

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah utama dalam Islam. Melalui doa, seorang muslim menyampaikan harapan, kebutuhan, dan keluh kesahnya kepada Allah Swt. Namun, agar doa benar-benar sampai dan dikabulkan, para ulama mengajarkan pentingnya memperhatikan adab saat berdoa.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin (juz I, hlm. 361–364) menyebutkan ada 10 adab berdoa yang bisa menjadi pedoman agar doa lebih mustajab. Berikut penjelasannya:
1. Berdoa pada Waktu Mustajab
Ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan untuk berdoa karena dianggap mustajab, seperti hari Arafah, bulan Ramadan, hari Jumat, serta waktu sahur.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يَنْزِلُ اللَّهُ تَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَخِيرِ…
“Allah turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta akan Aku beri, siapa yang memohon ampun akan Aku ampuni.’” (HR. Bukhari Muslim)
2. Berdoa pada Keadaan Istimewa
Selain waktu, ada juga kondisi tertentu yang mustajab untuk berdoa, misalnya ketika hujan turun, saat berpuasa, setelah shalat fardhu, dan antara azan serta iqamat.
Rasulullah ﷺ bersabda
الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ لَا يُرَدُّ
“Doa antara azan dan iqamat tidak akan ditolak.” (HR. Tirmidzi)
3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
Adab berdoa berikutnya adalah menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, serta menundukkan pandangan. Setelah berdoa, dianjurkan mengusap wajah dengan kedua tangan. Dari Umar bin Khattab ra:
كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ إِذَا مَدَّ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ لَمْ يَرُدَّهُمَا حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ
“Apabila Rasulullah mengangkat kedua tangannya dalam doa, beliau tidak menurunkannya hingga mengusap wajahnya.” (HR. Muslim)
4. Merendahkan Suara
Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dengan lembut dan penuh ketundukan, bukan dengan suara keras. Dalam Al-Qur’an (Al-A’raf: 55) disebutkan:
ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًۭا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.”
5. Tidak Memaksakan Sajak
Hindari membuat doa dalam bentuk sajak atau kalimat yang dibuat-buat, karena dikhawatirkan mengurangi kekhusyukan. Rasulullah ﷺ mengingatkan:
سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الدُّعَاءِ
“Akan ada kaum yang melampaui batas dalam berdoa.” (HR. Abu Dawud)
6. Menghadirkan Hati yang Khusyu
Doa harus diiringi kerendahan hati, penuh rasa takut sekaligus harap kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا أَحَبَّ اللّٰهُ عَبْدًا ابْتَلَاهُ حَتَّى يَسْمَعَ تَضَرُّعَهُ
“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya agar Dia mendengar doa permohonannya.” (HR. Ad-Dailami)
7. Yakin Doa Akan Dikabulkan
Seorang muslim wajib yakin bahwa Allah mampu mengabulkan setiap doa. Keyakinan ini menjadi energi spiritual dalam berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda:
ادْعُوا اللّٰهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ…
“Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan. Ketahuilah, Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)
8. Bersungguh-sungguh dan Tidak Tergesa-gesa
Doa harus disampaikan dengan kesungguhan dan kesabaran. Rasulullah ﷺ bersabda:
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ…
“Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa dengan berkata: ‘Aku sudah berdoa, tapi belum dikabulkan.’” (HR. Bukhari Muslim)
9. Membuka Doa dengan Pujian dan Shalawat
Sebelum menyampaikan permohonan, doa sebaiknya diawali dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Salamah bin Al-Akwa ra meriwayatkan:
مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ ﷺ يَسْتَفْتِحُ الدُّعَاءَ إِلَّا…
“Aku tidak pernah mendengar Rasulullah membuka doa kecuali dengan ucapan: Subhana rabbiyal ‘aliyyil a‘lal Wahhab.” (HR. Ahmad)
10. Tobat dan Ikhlas
Adab terakhir yang ditekankan Al-Ghazali adalah bertaubat dan ikhlas. Doa lebih mudah diterima jika hati bersih, tidak menzalimi orang lain, dan benar-benar berserah diri kepada Allah.
Al-Ghazali menuturkan kisah Nabi Musa as ketika Bani Israil dilanda kemarau panjang. Doa mereka belum juga terkabul karena di antara mereka ada yang bergelimang dosa. Kisah ini menjadi pelajaran penting tentang peran tobat dalam terkabulnya doa.
Penutup
Demikian 10 adab berdoa menurut Imam Al-Ghazali. Dengan memperhatikan adab-adab ini, doa seorang muslim insyaAllah lebih mudah dikabulkan, sekaligus menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. Harapan, impian, dan cita-cita pun akan lebih mudah terwujud dengan izin serta rida-Nya.
Wallahu a‘lam.
—000—
*Akademisi Ubaya dan Penceramah, tinggal di Surabaya
Tinggalkan Balasan