
Surabaya (Trigger.id) – Idul Fitri identik dengan hidangan lezat dan manis, mulai dari ketupat, opor ayam, hingga kue kering yang menggoda selera. Namun, bagi penyandang diabetes melitus (DM) tipe 2, momen ini bisa menjadi tantangan besar dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Lonjakan gula darah yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti gangguan jantung, ginjal, hingga kerusakan saraf. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk tetap waspada dan mengatur pola makan dengan bijak selama perayaan Idul Fitri.
Mengapa Gula Darah Bisa Melonjak?
Menurut dr. Dian Permata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana dan lemak jenuh secara berlebihan saat Lebaran menjadi penyebab utama lonjakan gula darah pada penderita diabetes. “Makanan seperti ketupat, lontong sayur, opor ayam, dan aneka kue kering memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang cukup tinggi. Jika tidak dikontrol, gula darah dapat naik secara signifikan dalam waktu singkat,” jelasnya.
Selain itu, perubahan pola makan dan waktu makan yang tidak teratur saat Lebaran juga berkontribusi terhadap fluktuasi kadar gula darah. Banyak penderita diabetes yang terbiasa menjalani pola makan seimbang selama Ramadan, namun kembali ke pola makan yang kurang terkontrol setelah Idul Fitri.
Tips Menjaga Gula Darah Tetap Stabil
Agar tetap dapat menikmati hidangan Lebaran tanpa mengalami lonjakan gula darah yang berbahaya, berikut beberapa saran dari para ahli gizi dan kesehatan:
- Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah
Ahli gizi dr. Putri Ananda, M.Gizi, menyarankan agar penderita diabetes lebih selektif dalam memilih makanan. “Sebaiknya pilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah seperti beras merah, ubi, dan sayuran hijau untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil,” sarannya. - Batasi Konsumsi Makanan Manis dan Bersantan
Kurangi konsumsi kue-kue kering, dodol, dan minuman manis. “Jika ingin tetap menikmati makanan khas Lebaran, buatlah alternatif yang lebih sehat, seperti mengganti gula dengan pemanis alami rendah kalori dan menggunakan santan encer,” tambah dr. Putri. - Jaga Porsi Makan dan Makan dengan Teratur
Dr. Dian Permata menekankan pentingnya mengatur porsi makan. “Makan dalam porsi kecil tapi sering lebih baik dibandingkan makan dalam jumlah besar sekaligus, karena dapat membantu menghindari lonjakan gula darah yang drastis,” katanya. - Tetap Aktif dan Perbanyak Bergerak
Aktivitas fisik setelah makan sangat dianjurkan untuk membantu tubuh mengolah gula darah dengan lebih baik. “Berjalan kaki ringan setelah makan bisa membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah lonjakan yang berlebihan,” ujar dr. Dian. - Perbanyak Konsumsi Air Putih dan Serat
Mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup dapat membantu metabolisme tubuh tetap optimal. Sementara itu, makanan tinggi serat seperti buah-buahan rendah gula (apel, pir, dan jambu biji) serta sayuran hijau dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah. - Rutin Cek Gula Darah
Pengukuran gula darah secara rutin selama perayaan Idul Fitri sangat penting untuk mengetahui apakah kadar gula masih dalam batas aman. Jika terjadi lonjakan yang signifikan, segera konsultasikan dengan dokter.
Menjaga kadar gula darah tetap stabil selama Idul Fitri memang memerlukan disiplin dan kesadaran tinggi, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Dengan menerapkan pola makan yang sehat, mengatur porsi, serta tetap aktif, penyandang diabetes tetap bisa menikmati kebersamaan di Hari Raya tanpa mengorbankan kesehatan mereka. Ingatlah bahwa kesehatan adalah anugerah yang harus dijaga, sehingga perayaan Idul Fitri tetap membawa kebahagiaan tanpa risiko kesehatan yang berbahaya. (bin)
Tinggalkan Balasan