
Tel Aviv (Trigger.id) – Israel tengah dilanda dampak besar akibat serangan rudal masif yang dilancarkan Iran dalam operasi militer bertajuk Operasi Janji Sejati 3. Serangan ini terjadi delapan belas jam setelah gempuran Israel, dan menjadi salah satu serangan paling dahsyat yang pernah dilakukan Iran terhadap wilayah Israel, dengan peluncuran puluhan hingga ratusan rudal balistik.
Meski pemerintah Israel hingga kini belum secara terbuka mengungkapkan skala kerusakan secara keseluruhan, sejumlah media nasional mulai mengungkap besarnya dampak serangan. Kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi bahwa sedikitnya satu orang tewas dan 70 lainnya mengalami luka-luka. Data ini diumumkan secara bertahap.
Laporan awal dari Otoritas Penyiaran Israel menyebutkan ada 17 korban luka, sedangkan Magen David Adom (layanan ambulans nasional) kemudian memperbarui jumlah korban luka menjadi 21 orang, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Jumlah tersebut kembali meningkat menjadi 63 orang menurut harian Yedioth Ahronoth, sementara Channel 13 Israel menyebut serangan ini menyebabkan “kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya”, terutama di wilayah Tel Aviv.
Salah satu insiden paling serius terjadi di Tel Aviv, di mana rudal Iran merusak sebuah gedung pencakar langit setinggi 32 lantai, menyebabkan ratusan warga terpaksa dievakuasi. Channel 12 melaporkan bahwa sekitar 300 orang harus mengungsi dari rumah mereka yang rusak berat.
Sementara itu, di kota Ramat Gan, sembilan bangunan dilaporkan hancur dan ratusan lainnya mengalami kerusakan. Wali Kota Ramat Gan menyatakan setidaknya 100 warga kehilangan tempat tinggal. Media Israel dan Palestina turut menyiarkan gambar asap tebal yang membumbung dari pusat Tel Aviv, diiringi bunyi sirene peringatan yang menggema di berbagai kota besar seperti Yerusalem, Haifa, dan Beersheba.
Komandan Polisi Distrik Tel Aviv menyebut insiden ini sebagai “peristiwa besar dengan banyak lokasi terdampak,” dan menegaskan bahwa tim penyelamat masih berusaha mengevakuasi korban yang terjebak di tempat penampungan dan bangunan runtuh. Ia juga menambahkan bahwa beberapa rudal yang menghantam kota menyebabkan lantai-lantai bangunan runtuh total.
Militer Israel (IDF) telah mengimbau warga untuk tidak menyebarkan video atau informasi lokasi terkait serangan rudal demi alasan keamanan nasional. “Musuh memantau data ini untuk meningkatkan efektivitas serangannya,” tegas pernyataan resmi IDF.
Serangan ini diklaim oleh Garda Revolusi Iran yang menyebut bahwa mereka menargetkan puluhan sasaran militer strategis Israel, termasuk pusat komando dan pangkalan udara. Dalam pernyataan kepada Reuters, seorang pejabat Iran menyatakan, “Tidak akan ada tempat yang aman di Israel. Balas dendam kami akan menyakitkan, dan Zionis akan membayar mahal atas darah para pemimpin, ulama, dan rakyat kami.”
Serangan ini menjadi bagian dari rangkaian operasi yang dilakukan Iran, setelah sebelumnya melancarkan Operasi Janji Sejati 1 pada April 2024 dan Operasi Janji Sejati 2 pada Oktober 2024. Dengan eskalasi yang terus meningkat, ketegangan di kawasan pun kian memuncak, memicu kekhawatiran akan perang terbuka yang lebih luas di Timur Tengah. (bin)
Tinggalkan Balasan