
Surabaya (Trigger.id) – “Jazz on Cinema” adalah frasa yang mencerminkan hubungan intim antara musik jazz dan dunia sinema. Kedua seni ini saling melengkapi, menciptakan pengalaman yang tidak hanya memanjakan telinga tetapi juga memperkaya cerita visual. Berikut adalah beberapa aspek penting dari intimasi antara jazz dan sinema:
1. Sejarah Kolaborasi Jazz dan Sinema
- Musik jazz mulai digunakan dalam film sejak era 1920-an, terutama untuk menciptakan suasana yang santai, mendalam, atau bahkan penuh ketegangan.
- Film seperti The Jazz Singer (1927), meskipun lebih dikenal sebagai film suara pertama, juga membawa jazz ke layar lebar, mengukuhkan musik ini sebagai bagian dari budaya populer.
2. Peran Jazz dalam Narasi Film
- Jazz digunakan untuk membangun suasana emosional. Contohnya:
- Whiplash (2014) menggambarkan kehidupan seorang drummer jazz dengan iringan musik jazz yang intens dan dinamis. Lagu Whiplash adalah bagian penting dalam film dan merupakan salah satu tantangan besar bagi karakter utama, Andrew Neiman. Dengan ritme kompleks dalam waktu 7/4, lagu ini mencerminkan tema utama film tentang tekanan dan perfeksionisme. Soundtrack Whiplash adalah perpaduan antara jazz klasik dan komposisi baru yang disesuaikan dengan kebutuhan naratif film, memberikan kesan dinamis dan emosional pada setiap adegan.
- La La Land (2016) menggunakan jazz untuk menyoroti perjalanan emosional para tokohnya, sekaligus menghidupkan kembali minat terhadap genre ini. Film La La Land (2016), yang disutradarai oleh Damien Chazelle, adalah penghormatan kepada jazz dan dunia seni, dengan musik yang memainkan peran sentral dalam narasi. Terdapat beberapa lagu jazz dan lagu-lagu bernuansa jazz dari soundtrack film ini, salahsatunya “Mia & Sebastian’s Theme”. Lagu instrumental karya Justin Hurwitz yang melodi romantisnya menjadi motif utama film. Ini mencerminkan hubungan antara Mia dan Sebastian serta kecintaan Sebastian pada jazz.
3. Jazz sebagai Karakter dalam Film
- Dalam beberapa film, jazz bukan sekadar latar musik, tetapi menjadi “karakter” penting yang memengaruhi alur cerita. Contohnya, Round Midnight (1986), yang mengisahkan seorang musisi jazz di Paris, menggunakan jazz untuk menggambarkan perjuangan dan kerentanan sang tokoh utama.
- Film Round Midnight (1986), yang disutradarai oleh Bertrand Tavernier, adalah sebuah drama musikal yang mengangkat tema persahabatan, seni, dan perjuangan hidup seorang musisi jazz di tengah tantangan pribadi dan profesional. Film ini mengisahkan Dale Turner (diperankan oleh Dexter Gordon), seorang pemain saksofon jazz legendaris asal Amerika yang pindah ke Paris untuk mencari kehidupan baru, jauh dari tekanan rasisme dan kecanduan alkohol di tanah kelahirannya. Di Paris, dia menemukan suasana yang lebih menghargai seni jazz.
4. Jazz sebagai Cermin Kehidupan Urban
- Sinema sering memanfaatkan jazz untuk mencerminkan kehidupan perkotaan, seperti suasana malam yang penuh keramaian atau momen sunyi yang introspektif. Hal ini tampak dalam film noir era 1940-an dan 1950-an, di mana jazz memberikan nuansa misteri dan melankolia.
- Film noir adalah salah satu genre ikonik dalam sejarah sinema, berkembang terutama pada era 1940-an dan 1950-an. Jazz memainkan peran penting dalam film noir, menciptakan atmosfer misteri, melankolia, dan intrik yang khas. Berikut adalah beberapa aspek penting dan contoh film di mana jazz menjadi elemen signifikan:
- Jazz dalam film Noir sering digunakan untuk mencerminkan sisi gelap kehidupan urban, kesepian, dan emosi mendalam para karakter, seperti detektif keras kepala, femme fatale yang penuh intrik, atau penjahat tragis.
5. Jazz dalam Dokumenter dan Biopik
- Banyak film dokumenter dan biopik menyoroti kehidupan musisi jazz, seperti Miles Ahead (2015), tentang Miles Davis, atau Bird (1988), tentang Charlie Parker.
6. Musisi Jazz yang Masuk ke Dunia Sinema
- Beberapa musisi jazz terkenal juga terlibat langsung dalam produksi film, baik sebagai komposer soundtrack maupun aktor. Contohnya:
- Duke Ellington yang menciptakan musik untuk Anatomy of a Murder (1959).
- Herbie Hancock yang menyusun musik untuk Round Midnight dan memenangkan Academy Award.
Kesimpulan
“Jazz on Cinema” menunjukkan bagaimana jazz dan sinema bersinergi untuk menciptakan pengalaman seni yang mendalam. Jazz membawa dimensi emosional tambahan dalam film, sementara sinema membantu melestarikan dan menyebarkan budaya jazz ke audiens yang lebih luas. Hubungan ini membuktikan bahwa kedua seni ini, meski berbeda medium, memiliki kemampuan luar biasa untuk menyentuh hati dan pikiran manusia.
Tinggalkan Balasan