• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Potensi Reaksi Adversi Makanan Program Makan Bergizi Gratis

24 Januari 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Program makan bergizi gratis (MBG) sudah berjalan beberapa minggu. Meski banyak disambut sukacita masyarakat penerima manfaat, tetapi tidak semua tahapan pelaksanaannya berjalan mulus. Banyak kendala terjadi yang memerlukan penyempurnaan. Terkait kualitas dan kuantitas makanan, banyak mendapat sorotan. Insiden keracunan makanan yang melibatkan 40 siswa di Kabupaten Sukoharjo, patut menjadi pelajaran berharga. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN), adalah pihak yang paling bertanggungjawab. Pasalnya SPPG berperan strategis. Tugasnya mengelola, menyimpan, dan memasak menu yang sesuai dengan standar gizi nasional. Mereka juga berkewajiban mendistribusikan makanan dengan parameter kebersihan yang ketat. Tentunya harus sampai di tangan penerima manfaat dengan tepat dan aman.
Selain bertujuan meningkatkan status gizi penerima manfaat, substansi tertentu dalam makanan bisa memicu efek merugikan. Efek negatif yang tidak diharapkan itulah, dikategorikan sebagai reaksi adversi. Tidak hanya dapat mengakibatkan keracunan, makanan berpotensi pula memicu reaksi alergi ataupun intoleransi. Masing-masing memiliki pola klinis yang berbeda. Dengan demikian manajemennya pun berbeda.

Keracunan makanan

Kontaminasi makanan oleh mikroba ataupun toksin, merupakan penyebabnya. Cemaran mikroba berupa bakteri, virus, parasit, atau jamur, umumnya tidak langsung menimbulkan gejala seketika. Perlu waktu beberapa jam hingga berhari-hari, tergantung waktu inkubasi masing-masing mikroba. Rentang waktu hingga diawalinya gejala, sangat berkorelasi dengan jumlah konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Ada pula substansi dalam bahan makanan yang bersifat toksik. Misalnya zat kimia berupa pestisida, obat-obatan, dan zat beracun alami (jamur beracun, ikan karang, ikan buntal, dan sebagainya). Enterotoksin yang dihasilkan oleh mikroba tertentu (contohnya Staphylococcus aureus), dapat segera mengakibatkan gejala akut. Dalam hitungan satu hingga enam jam, umumnya menimbulkan muntah-muntah, pusing, dan diare.

Mayoritas keracunan makanan disebabkan cara pengelolaan, persiapan, ataupun penyimpanan makanan yang tidak tepat. Pada hakikatnya banyak terkait dengan penerapan standar higiene yang tidak memenuhi syarat. Keracunan karena bakteri, dapat dicegah dengan memasaknya secara sempurna pada suhu di atas 74oC. Pasalnya bakteri dapat tumbuh optimal, pada kisaran suhu empat hingga 60oC (“zona bahaya”). Meski demikian, banyak toksin mikroba yang tidak hancur dengan pemanasan.

Cara yang tepat mencegah efek negatif keracunan makanan, adalah dengan membilas hasil bumi dan menyimpannya dengan cara yang tepat. Rajin mencuci tangan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), merupakan keharusan.

Alergi makanan

Meski bisa timbul pada semua usia, mayoritas alergi makanan terjadi pada bayi dan anak-anak. Reaksi alergi, diakibatkan oleh sistem imun tubuh yang menanggapi secara berlebihan (hipersensitif) terhadap zat yang terkandung dalam makanan. Substansi tersebut dianggap sebagai “antigen berbahaya”/”asing” oleh sistem imun, sehingga meresponsnya dengan tujuan protektif.

Gejala alergi makanan bervariasi. Bisa hanya berupa keluhan ringan. Namun tidak jarang menimbulkan manifestasi klinis yang berat. Organ sasarannya bisa melibatkan kulit, saluran cerna, sistem kardiovaskuler, hingga saluran napas. Tersering mengakibatkan muntah-muntah dan kram perut. Kadang pula menimbulkan “biduran”, gatal, kelopak mata/bibir bengkak, sesak napas, mengi, batuk, tenggorokan serak, kesulitan menelan, pusing , hingga pingsan.

Anafilaksis merupakan reaksi alergi makanan yang terberat dan berpotensi mengancam jiwa. Manifestasinya bersifat sistemis pada semua organ tubuh. Namun yang paling berbahaya, bila menimbulkan syok akibat kegagalan kardiovaskuler.

Mayoritas alergi makanan, timbul dalam rentang waktu dua jam setelah mengonsumsi makanan. Namun demikian, anafilaksis bisa terjadi hanya dalam hitungan menit saja. Semua makanan, tanpa terkecuali, dapat memicu reaksi alergi. Berbasiskan data epidemiologi, lebih dari 90 persen alergi makanan disebabkan oleh telur, susu/produk olahan susu, kacang-kacangan, ikan, kerang, gandum, kedelai dan wijen.

Hingga kini menghindari konsumsi makanan yang mengandung alergen, merupakan tatalaksana terbaik. Meski demikian, tindakan pencegahan tidak semudah yang diomongkan. Program MBG, sekaligus merupakan ajang edukasi bagi semua pihak yang terlibat. Cerdas dalam mengenali komponen alergen makanan, mencatatnya, dan menghindarinya, merupakan langkah terbaik. Terpaparnya seseorang oleh komponen alergen yang sama secara berulang, berisiko memantik gejala yang lebih berat.

Intoleransi makanan

Disebabkan tubuh tidak mampu mencerna komponen tertentu dalam makanan. Terbanyak adalah intoleransi laktosa, karena ketiadaan/defisiensi enzim laktase. Enzim tersebut berperan penting mencerna laktosa, sejenis gula yang merupakan bagian integral dari susu, produk olahan susu, dan yoghurt. Intoleransi dapat pula disebabkan gluten (komponen gandum) yang biasa terdapat pada roti, histamin (anggur, keju), kafein (kopi, teh, minuman bersoda), sulfit (sari buah apel, anggur), salisilat (rempah-rempah), dan monosodium glutamat/MSG.

Berbeda dengan alergi, intoleransi makanan tidak melibatkan sistem imun. Umumnya gejalanya berlangsung ringan saja, berupa nyeri perut, diare, begah/kembung, mual, dan sakit kepala.

Tatalaksana reaksi adversi makanan, memerlukan kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat. Hal itu penting dilakukan, agar tidak terjadi disinformasi. Prinsipnya, keracunan makanan melibatkan banyak orang secara bersamaan. Sebaliknya, alergi dan intoleransi makanan bersifat individual.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, update, wawasan Ditag dengan:Adversi, Bergizi, Makan, Makan Bergizi Gratis, makanan, MBG, potensi, Program, Reaksi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Dua Gol Woltemade Antar Jerman Taklukkan Luxembourg 2-0

15 November 2025 By admin

Waketum PSSI: Belum Ada Keputusan Resmi soal Timur Kapadze untuk Kursi Pelatih Timnas

15 November 2025 By admin

Indonesia Intensifkan Koordinasi Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza

15 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Membangun Keluarga Tangguh di Era Modern

14 November 2025 By admin

Yusril: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Bahan Reformasi Polri

14 November 2025 By admin

Marak Penculikan, Sekolah Diminta Awasi Penjemput Anak

14 November 2025 By admin

George Clooney Masih Tersinggung Disangka Mabuk oleh Francis Ford Coppola

14 November 2025 By admin

Inter Cari Pengganti Sommer, Ini Tiga Kandidatnya

14 November 2025 By admin

Ilmu Menjagamu, Harta Harus Kau Jaga

13 November 2025 By admin

DPR Usulkan Pembentukan Tim Keamanan Sekolah untuk Cegah Kekerasan dan Bullying

13 November 2025 By admin

Laporta Tegas Bantah Isu Kembalinya Messi ke Barcelona

13 November 2025 By admin

Wamenlu: Program Makan Bergizi Gratis Tuai Pujian Dunia

13 November 2025 By admin

Google Akan Tandai Aplikasi Boros Baterai di Play Store Mulai 2026

13 November 2025 By admin

India, Diabetes, dan Makan Bergizi Gratis

12 November 2025 By admin

Benson Boone Tanggapi Tak Masuk Nominasi Grammy 2026: “Lirikku Jenius!”

12 November 2025 By admin

Dua Badai Besar Landa Filipina, Korban Meningkat Tajam

12 November 2025 By admin

Sekolah Disarankan Bentuk “Ruang Jeda” untuk Bantu Siswa Pulihkan Trauma

12 November 2025 By admin

Akademisi UGM Soroti Dominasi Oligarki dan Kemunduran Substansi Demokrasi di Indonesia

11 November 2025 By admin

KPAI Dorong Deteksi Dini dan Dukungan Sekolah untuk Cegah Ekstremisme pada Anak

11 November 2025 By admin

Cristiano Ronaldo Tegaskan Akan Pensiun dalam Satu hingga Dua Tahun ke Depan

11 November 2025 By isa

Benarkah Indonesia Darurat Perundungan?

11 November 2025 By admin

Australia dan UNICEF Perkuat Program Makanan Bergizi Gratis di Indonesia

11 November 2025 By admin

Indonesia U-17 Akhiri Fase Grup H dengan Kemenangan 2-1 atas Honduras

11 November 2025 By admin

Inter Milan Rebut Puncak Klasemen Serie A Usai Kalahkan Lazio 2-0

10 November 2025 By admin

Presiden Prabowo Kaji Pembatasan Game Daring Usai Insiden Ledakan di SMA 72 Jakarta

10 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Surabaya Bentuk Pasukan Gabungan PRJ di 54 Titik untuk Kembalikan Fungsi Jalan
  • Hajar Slovakia 6-0, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026
  • Tom Cruise Raih Oscar Pertamanya, Sebut Film sebagai Jati Dirinya
  • Padel Resmi Masuk Asian Games 2026, Raih Momentum Menuju Olimpiade
  • DK PBB Gelar Voting Resolusi Perdamaian Gaza Usulan AS Hari Ini

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.