
Surabaya (Trigger.id) – Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) secara resmi melarang Crystal Palace berpartisipasi dalam Liga Europa musim 2025/26. Larangan tersebut diumumkan setelah hasil investigasi mendalam yang dilakukan Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB), terkait pelanggaran aturan kepemilikan multiklub antara Crystal Palace dan klub Prancis, Olympique Lyonnais.
Crystal Palace sebelumnya berhak tampil di Liga Europa usai meraih kemenangan mengejutkan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA musim lalu. Namun, hak tersebut dicabut karena melanggar regulasi UEFA yang melarang satu individu atau perusahaan memiliki kendali atas dua klub yang tampil di kompetisi Eropa yang sama.
Masalah ini bermula dari kepemilikan John Textor yang melalui perusahaan Eagle Football Holdings memegang 43 persen saham Crystal Palace dan 77 persen saham Lyon. Kedua klub tersebut sama-sama lolos ke Liga Europa, dengan Lyon finis di peringkat keenam Ligue 1.
Meski Textor telah berupaya melepas kepemilikan sahamnya di Crystal Palace kepada pemilik New York Jets, Woody Johnson, dan mundur dari posisi kepemimpinan di Lyon, UEFA menyatakan bahwa langkah tersebut tidak cukup memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan, yakni 1 Maret 2025.
Di sisi lain, Lyon juga baru saja memenangkan banding terkait ancaman degradasi mereka ke Ligue 2 akibat permasalahan keuangan. Hal ini memastikan mereka tetap berlaga di Ligue 1 sekaligus mempertahankan tempat di Liga Europa musim depan.
Permasalahan kepemilikan ganda di tubuh Crystal Palace semakin rumit dengan adanya saham milik David Blitzer di klub Denmark, Brondby, yang juga lolos ke Liga Conference Eropa. Situasi ini membuat Crystal Palace berpotensi absen total dari kompetisi Eropa musim depan.
Sebagai dampak dari keputusan UEFA, Nottingham Forest yang finis di posisi ketujuh Liga Inggris musim lalu dipastikan naik menggantikan Palace di Liga Europa. Sementara Brighton & Hove Albion yang menempati posisi kedelapan, diproyeksikan akan tampil di Liga Conference Eropa.
Keputusan ini memunculkan ketidakpastian bagi Crystal Palace menjelang bergulirnya musim baru, terutama dalam hal perencanaan skuad dan mempertahankan para pemain kunci seperti Eberechi Eze, Marc Guehi, dan Jean-Philippe Mateta. (bin)
Tinggalkan Balasan