
Yogyakarta (Trigger.id) – Nama Indonesia kembali harum di kancah internasional melalui pencapaian luar biasa dari Noor Fahima Wardaningrum, mahasiswa Program Studi Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia terpilih menjadi pembicara termuda yang mewakili Indonesia dalam forum ilmiah bergengsi, International Conference on Advanced Radiation Oncology (ICARO-4) yang diselenggarakan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) pada 2–5 Juni 2025 di Vienna, Austria.
ICARO-4 merupakan ajang ilmiah kelas dunia yang mempertemukan para ahli kesehatan, ilmuwan, dan fisikawan medis dari 114 negara anggota IAEA. Tujuan utama konferensi ini adalah mendorong pemerataan akses layanan terapi kanker yang berkualitas dengan mengedepankan inovasi teknologi radioterapi.
Membawa Inovasi Pendidikan Teknik Nuklir ke Panggung Dunia
Dalam sesi Special Paper Discussion yang berlangsung pada hari pertama konferensi, Noor Fahima tampil mempresentasikan risetnya yang berjudul “Urgency of Implementing Gamification in Microdosimetry Education for Proton Therapy in the Department of Nuclear Engineering and Engineering Physics Universitas Gadjah Mada”. Penelitian ini ia kerjakan bersama dua rekannya, Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama dan Hanif Riadi.
Riset ini menyoroti pentingnya penerapan metode gamifikasi dalam pembelajaran mikrodosimetri—sebuah cabang penting dalam fisika medis yang berperan dalam pengembangan terapi proton untuk pengobatan kanker. “Tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi sejauh mana gamifikasi bisa meningkatkan pemahaman dan kesiapan mahasiswa Teknik Nuklir UGM, khususnya yang mengambil konsentrasi fisika medis,” ujar Noor Fahima.
Apresiasi Dunia untuk Generasi Muda Indonesia
Presentasi Noor mendapatkan sambutan positif dari berbagai delegasi internasional. Hany Ammar, Konsultan Fisika Medis dari Children’s Cancer Hospital, Mesir, mengatakan, “Presentasi yang sangat menarik dan berkualitas. Jarang ada mahasiswa sarjana yang mampu tampil sebaik ini. Kamu patut bangga.”
Ucapan serupa datang dari Prof. Manjit Dosanjh, fisikawan medis ternama dari University of Oxford, Inggris. “Sungguh presentasi yang inspiratif. Sangat menyenangkan melihat antusiasme dan semangat belajar dari generasi muda seperti dirimu,” ungkapnya.
Delegasi dari berbagai negara, mulai dari Qatar, India, Malaysia, Nigeria, hingga Kanada, turut memberikan pujian atas paparan ilmiah Noor. Dukungan dari dalam negeri pun mengalir. dr. Angela Giselvania, Spesialis Onkologi Radiasi dari RSCM Jakarta menyatakan, “Sebagai mahasiswa sarjana, bisa lolos dan tampil sebagai pembicara dalam forum internasional adalah pencapaian yang sangat membanggakan.”
Bukti Kapabilitas Mahasiswa Indonesia di Kancah Internasional
Kesempatan tampil sebagai pembicara di ICARO-4 menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik dan profesional Noor Fahima. Bukan hanya sebagai bentuk pengakuan dunia terhadap kualitas riset anak bangsa, pencapaian ini juga memperkuat posisi Program Studi Teknik Nuklir UGM dalam peta pendidikan global, khususnya di bidang fisika medis dan terapi kanker berbasis teknologi.
Capaian Noor menegaskan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kapasitas bersaing secara global. Dengan bekal riset inovatif, semangat belajar tinggi, dan dukungan institusi, generasi muda Indonesia berpotensi menjadi bagian penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan dunia. (bin)
Tinggalkan Balasan