
Jakarta (Trigger.id) – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, menegaskan bahwa tidak ada pemain judi yang benar-benar menang, karena semua kemenangan yang ditawarkan dalam dunia perjudian hanyalah tipuan belaka. Menurutnya, semua pelaku judi pada akhirnya akan mengalami kerugian.
“Tidak ada ceritanya orang bisa menang dari judi. Itu semua hanya iming-iming dan kebohongan,” ujar Komjen Wahyu dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (3/5).
Ia menyampaikan bahwa judi, khususnya judi online, bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi sudah menjadi ancaman serius terhadap stabilitas sosial. Dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah yang terjerat utang dan kemiskinan akibat kecanduan berjudi.
Selain kerugian sosial, Wahyu juga menyoroti bahaya ekonomi dari praktik judi online. Ia mengatakan bahwa aliran dana yang keluar dari Indonesia untuk keperluan judi sangat besar dan tidak terlacak, sehingga dapat menyebabkan capital outflow yang berisiko terhadap ketahanan ekonomi nasional.
“Jika dana terus mengalir deras ke luar negeri, ketahanan ekonomi kita bisa terganggu,” tegasnya.
Oleh karena itu, Polri berkomitmen untuk terus memberantas judi online guna melindungi masyarakat dari dampak buruknya. Namun, ia menekankan bahwa upaya ini tidak bisa dilakukan sendirian. Perlu sinergi dari berbagai pihak, baik untuk mengurangi permintaan maupun memberantas pasokan judi online.
Upaya dari sisi permintaan mencakup edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar menjauhi praktik perjudian. Sementara dari sisi pasokan, penindakan akan dilakukan secara menyeluruh melalui pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum.
“Kami dari Bareskrim bersama Dittipidsiber, PPATK, dan Kementerian Kominfo akan terus bergerak melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku judi online,” pungkasnya. (bin)
Tinggalkan Balasan