

Bagi seorang muslim, kedekatan dengan Allah SWT adalah puncak kebahagiaan dan tujuan tertinggi dalam hidup. Hubungan yang akrab dengan Allah bukan sekadar ibadah formal, tetapi ikatan hati yang penuh cinta, rasa takut, dan harapan kepada-Nya. Untuk meraih kedekatan ini, diperlukan langkah-langkah nyata yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
1. Memperbanyak Dzikir dan Mengingat Allah
Kedekatan dengan Allah dimulai dari hati yang selalu mengingat-Nya. Dzikir menjaga hati dari lalai dan membuat jiwa tenang.
Allah SWT berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d [13]: 28)
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat Rabb-nya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.”
(HR. Bukhari)
2. Menjaga Shalat dengan Khusyuk
Shalat adalah sarana komunikasi langsung dengan Allah. Semakin khusyuk shalat, semakin terasa keakraban kita dengan-Nya.
Allah SWT memerintahkan:
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.””Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.”
(QS. Thaha [20]: 14)
Rasulullah SAW bahkan menjadikan shalat sebagai sumber ketenangan,
“Dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat.”
(HR. An-Nasa’i)
3. Membaca dan Tadabbur Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah, berbicara dengannya berarti mendengar langsung nasihat dan petunjuk dari-Nya. Membacanya dengan tadabbur membuka pintu rasa dekat dengan Allah.
Allah SWT berfirman:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”
(QS. Shad [38]: 29)
4. Bertobat dan Menjauhi Dosa
Dosa membuat hati keras dan menjauh dari Allah. Sebaliknya, tobat yang tulus menghapus noda hati dan mengundang kasih sayang-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”(QS. Al-Baqarah [2]: 222)
5. Bersyukur atas Nikmat Allah
Rasa syukur mengakui bahwa semua kebaikan berasal dari Allah. Dengan bersyukur, hati semakin melekat kepada-Nya.
Allah berjanji:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(QS. Ibrahim [14]: 7)
6. Mengamalkan Akhlak yang Baik
Keakraban dengan Allah bukan hanya dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam akhlak mulia kepada sesama. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad)
7. Memperbanyak Doa dan Munajat
Doa adalah percakapan langsung antara hamba dengan Rabb-nya. Semakin sering kita bermunajat, semakin hangat hubungan itu.
Allah SWT berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 186)
Jalan menuju akrab dengan Allah adalah perjalanan hati yang disertai amal nyata. Ia membutuhkan kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan. Semakin kita mengisi hati dengan cinta, dzikir, dan ketaatan kepada-Nya, semakin terasa bahwa Allah selalu bersama kita dalam setiap langkah.
Sebagaimana firman-Nya:
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.
(QS. Al-Baqarah [2]: 152).
—000—
*Akademisi UINSA Surabaya
Tinggalkan Balasan