
Jakarta (Trigger.id) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengajak umat Islam menjadikan ibadah kurban sebagai sarana untuk membebaskan diri dari keterikatan terhadap dunia dan harta benda. Menurutnya, momentum Idul Adha seharusnya dimaknai lebih dalam sebagai bentuk pengorbanan demi meraih ridha Allah SWT, bukan sekadar ritual menyembelih hewan.
“Allah SWT mengajarkan kepada kaum beriman agar berkurban dengan tujuan ibadah dan kemaslahatan banyak orang. Harta bukan untuk ditumpuk atau dimiliki secara rakus, tetapi digunakan untuk kebaikan,” kata Haedar dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Haedar mengutip Surah Al-Hajj ayat 37 untuk menekankan bahwa yang sampai kepada Allah bukanlah daging maupun darah hewan kurban, melainkan ketakwaan dari orang yang melaksanakannya. Hal ini, menurutnya, menjadi inti dari ibadah kurban, yakni pelepasan diri dari ketergantungan pada materi dan hasrat duniawi.
Ia juga mengingatkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk menguasai dan memiliki segalanya. Namun, harta dan kekuasaan tidak akan pernah memberi kepuasan sejati, bahkan kerap mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tidak halal seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
“Oleh karena itu, kurban menjadi waktu yang tepat untuk muhasabah, mengoreksi diri apakah kita telah menjadi pribadi yang tamak, angkuh, dan lupa akan nilai-nilai ketakwaan,” ujarnya.
Haedar mengajak umat Islam untuk melepaskan kepentingan pribadi demi kebenaran dan kebaikan bersama. Menurutnya, jika kurban dijalankan dengan penuh kesadaran spiritual dan sosial, maka hal itu akan membebaskan manusia dari pesona dunia yang menipu, serta menuntun pada kehidupan yang sederhana namun membawa keberkahan di dunia dan akhirat. (ian)
Tinggalkan Balasan