus mantan suami Karisma Kapoor, artis terpopuler pada masanya, dikabarkan meninggal secara tragis. Bukan karena sakit. Bukan pula karena kecelakaan. Tapi sengatan seekor lebah, telah “membunuhnya”. Peristiwanya sungguh tak terduga. Ketika itu sang taipan sukses India sedang bermain polo di Guards Polo Club. Tiba-tiba saja seekor lebah kesasar memasuki mulutnya. Dalam hitungan menit, Sunjay terjatuh tak sadarkan diri. Tim medis dan rekan satu regunya gagal melakukan penyelamatan darurat. Akhirnya nyawa sang miliuner berakhir di lapangan polo. Padahal jaraknya hanya sepelemparan batu dari Windsor Castle, kediaman resmi keluarga Kerajaan Inggris. Disinyalir, syok anafilaksis sebagai penyebab kematian miliuner berusia 53 tahun tersebut. 

Anafilaksis

Anafilaksis merupakan manifestasi reaksi alergi yang paling berat. Ketika tubuh seseorang merespons secara berlebihan terhadap suatu substansi, terjadilah reaksi hipersensitivitas. Seharusnya zat tersebut tidak menimbulkan bahaya pada hampir semua orang. Bahkan tidak menimbulkan dampak negatif sedikit pun juga. Contoh paling sederhana adalah alergi makanan (misalnya udang). Pada kebanyakan orang, udang tidak akan menimbulkan efek yang merugikan. Tetapi risiko bahaya justru dapat terjadi pada individu penyandang alergi. Udang yang mestinya sebagai santapan nikmat, bisa berubah sekejap menjadi malapetaka. Sebab mampu mencetuskan reaksi yang tidak wajar. Malahan berisiko memantik fatalitas hingga kematian. Ringkasnya, reaksi alergi merepresentasikan sistem imun yang secara salah merespons udang sebagai substansi asing berbahaya. 

Semua makanan berpotensi menjadi alergen. Meski demikian, hanya makanan tertentu saja yang tersering dilaporkan sebagai penyebab penyakit alergi. Alergen lainnya bisa berupa obat-obatan, lateks, transfusi darah dan komponennya, serta sengatan lebah seperti yang terjadi pada Sunjay.  

Ada latar belakang tertentu mengapa seseorang condong mengalami anafilaksis. Atopi menjadi faktor risiko utamanya. Secara genetik, penyandang atopi berkecenderungan mengembangkan penyakit alergi. Misalnya dalam bentuk asma, rinitis alergi (bersin-bersin, hidung gatal/tersumbat/meler), dan radang kulit alergi/eksim. 

Sejatinya anafilaksis merupakan suatu rentetan peristiwa biologi. Banjirnya beragam substansi mediator ke dalam sirkulasi darah, merupakan titik kulminasinya. Semua mediator kimiawi itu berasal dari sel mast (salah satu “anggota” sel darah putih). Histamin merupakan mediator terpenting yang potensial paling berbahaya. Dalam hitungan menit atau setidaknya dalam satu jam pertama setelah kontak dengan alergen, timbullah gejala. Sistem organ yang paling dominan terlibat, berturut-turut adalah kulit, saluran pernapasan, pencernaan, kardiovaskuler, dan sistem saraf pusat. Fatalitas bahkan kematian bisa segera terjadi, jika menyasar pada jantung. Manifestasinya dapat berupa infark jantung, gangguan irama (aritmia), atau henti jantung. Kedaruratan medis diawali dengan rasa pening dan kehilangan kesadaran, akibat anjloknya tekanan darah secara drastis. Kondisi itulah yang disebut sebagai syok anafilaksis yang sangat mungkin dialami Sunjay. Apitoksin, racun yang terkandung dalam sengat lebah, bertanggungjawab atas terjadinya anafilaksis. 

Pencegahan

Pencegahan merupakan modalitas universal yang terpilih, daripada harus mengobati penyakit. Persoalannya tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi alergen penyebab anafilaksis dengan pasti. Tes-tes alergi yang umumnya dilakukan oleh dokter, tidak selalu bisa memastikan alergen penyebabnya. Jika dapat diidentifikasi, menghindari paparan alergen terkait, merupakan penatalaksanaan terbaik. 

Dalam hal alergi makanan/minuman, hendaknya setiap penyandang alergi harus terampil mengidentifikasi komposisi zat yang tertera dalam label. 

Alergi obat- malapraktik?

Problem medikolegal kadang bisa terjadi, pada pemberian obat oleh seorang nakes pada pasiennya. Secara tidak tepat, masyarakat sering kali menyebutnya sebagai kasus malapraktik. Padahal terdapat kendala utama yang sepatutnya bisa dipahami. Reaksi alergi terhadap obat, bisa terjadi tanpa mampu diprediksi. Hingga kini belum ada uji diagnostik yang terpercaya untuk mendeteksi dugaan alergi obat. Tes kulit yang “lazim” dilakukan, bukanlah solusi. Pasalnya tes tersebut tidak relevan terhadap semua jenis obat. Hanya antibiotika golongan penisilin yang bermanfaat untuk dilakukan, dengan nilai prediksi sekitar 70 persen. Jika pernah terjadi alergi obat pada seseorang, seyogianya memiliki catatan khusus terhadap obat-obat pemicunya. Harapannya agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali. 

Sejatinya kasus alergi obat, relatif jarang terjadi. Apalagi reaksi anafilaksis yang berdampak fatal. Kasus anafilaksis yang cukup fenomenal, pernah terjadi di Pati (Jateng) pada tahun 1981. Seorang dokter dituduh melakukan malapraktik. Hal itu terjadi setelah gagal menyelamatkan seorang pasien yang mengalami syok anafilaksis akibat suntikan streptomisin. Pengadilan negeri memvonisnya bersalah. Tetapi di tingkat kasasi Mahkamah Agung, dibebaskan dari segala hukuman. 

Peluang pulih dari anafilaksis sebenarnya cukup besar. Kata kuncinya terletak pada deteksi dini, diikuti dengan pengobatan yang cepat dan tepat. 

—–0o0—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Alergi Terberat, Anafilaksis, Ari Baskoro, Derajat Alergi, Kematian Tragis, Pemicu Kematian

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Benarkah Keju Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Kata Peneliti

10 Juli 2025 By admin

Menag: Jalur Laut untuk Haji dan Umroh Masih Tahap Wacana

9 Juli 2025 By admin

Mensos Dukung Penggunaan AI di Sekolah Rakyat

9 Juli 2025 By admin

Pedro Cetak Dua Gol, Chelsea Kalahkan Fluminense dan Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2025

9 Juli 2025 By admin

Berapa Banyak Set yang Dibutuhkan untuk Membentuk Otot? Penelitian Baru Ungkap Jawabannya

9 Juli 2025 By admin

Review Film “Superman” (2025): Akting Memukau Corenswet dan Brosnahan Tertahan Naskah yang Berantakan

9 Juli 2025 By admin

Mensos: 63 Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi 14 Juli, Tambahan 37 Titik Menyusul Akhir Bulan

9 Juli 2025 By admin

Rahmad Darmawan Puas Liga Indonesia All-Star Tahan Imbang Arema FC

9 Juli 2025 By isa

Tiongkok Pertimbangkan Batasan Baru untuk Waktu Buka HP dan Media Sosial Anak Muda

8 Juli 2025 By admin

KPK Jelaskan Alasan Belum Periksa Khofifah dan Ridwan Kamil

8 Juli 2025 By admin

Wamenag: Masjid Harus Jadi Pusat Pembinaan Umat Secara Menyeluruh

8 Juli 2025 By admin

Klub Super League Kini Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing, Tak Lagi Terbatas Asia dan Non-Asia

8 Juli 2025 By admin

Game Bertema ‘Gold Diggers’ Picu Perdebatan Seksisme di Tiongkok

8 Juli 2025 By admin

Liga 1 Indonesia Musim 2025/2026 Dijadwalkan Mulai 8 Agustus

7 Juli 2025 By admin

KPK Masih Koordinasikan Lokasi Pemeriksaan Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah Jatim

7 Juli 2025 By admin

Lima Golongan Manusia yang Merugi Dunia dan Akhirat

7 Juli 2025 By admin

Piala Presiden 2025 Resmi Dibuka, Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All Star dan Cetak Rekor Penonton

7 Juli 2025 By admin

Jamal Musiala Cedera Parah, Absen Panjang Usai Alami Patah Kaki dan Dislokasi

7 Juli 2025 By admin

Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Dimulai di Qatar, Netanyahu Bertolak ke Washington

7 Juli 2025 By admin

Pochettino: Final Piala Emas 2025 Ujian Penting Jelang Piala Dunia 2026

7 Juli 2025 By admin

Nasihat Abadi Fudhail bin ‘Iyadh Tentang Keutamaan Amal

6 Juli 2025 By admin

Menkomdigi Dorong Peran Perempuan untuk Ciptakan Industri Gim yang Ramah Anak dan Inklusif

6 Juli 2025 By admin

PSG Singkirkan Bayern Munich di Piala Dunia Antarklub

6 Juli 2025 By admin

Panjang Jari Bisa Menunjukkan Tingkat Kebugaran Jantung? Ini Penjelasan Ilmiahnya

6 Juli 2025 By admin

Banjir Bandang Terjang Texas, 32 Tewas Termasuk 14 Anak-anak

6 Juli 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Wakil Direktur FBI Dan Bongino Pertimbangkan Mundur di Tengah Polemik Dokumen Epstein
  • Menghargai Sang Maestro, Pemerintah Berencana Renovasi Rumah Seniman Tradisi
  • Komisi VIII DPR RI Upayakan Tambahan Kuota Haji dari Kazakhstan
  • UEFA Larang Crystal Palace Tampil di Liga Europa
  • BPH RI Akan Ambil Alih Penuh Penyelenggaraan Haji Mulai 2026

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.