
Teheran (Trigger.id) — Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menepis klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut serangan udara AS telah menyebabkan kehancuran besar pada fasilitas nuklir Iran. Menurut Khamenei, klaim tersebut dilebih-lebihkan dan bertujuan menutupi kegagalan Washington dalam mencapai tujuan militernya di tengah konflik Iran-Israel.
“Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir kami, namun mereka tidak berhasil melakukan kerusakan yang berarti,” ujar Khamenei dalam pidatonya pada Kamis (26/6/2025). Ia menilai tindakan tersebut layak untuk diselidiki oleh pengadilan internasional sebagai bentuk pelanggaran hukum.
Khamenei menuduh pemerintah AS menyebarkan narasi berlebihan terkait dampak serangan terhadap Iran, sementara pada saat yang sama meremehkan kerusakan yang ditimbulkan oleh balasan serangan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar.
“Amerika berusaha menyelamatkan Israel, tetapi mereka tidak mendapatkan apa pun dari konflik ini. Iran justru berhasil menunjukkan kekuatannya di lapangan,” tegas Khamenei.
Ia juga menyatakan bahwa Iran siap mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap pangkalan AS di Timur Tengah apabila diperlukan. “Jika ada agresi, maka musuh akan menanggung biaya dan kerugian yang besar,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas klaim Trump yang mengatakan bahwa serangan udara AS pada Ahad dini hari (22/6/2025) telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan. Trump menyebut serangan itu sebagai “obliteration” atau kehancuran total.
“Kerusakan besar telah terjadi di seluruh situs nuklir Iran. Istilah ‘obliteration’ sangat tepat,” tulis Trump di platform Truth Social pada Senin (23/6/2025). Ia menambahkan bahwa fasilitas yang diserang berada jauh di bawah permukaan tanah dan terlindungi, namun tetap berhasil dihancurkan oleh serangan presisi tinggi. “Bullseye!” tulisnya.
Menurut Trump, tujuan serangan tersebut adalah membatasi kemampuan Iran dalam mengembangkan senjata nuklir sekaligus menekan Teheran untuk mengakhiri perang dengan Israel. Pemerintah AS menegaskan bahwa serangan ini bersifat terbatas dan tidak ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan Iran.
Meski demikian, ketegangan antara Teheran dan Washington terus meningkat, dengan kedua belah pihak saling mengklaim keunggulan dalam konflik yang kini melebar ke kawasan Timur Tengah.(bin)
Tinggalkan Balasan