
Surabaya (Trigger.id) – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tampaknya melunakkan pernyataannya terkait rencana mengambil alih Gaza. Dalam wawancara pada Jumat (21/2), Trump mengatakan bahwa idenya hanya sebatas rekomendasi dan tidak akan dipaksakan.
Sebelumnya, pada awal Februari, Trump menyatakan keinginannya untuk mengambil alih Gaza dan membangun kembali wilayah tersebut. Pada Minggu (9/2), ia bahkan secara terbuka mengungkapkan niatnya untuk membeli dan memiliki Gaza.
“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza,” kata Trump kepada wartawan saat berada di pesawat Air Force One kala itu.
Trump menilai Gaza harus dihancurkan dan dibangun kembali agar menjadi wilayah yang lebih aman dan layak huni. Ia mengusulkan agar Gaza diubah menjadi kawasan modern yang dapat menarik penduduk dari seluruh dunia.
“Orang-orang dari berbagai belahan dunia bisa datang dan tinggal di sana. Namun, kami tetap akan mengurus warga Palestina. Kami akan memastikan mereka hidup dengan baik, dalam harmoni dan kedamaian, serta tidak dibunuh,” ujar Trump.
Namun, rencana tersebut menuai reaksi keras dari negara-negara Arab, termasuk Mesir dan Yordania, yang merasa tertekan karena harus menerima pengungsi Palestina.
Dalam pernyataannya pada Jumat, Trump mengungkap bahwa para pemimpin Yordania dan Mesir menolak proposal tersebut.
“Saya cukup terkejut dengan penolakan mereka, tetapi itulah kenyataannya,” ujar Trump dalam acara The Brian Kilmeade Show di Fox News Radio.
Trump juga mengingatkan bahwa Amerika Serikat telah menggelontorkan miliaran dolar bantuan untuk Mesir dan Yordania setiap tahunnya.
Menurutnya, rencananya bisa menjadi solusi yang efektif, meskipun ia menegaskan tidak akan memaksakannya.
“Saya hanya akan duduk dan merekomendasikannya,” kata Trump menutup pernyataannya. (bin)
Tinggalkan Balasan