
Washington (Trigger.id) — Pemerintahan Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah memecat pejabat tinggi pemerintah di bidang hak cipta, hanya beberapa hari setelah pemecatan Kepala Perpustakaan Kongres, Dr. Carla Hayden. Kali ini, giliran Shira Perlmutter, Direktur dan Register Hak Cipta di Kantor Hak Cipta AS, yang diberhentikan secara mendadak.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Minggu, Kantor Hak Cipta AS mengungkapkan bahwa Perlmutter menerima email dari Gedung Putih pada hari Sabtu yang menyatakan bahwa posisinya sebagai kepala kantor tersebut dihentikan secara efektif seketika.
Pemecatan ini menyusul tindakan kontroversial Presiden Trump pada Kamis sebelumnya, ketika ia mencopot Carla Hayden dari jabatannya sebagai Kepala Perpustakaan Kongres. Hayden, yang merupakan perempuan pertama sekaligus orang kulit hitam pertama yang memegang posisi tersebut, dikenal luas karena sikapnya yang independen dan kebijakannya yang mendukung inklusi serta akses informasi publik.
Perlmutter sendiri ditunjuk oleh Hayden pada Oktober 2020 untuk memimpin Kantor Hak Cipta. Selama menjabat, ia memimpin kajian penting terkait kecerdasan buatan (AI), termasuk laporan terbaru tentang apakah perusahaan AI dapat secara sah menggunakan karya berhak cipta sebagai bahan pelatihan sistem mereka. Laporan ini merupakan bagian ketiga dari studi mendalam yang dimulai pada 2023, yang melibatkan ribuan masukan dari pengembang AI, seniman, hingga penyanyi country.
Pada Januari lalu, Kantor Hak Cipta menegaskan bahwa pendekatannya terhadap hak cipta tetap berlandaskan pada “kreativitas manusia” sebagai unsur utama dalam penciptaan karya yang layak mendapat perlindungan hukum. Perlmutter menegaskan bahwa karya yang diciptakan manusia dengan bantuan AI tetap dilindungi, namun perlindungan tidak berlaku bagi hasil ekspresi yang sepenuhnya dihasilkan oleh mesin, karena hal itu dinilai bertentangan dengan tujuan konstitusional dari sistem hak cipta.
Langkah pemecatan Perlmutter langsung memicu reaksi keras, terutama dari kalangan Demokrat. Anggota Kongres Joe Morelle dari New York mengecam keras keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan sewenang-wenang yang tidak memiliki dasar hukum.
“Pemecatan Shira Perlmutter oleh Donald Trump adalah upaya perebutan kekuasaan yang terang-terangan dan belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Morelle, yang menjabat sebagai anggota senior Partai Demokrat di Komite Administrasi DPR.
Perlmutter memiliki latar belakang hukum dan pengalaman panjang di bidang kekayaan intelektual. Sebelum menjabat sebagai Register Hak Cipta, ia pernah menjadi direktur kebijakan di Kantor Paten dan Merek Dagang AS, serta sempat bekerja di Kantor Hak Cipta pada akhir 1990-an. Hingga saat ini, ia belum memberikan tanggapan resmi atas pemecatannya.
Sementara itu, pihak Gedung Putih belum memberikan komentar meskipun telah dimintai konfirmasi oleh media. (ian)
Tinggalkan Balasan