
Surabaya (Trigger.id) – Penyanyi asal Puerto Rico, Bad Bunny, kembali menyuarakan dukungannya terhadap komunitas imigran melalui video musik terbarunya berjudul “NuevaYol”, lagu pembuka dari album Debí Tirar Más Fotos yang dirilis pada 4 Juli.
Dalam video tersebut, sekitar tiga perempat durasi, lagu mendadak berhenti dan menampilkan empat pria yang sedang mendengarkan sebuah boombox. Namun, alih-alih musik, yang terdengar justru suara pidato yang terdengar sangat mirip dengan suara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pidato itu berisi permintaan maaf kepada para imigran di Amerika Serikat dan pengakuan atas pentingnya kontribusi mereka. “Saya melakukan kesalahan. Saya ingin meminta maaf kepada para imigran di Amerika. Maksud saya, di Amerika Serikat, saya tahu Amerika adalah seluruh benua. Saya ingin mengatakan bahwa negara ini bukan apa-apa tanpa imigran. Negara ini bukan apa-apa tanpa orang Meksiko, Dominika, Puerto Rico, Kolombia, Venezuela, Kuba,” demikian isi suara tersebut.
Setelah mendengarkan, keempat pria dalam video menggelengkan kepala, mematikan boombox, dan pergi begitu saja.
Pidato itu tidak pernah tercatat dalam pidato publik Trump dan sangat bertolak belakang dengan retorika anti-imigran yang kerap ia sampaikan, sehingga kuat dugaan bahwa suara tersebut bukan asli Trump. Kemungkinan besar, suara itu diciptakan melalui akting seorang peniru suara atau teknologi kecerdasan buatan (AI). Hingga kini, perwakilan Bad Bunny belum memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
Selain cuplikan boombox yang kontroversial, video “NuevaYol” juga memuat berbagai visual yang kuat, seperti Bad Bunny mengibarkan bendera Puerto Rico di atas kepala Patung Liberty dan menghadiri pesta quinceañera.
Diketahui, Bad Bunny memang kerap bersikap kritis terhadap kebijakan Trump dan sekutunya. Pada Oktober lalu, ia sempat membalas ejekan komedian Tony Hinchcliffe terhadap Puerto Rico di sebuah acara kampanye Trump dengan membagikan video kebanggaannya terhadap tanah kelahirannya di Instagram, serta secara terbuka mendukung Kamala Harris dalam pemilu AS.
Dalam wawancara dengan Time pada Januari lalu, ia juga mengecam guyonan bernada rasis yang disampaikan Hinchcliffe, menyebut bahwa candaan semacam itu memberi ruang bagi orang-orang rasis untuk merasa semakin berani.
Bad Bunny juga sempat mengkritik keras operasi imigrasi oleh ICE (Immigration and Customs Enforcement) di Puerto Rico. “Mereka ada di Pontezuela. Brengsek, seharusnya biarkan rakyat hidup tenang dan bekerja,” katanya menanggapi kehadiran petugas ICE di Carolina.
Menariknya, dalam tur dunianya yang akan datang, Bad Bunny sama sekali tidak memasukkan Amerika Serikat dalam daftar negara yang dikunjungi. Saat ditanya alasannya, ia menjawab singkat, “Tidak perlu.”. (bin)
Tinggalkan Balasan